10. In The Car

2.9K 335 139
                                    

"Jadi, bagaimana menurut Pak Michael?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, bagaimana menurut Pak Michael?"

Sebuah pertanyaan dari pria paruh baya yang bertugas sebagai ketua pencarian lahan tambang, dari PT. Sentosa Buana. Ia baru saja menyelesaikan presentasinya.

Lalu yang ditanya pun diam sebentar, sambil berpikir-pikir dulu tidak mau gegabah.

"Kalau tempatnya terlalu ekstrim seperti itu, sepertinya saya agak susah untuk setuju." Michael berujar tenang penuh wibawa, setelah sekitar 2 menit menimbang-nimbang.

"Tapi, Pak, di sana itu tempatnya sangat bagus dan berpotensi. Sebelum perusahaan lain tahu tempat itu, apa gak sebaiknya kita ambil lebih dulu, Pak?" Tanya seorang manager dari perusahan Michael, PT. Saint Resource, Beni.

Michael menghela napas, kemudian menatap Beni, "Begini ya, Beni.. di sana lokasinya terlalu beresiko. Gua emasnya tertimbun dalam. Berapa puluh meter itu saya lupa. Dan tanah yang menimbun itu tanah liat campur lumpur, alias lembut sekali kayak cara ngomong kamu ke gebetan kamu–"

Seketika ruangan itu dipenuhi tawa yang didominasi oleh bapak-bapak berusia 40 tahun ke atas, setelah sejak tadi ruangan itu agak tegang.

Namun Michael tak menggeser keseriusannya. Ia tetap pada ocehan berbobotnya dan masih menggunakan Beni sebagai objeknya.

"Jadi Beni, kalau kamu paksa gali di sana, kamu masuk ke gua itu, terus hujan deras, tau sendiri kan akan bagaimana kelanjutannya? Kalau misalnya–"

"Tidak bisa langsung longsor, Pak."

"Ya yang bilang sekali hujan langsung longsor siapa?" Michael balas memotong, "Makanya kalau saya belum selesai ngomong, jangan dipotong." Ujarnya lagi pada Beni, membuat Beni langsung menunduk.

Michael lalu kembali menyantaikan ekspresinya, "Justru karena kita tidak tau kapan longsor itu akan terjadi, maka sebaiknya dihindari saja area yang seperti itu."

"Kita punya alat berat, Pak." Kata orang dari PT. Sentosa Buana pada Michael.

"Oh, bagus itu. Silahkan. Kalian ratakan dulu semuanya. Pindahkan tanah-tanah lembut itu entah kemana, lalu pastikan permukaan gua emas yang kalian bilang sangat lebar itu, tidak ditutupi lagi dengan tanah sedikit pun, baru saya bisa uruskan surat izin dan membolehkan pekerja-pekerja saya turun ke sana." Pungkas Michael tak dapat dibantah lagi.

Kemudian hening. Sebab rasanya agak tak mungkin, mengingat lokasi yang sangat luas, yang jika dihitung-hitung sebesar 3 hektare (30.000 m²).

Sebenarnya bisa saja, namun membutuhkan waktu lama dan dana besar untuk itu. Perusahaan Michael tidak akan menangani itu sebab itu tugas dari PT. Sentosa Buana selaku penyedia lahan.

Sadar semua mata tertuju padanya padahal dirinya bukan Miss Indonesia, Michael pun berdeham.

"Saya minta maaf, Pak Roland. Saya juga minta maaf sama semua teman-teman dari Sentosa Buana yang hadir di sini." Michael mulai berujar memecah keheningan.

UNSTABLE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang