.
Jaemin berjalan ke arah kamarnya Haechan. Dia mengetuk pintu kamar Haechan.
"Haechanie, bangun!" Jaemin berteriak seperti seorang ibu yang membangunkan anaknya.
Jaemin mencoba membuka pintu kamar Haechan, dan ternyata tidak dikunci. Jaemin masuk ke dalam kamarnya Haechan, dia melihat Haechan masih tertidur dengan seluruh tubuhnya dibalut selimut. Lalu Jaemin menghampiri Haechan.
"Haechan, ayo buruan bangun!"
Jaemin membuka selimut Haechan.
"Ayo Haechanie bangun! Ciluk... Ba! Ciluk... Ba!" ucap Jaemin sambil membuka tutup selimut Haechan.
Akibat Jaemin yang sangat berisik, Haechan mulai membuka matanya.
"Iya iya, berisik!" kata Haechan sambil menutup matanya lagi.
"Yeh, merem lagi. Ayoooo bangun" Jaemin mengguncang tubuh Haechan.
Akhirnya, dengan terpaksa Haechan membuka matanya. Dia berusaha mengumpulkan kesadarannya.
"Buru gih, mandi. Kalo engga, gue guyur lo" -Jaemin.
"IYA. Bawel banget dah" -Haechan.
"Awas ya lo kalo tidur lagi. Mama lagi masak sarapan tuh, buruan ke bawah!" -Jaemin.
"Iya iya, gue mandi" -Haechan.
Setelah berhasil membangunkan Haechan, Jaemin keluar dari kamar Haechan. Dia lanjut berjalan ke arah kamar Jisung dan Chenle.
"Chenle? Lo udah bangun?" Tanya Jaemin dari luar kamarnya.
"Udah bang, masuk aja gak di kunci" teriak Chenle dari dalam kamarnya.
Jaemin pun membuka pintu, dan melihat Chenle yang sedang berkemas. Sementara itu, Jisung masih tertidur lelap.
"Loh, Jisung masih tidur?" tanya Jaemin sambil menghampiri Jisung dan berusaha membangunkannya dengan lembut.
"Iya, gue gak tega banguninnya" -Chenle.
"Ya, gak tega si gak tega. Tapi masa iya lo tega Jisung terlambat ke sekolah?" -Jaemin.
"Iya juga ya? Jisunggg, buruan bangun udah jam 8 lo terlambat ke sekolah!" ucap Chenle sedikit berteriak. Sedikit. Tapi itu membuat Jisung sampai terkejut dan langsung membuka matanya.
"Udah jam 8 Bang?" tanya Jisung panik.
"Enggak, ini masih pagi. Udah buruan mandi, nanti telat" -Jaemin.
Dengan sedikit linglung, Jisung akhirnya mengangguk dan pergi berjalan ke arah kamar mandi.
"Yaudah gue ke bawah, nanti harus nyusul ya" -Jaemin.
"Siap Bang" -Chenle.
Jaemin berjalan keluar dari kamar ChenJi. Dia lanjut ke ruang makan, di sana sudah ada Mark, Jeno dan Renjun yang sedang mengobrol.
"Haduh, gue gak sabar liat ChenJi tampil nanti" kata Mark sambil merapihkan piring piring untuk sarapan.
"Iya nih, mereka pasti bakalan bikin para cewek teriak histeris" sambung Renjun.
"Ya iyalah jelas, mereka kan adek gue" -Jaemin.
"Heh, adek gue juga ya" -Jeno.
"Udah udah, kenapa jadi pada debat si. Intinya mereka itu anak mama" kata Wendy yaitu ibu mereka.
*Tok tok tok
Tiba-tiba terdengar suara pintu yang diketuk. Mereka yang sedang ada di ruang makan itu langsung terdiam dan melihat ke arah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
War In Life || NCT DREAM [✓]
Random[Jangan lupa follow sebelum membaca!] Mampir dongg, masa orang ganteng ditolak? -Dreamies. . Hidup itu cobaan, dan cobaan harus dilalui dengan kesabaran. - Kenapa bisa ada 7 bersaudara yang umurnya tidak berjauhan? -People. Entahlah, hanya orang tu...