Dreamies-21

173 11 0
                                    

Hai guyss, aku terakhir up tahun lalu. Maaf banget yaaa. Semoga masih ada yang nungguin cerita ini. Selamat membaca!( ◜◡◝ )

.

"Kenapa lo panik? Gue kan nggak bilang lo yang lakuin itu"

Deg.

"H-hah? Gue gak panik kok"

"Terus?" Karina terdiam.

"Lo gak usah bohong lagi Kar. Gue udah tau semuanya. Selama ini lo bohong kan soal semua latar belakang lo?"

"M-maksud lo?" Karina mulai tidak tenang. Jeno pasti sudah mengetahui semuanya. Dan Karina yakin, Jeno tau itu semua dari Shasha.

"Ternyata bener! Apa yang gue liat di mimpi itu emang lo! Lo sengaja kan masukin bubuk stroberi ke dalem adonan yang dibikin Shasha? Karena lo tau Jaemin alergi stroberi, dan semua orang bakalan nyalahin Shasha karena dia yang bikin kue itu. Tapi sayang, kayaknya rencana lo gak berhasil" Jeno pun menampilkan senyum tipisnya sembari menatap Karina tajam.

"Iya! Semua yang lo omongin itu bener! Terus kenapa? Lo mau laporin gue?! Lo sendiri udah tau kan latar belakang gue gimana?! Apa nggak cukup gue menderita sama semua itu?! Apa nggak boleh gue bahagia kayak orang lain?!" Karina menaikkan nada bicaranya. Tetes demi tetes air matanya mulai berjatuhan.

"Tapi nggak gitu cara-"

"Terus gue harus gimana?! Iya! Selama ini gue iri sama kalian semua! Kalian punya segalanya, harta, keluarga, sahabat, tapi gue?!" isak tangis Karina mulai tidak tertahan lagi.

"Gue gak mau denger curhatan lo sekarang. Yang pasti, lo harus nanggung semua akibat dari perbuatan lo!" setelah mengucapkan itu, Jeno pun langsung pergi meninggalkan Karina yang masih menangis di sana. Karina menunduk, tangannya mengepal. Dia tidak terima dengan semua yang terjadi padanya. Hanya ada satu orang di pikirannya sekarang. Shasha.

_____

Shasha baru saja keluar dari toilet. Kini dirinya sedang membasuh tangannya sembari bercermin melihat pantulan dirinya yang masih menggunakan hoodie milik Jeno. Setelah selesai, dia pun langsung berjalan kembali ke kelas.

Namun tiba-tiba saja, Karina berdiri di depannya dengan tatapan dingin. Karina pun menggenggam tangan Shasha dan menariknya entah kemana. Setelah menaiki beberapa anak tangga, kini Shasha yakin Karina akan membawanya pergi ke rooftop. Tapi kenapa ke rooftop? Apa yang akan Karina lakukan?

Sesampainya di sana, Karina melepaskan cekalan tangannya dengan kasar, setelah itu mengunci pintu rooftop agar tidak ada orang yang bisa masuk ke sana.

Karina berjalan perlahan mendekati Shasha. Shasha bingung melihat tingkah Karina yang tidak seperti biasanya.

"Lo kasih tau semua orang tentang gue kan?" tanya Karina yang membuat Shasha semakin bingung.

"Kasih tau apa? Gue nggak ngomong apa-apa kok"

Karina pun mengangkat sebelah sudut bibirnya.

"Lo pikir gue percaya? Siapa lagi kalo bukan lo!" tiba-tiba saja Karina mendorong bahu Shasha, dan membuat Shasha mundur beberapa langkah.

"Lo kenapa sih Kar? Gue harus gimana biar lo percaya? Gue gak bilang apa-apa!"

"Tapi cuma lo yang tau itu!" Karina meninggikan suaranya membuat Shasha diam beberapa saat.

"Kenapa sih? Lo gak suka gue bahagia? Apa gue nggak berhak buat bahagia kayak lo?! Lo tau? Selama ini gue iri sama lo Sha! Kenapa? Karena lo punya semua yang gue mau!"

Karina mulai menjatuhkan air matanya, suara isak tangisnya mulai terdengar.

"Apa lo pernah ngerasain di posisi gue? Pasti nggak kan? Karena hidup lo itu enak! Apa gak cukup gue tersiksa karena miskin? Sekarang lo bocorin ke semua orang kalau selama ini gue bohong?!"

War In Life || NCT DREAM [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang