Dreamies-23

264 14 5
                                    

Hi, akhirnya setelah sekian lama.
Sebelumnya mohon maaf yaa gak update terus. Meskipun agak telat, tapi selamat berpuasa ya bagi yang menjalankan. Mohon maaf lahir dan batin( ◜◡◝ )

Happy Reading!

.

Jam dinding di kamar Shasha sekarang menunjukan pukul 19.06. Beberapa jam yang lalu Shasha sudah kembali dari rumah sakit. Kini dirinya hanya berbaring menatap langit-langit kamarnya.

Seketika sebuah ide untuk mengirim Jeno pesan terlintas di otaknya. Ia pun mengambil ponsel yang tidak jauh darinya, lalu mengetik sesuatu.

Nono Lii

Jen?

Kenapa? bosen?

Widih, peka banget:)

Otw

Hah? Otw kemana?
Loh?
Jen!
Jeno?!

Saat Shasha sedang sibuk mengetik, tiba-tiba saja bel rumahnya berbunyi. Shasha buru-buru beranjak dari kasurnya lalu turun ke bawah.

Terlihat di bawah sana belum ada yang membukakan pintu. Shasha pun buru-buru ke bawah untuk membuka pintu. Dan saat pintu itu terbuka, Shasha terkejut karena Mark dan semua adiknya sudah berdiri di sana.

"Kok kalian ke sini? Ada apa?" tanya Shasha bingung.

"Katanya bosen..." jawab Jeno.

"Tapi kan bukan berarti gue nyuruh kalian ke sini"

"Yaudah si gapapa, kita juga di rumah gak ada kerjaan" timpal Mark. Shasha pun akhirnya menganggukan kepalanya.

Mereka duduk dan mengobrol di ruang tamu rumah Shasha. Tidak lama, pandangan Shasha teralihkan pada Jisung, Jaemin dan Haechan yang membuka sebuah kantung kresek.

"Beli apa tuh?" tanya Shasha penasaran.

"Seblak ceu Iros" jawab Haechan.

"Ihh, kok gak bilang mau beli. Gue juga pengen" rengek Shasha.

"Ya mana kita tau, lagian lo kan masih sakit"

"Ya udah tau gue sakit, harusnya kalian kalo mau ke sini bawa sesuatu dong" ucap Shasha dengan kesal.

"Dihh, yang sakit maksa. Mana ada!" cibir Haechan.

"Ada! Nih! Gue apa?!"

"Lu masih sakit kok nyolot si?!"

"Ya biarin dong, suka-suka gue!"

"Ehh eh! Kok jadi pada berantem sih?" Jaemin menengahi.

"Tau tuh, lagi sakit juga sewot bener"

"Kok lu komen mulu sih?" ucap Shasha tidak terima.

"SHUTTTTTTTTTTT! Udah diem! Chan, udah lo makan aja tuh seblak lo keburu dingin. Terus Shasha, kalau lo mau juga ini punya gue aja. Gak pedes kok" Jaemin berusaha menenangkan keduanya.

Kalian penasaran kenapa malah Jaemin yang melerai mereka? Padahal di sana ada Mark selaku kakak tertua. Jawabannya karena, sedari tadi Mark sudah terpingkal-pingkal menahan tawanya melihat Shasha dan Haechan yang beradu mulut. Untung saja Jaemin bisa menengahi mereka.

"Gak ah Na, itu kan punya lo" tolak Shasha karena merasa tidak enak.

"Gapapa kok, makan aja"

"Nggak deh, lo aja makan. Lagian gue masih belum sembuh total" Shasha terus menolak tawaran Jaemin.

War In Life || NCT DREAM [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang