Abigail menatap Laras dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai yang sungguh sinis. Gadis itu baru saja sampai di parkiran dengan pacarnya. Kebetulan mobil mereka terparkir bersebelahan.
"Michael!" Ia memanggil dengan nada kesal.
Michael hanya menoleh dan menatap santai. Mengabaikan raut Abigail yang sudah tertekuk sempurna.
"Gak usah bawa-bawa pembantu itu lagi ke kampus, bisa? Kayak anak TK kamu tau, gak!" Ujarnya ketus.
Michael menyipit, "What's your problem, By?"
"Aku gak suka, Michael. Kamu mikir dong..."
Michael tersenyum miring, menatap ke arah lain, lalu kembali menatap Abigail. "Abby, aku tanya ya sekarang sama kamu. Kamu punya pembantu, kan? Terus, terserah kamu kan mau nyuruh mereka apa? Ya sama. Aku juga kayak gitu."
"This is different, Michael. She's a girl." Abigail menunjuk Laras, "And I don't like you're being with another girl!"
"She's just a maid, Abby. Kamu cemburu sama pembantu?" Michael menegas.
Kemudian, diam pun menerpa. Mereka saling menatap tegang dalam keheningan.
Laras diam saja, semakin memundurkan tubuh dan menundukkan pandangan, menatap apa saja asal bukan menatap mereka berdua. Ia pun berdiri di belakang mobil Michael setelah sudah stand by di area parkiran yang syukurnya banyak tempat duduk itu sejak pukul setengah 3 sore tadi. Tak ingin membuat Tuannya mencari-cari dirinya seperti waktu itu.
"Mike, kamu tuh..." Abigail sudah kehabisan kata.
"Kamu pikir, By... pikir baik-baik. Kalau kamu cemburu sama dia, where's your pride then, hm?"
"Tapi kenapa kamu harus bawa-bawa dia?!"
"Because I want to, Abigail! Gak perlu ada alasannya."
Abigail terdiam. Sesekali menatap Laras yang berdiri di belakang mobil Michael sambil tertunduk, sementara mereka berdua ada di depan kap mobil depan.
Perempuan itu kembali menatap Michael dengan tatapan melunak. "Mike... kamu udah gak sayang aku lagi?" Tanyanya sedih.
"That's stupid question, Abigail." Michael semakin kesal saja.
"Jawab aja, susah banget sih!"
"Sayang, By, sayang... astaga." Michael menahan kepalanya sejenak.
Mereka kembali diam saling menatap.
Lagi-lagi Laras harus mendengar adegan sinetron secara langsung. Rasanya ingin pergi dari sana, tidak mau mendengar. Tapi Laras juga takut, pasti Michael akan murka jika Laras tiba-tiba menghilang.
Namun menjadi alasan Michael dan Abigail bertengkar, rasanya tidak enak sekali. Ia merasa bersalah, meskipun itu bukan salahnya. Pertengkaran itu terjadi akibat Michael dan Abigail sendiri yang sifatnya sama-sama egois dan tidak mau kalah pun salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTABLE ✔️
FanficTentang Michael yang tampan, sombong, pemarah, kasar, dan kaya. Lalu tentang Laras yang cantik, baik, sabar, lembut, dan miskin. Laras hanya pembantu, sementara Michael adalah majikannya. Sebenarnya, Michael yang kasar hanya seonggok manusia rapuh b...