Dreamies-16

192 17 2
                                    


.

*Drrttt

Jaemin merasakan ponsel yang ada di saku celananya bergetar. Dia penasaran lalu mengeluarkannya. Saat dilihat, ternyata itu adalah panggilan telpon dari Karina.

"Karina telpon gue" ucap Jaemin yang langsung mengundang perhatian Jeno, Mark, Chenle dan Shasha.

"Ya udah angkat" -Shasha.

"Jangan!" tiba-tiba Jeno melarang. Hal itu pun membuat Shasha penasaran, mengapa Jeno melarang Jaemin mengangkatnya?

"Loh kenapa?" akhirnya Shasha bertanya.

"Nggak usah aja"

"Tapi kan Jen-"

"Kemarin lo telpon Karina?" Jeno memotong ucapan Shasha dengan pertanyaan.

"I-iya"

"Diangkat gak?" tanya Jeno lagi, tapi Shasha memilih untuk diam.

"Nggak kan? Ya udah, kalo dia telpon jangan diangkat juga" -Jeno.

Setelah ponsel Jaemin bergetar cukup lama, akhirnya panggilan itu berhenti dengan sendirinya.

Jeno membuka ponselnya, lalu menghubungi Renjun. Dia mengatakan untuk tidak mengangkat telpon jika Karina menghubunginya. Setelah Renjun mengiyakan, Jeno langsung menutup telponnya.

"Kok gitu sih, Jen? Gak baik tau" Shasha masih tidak terima jika mereka berbuat tega pada Karina.

"Lo pikir Karina udah bener nggak angkat telpon lo kemarin? Jelas-jelas ponsel dia aktif" Jeno berbicara dengan nada kesal.

"Ya mungkin aja nggak sengaja, atau nggak kedengeran"

"Tapi gue yakin dia sengaja, Sha!" Jeno sangat percaya bahwa apa yang dikatakannya benar. Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkannya.

"Udah, nggak usah dibahas" Mark berusaha mengalihkan pembicaraan. Namun tiba-tiba, ponsel Shasha yang di pegang Chenle berbunyi. Ternyata Karina juga menghubungi Shasha.

"Hp kak Shasha bunyi" ucap Chenle lalu menunjukkan ponsel Shasha.

"Biarin aja"

"Gue angkat aja" ucap Shasha yang membuat Jeno menoleh dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Gak usah, Sha"

"Ihh, gapapa Jen"

"Ya udah lo angkat, bilang ke dia lo lagi sama kita"

"Iyaa"

Akhirnya Chenle memberikan ponselnya kepada Shasha, Shasha langsung mengangkat panggilan itu.

"Hallo?" ketika Shasha memulai pembicaraan, Mark dan yang lainnya langsung sibuk memainkan ponsel mereka. Mereka memutuskan untuk bermain game, bahkan suasana yang awalnya biasa-biasa saja, kini berganti menjadi suasana yang sangat ribut.

"Ohh, hallo Sha? Lo nggak apa-apa kan?" tanya Karina dari sebrang telpon sana.

"Nggak" jawab Shasha singkat.

"Ohh gitu ya. Gue penasaran aja kenapa lo sama Dream nggak masuk sekolah. Takutnya ada apa-apa"

"Nggak kok. Kalau adapun kan itu urusan gue sama Dream"

Karina terdiam sejenak. "Mm, jadi Dream ada sama lo sekarang?"

"Iya. Malahan mereka lagi pada main ponsel sekarang"

"Ohh, gitu... Ya udah deh. Gue tutup telponnya, kalo ada apa-apa jangan sungkan hubungi gue" setelah mengucapkan itu Karina menutup telponnya. Entah mengapa, mendengar suara Karina seperti itu membuat Shasha berfikir, ada apa dengan Karina?

War In Life || NCT DREAM [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang