Dreamies-12

226 36 10
                                    

.

"Seriusan lo dibully? Sama siapa?" tanya Mark. Mereka semua penasaran menunggu jawaban dari Shasha. Karena Shasha lama menjawab, Karina pun berinisiatif untuk membantu menjawab, tapi belum Karina mengeluarkan satu kata pun, Shasha langsung berbicara.

"Enggak kok! Bercanda hehe" jawab Shasha sambil nyengir kuda.

Disaat Shasha senyam-senyum sendiri, di sisi lain Dream tidak tahu apa yang sedang mereka rasakan sekarang. Sedangkan Karina, dia bingung mengapa Shasha tiba-tiba berbohong.

Meskipun Shasha berbohong, dia mempunyai alasannya sendiri. Pertama, dia tidak ingin menjadi orang yang pengadu. Ya sebagai contoh, seorang anak yang mainnya direbut, dia langsung mengadu pada ibunya. Terkena masalah sedikit, langsung mengadu lalu merengek pada ibunya. Meskipun begitu, anak kecil masih bisa dimaklumi. Tapi, Shasha tidak menerapkan prinsip seperti itu dalam hidupnya.

Dan yang kedua, dia tidak ingin merepotkan orang lain. Apalagi karena hal sepele. Jika masalah itu bisa diatasi, dia akan menyelesaikannya sendiri. Kecuali, jika masalah itu benar-benar tidak bisa dia atasi, tidak ada cara lain selain adanya bantuan dari orang lain.

Itulah beberapa alasan mengapa Shasha harus berbohong. Karena Shasha pikir pun, masalah itu hanya kesalahpahaman semata, tidak lebih. Jika mengenai tindakan kakak kelasnya itu, Shasha masih bisa terima. Karena dia yakin, suatu saat akan ada balasan atas perbuatan para kakak kelasnya.

"Plis deh Sha! Jangan bercanda!" Jeno geregetan.

"Iya, gue bilang gue bercanda, Jenooo"

"Jadi yang benernya gimana?!" Renjun mulai kesal karena tidak mengerti.

"Gue bercanda Renjunnn" jawab Shasha penuh penekanan.

"Sa, serius dah. Gak lucu tau" ucap Haechan yang ikut kesal.

"Iya, yang bener deh. Sebenernya lo lenapa?" Mark menambahkan.

"Gue gapapa. Tadi gue cuci muka, terus gak sengaja airnya kena seragam gue. Udah gitu doang" ucap Shasha menjelaskan. Dan yang pasti apa yang diucapkannya barusan semua itu bohong.

"Serius lo?" tanya Jaemin memastikan.

"Serius Na"

"Beneran?"

"Iya Jisung"

"Betul?"

"Betul betul betul"

Akhirnya semua pun terdiam karena tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka berharap apa yang dikatakan Shasha barusan adalah yang sebenarnya. Tapi, entah mengapa perasaan Renjun berkata lain. Ia seperti tahu, Shasha menyembunyikan sesuatu.

_____

Shasha dan Karina sedang berjalan di koridor sekolah yang ramai. Karena ini adalah jam pulang, maka tidak heran banyak siswa-siswi yang berlalu-lalang.

Tanpa Shasha sadari pun, Ia mulai dekat dengan Karina. Entah mulai kapan, Shasha pun tidak tahu. Yang pasti hampir seharian ini Shasha bersama Karina, tidak hanya berdua, tapi juga tetap dengan teman satu sircle Shasha. Ngomong-ngomong soal sircle, Shasha memang punya sahabat selain Dream di sekolahnya. Shasha pertama kali bertemu dengan mereka saat masih SMP, dan beruntungnya mereka sekolah di SMA yang sama, dan sekarang satu kelas.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba dari arah lain datang Jeno berlari menghampiri Shasha.

"Lo mau pulang?" tanya Jeno.

"Gue mau ke toko buku dulu" jawab Shasha.

"Yaudah gue anter" ucap Jeno menawarkan.

"Eh gausah, gue bareng Karina aja. Lagian bukannya tadi lo ke sekolah naik mobil bareng sodara-sodara lo?" tolak Shasha.

War In Life || NCT DREAM [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang