Dreamies-3

515 66 13
                                    

.

Renjun berjalan ke arah kamar Jisung karena ingin mengecek keadaan Jisung. Saat Renjun akan membuka pintu kamar, tiba-tiba pintunya dibuka oleh Jisung.

Renjun sedikit kaget saat melihat Jisung memakai seragam dan membawa tas sekolah.

"Lo mau kemana?" tanya Renjun.

"Sekolah" jawab Jisung dingin.

"Lah kok sekolah? Kan lo masih belum sehat" -Renjun.

Jisung tidak menghiraukan perkataan Renjun dan langsung pergi meninggalkan Renjun begitu saja.

"Woi! Ya ampun, ni anak nape jadi gini si?!" -Renjun.

Renjun pun langsung berjalan menyusul Jisung dari belakang.

Saat anak anak yang sedang sarapan di meja makan melihat Jisung menuruni tangga dan memakai seragam, mereka terheran heran.

"Lo mau kemana?" tanya Jeno saat Jisung duduk di meja makan, diikuti Renjun di belakangnya.

"Mau ke kuburan" jawab Jisung asal.

"Lah ngapain?" tanya Haechan polos.

"Ya udah liat gue pake seragam sekolah, masih nanya mau ke mana. Ya ke sekolah lah!" -Jisung.

"Kok jadi nyolot si?" -Chenle.

"Biarin aja! Mulut punya gue!" -Jisung.

"HEI!" Mark berdiri dari duduknya karena emosi, dan itu membuat semuanya sedikit kaget. Jaemin yang ada di sebelahnya langsung menenangkan Mark.

"Suttt sutt, udah udah. Sabar Bang. Ini masih pagi. Chenle juga, sabar yaa" ucap Jaemin.

Mark kembali duduk di tempat duduk, dan melanjutkan sarapanya. Yang lain pun juga sama.

"Jisung yakin mau ke sekolah? Mending istirahat aja di rumah" -Jaemin.

"Gue mau sekolah" -Jisung.

"Yaudah, tapi lo harus nurut ya sama abang abang lo? Lo gak boleh kecapean, dan lo harus bareng bareng sama kita terus. Kalo lo butuh apa apa, kasih tau kita" -Jaemin.

"Hm" Jisung menjawab kata-kata Jaemin sangat singkat. Semua cukup heran dengan perubahan sikap Jisung yang terlalu berlebihan menurut mereka.

"Bang, gue mau bawa motor aja" ucap Jeno kepada Mark, dan langsung diangguki oleh Mark.

Setelah mereka selesai sarapan, mereka langsung pamitan kepada Bi Inah dan pergi menggunakan mobil, kecuali Jeno.

Saat di perjalanan menuju ke sekolah, Jeno melihat seseorang yang tidak asing baginya. Seseorang itu sedang berlari tergesa-gesa di trotoar. Jeno pun menghentikan motornya tepat di pinggir seseorang itu yang terlihat sangat kelelahan karena berlari.

"Shasha?" Jeno kaget karena wanita yang dari tadi berlari itu adalah sahabat sekaligus tetangganya sendiri.

"Kenapa lo lari-lari?" tanya Jeno.

"Gue takut kesiangan sekolah" -Shasha.

"Kenapa gak naik mobil?" -Jeno.

"Supir gue cuti, terus dari tadi gue pesen ojol tapi dicansel terus. Udah ah, lo kalo gak ada niatan bantu, jangan banyak tanya" Shasha bersiap-siap untuk berlari lagi karena tidak ingin kesiangan.

"Kata siapa?" ucapan Jeno barusan membuat Shasha menghentikan langkahnya. Shasha menoleh.

"Apanya?" -Shasha.

"Kata siapa gue gamau bantu lo?" -Jeno.

"Maksud lo?" Shasha masih belum paham maksud ucapan Jeno.

War In Life || NCT DREAM [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang