Prolog

2.6K 123 11
                                    

.

Study Tour

Renjun, Jeno, Haechan, dan Jaemin sudah menginjak kelas 1 SMA, dan sebentar lagi adalah kenaikan kelas. Mereka mengikuti Study Tour yang di adakan oleh sekolah untuk mempelajari alam sekitar.

Dalam perjalanan mereka berempat tidak berpisah sama sekali. Tetapi, saat sedang melihat lihat pemandangan di sana, Renjun melihat sesuatu yang menarik dirinya.

Dia berjalan menghampiri sesuatu yang membuat dirinya penasaran itu. Sampai saat dia bisa melihatnya dengan jelas, ternyata itu adalah seekor burung.

Burung itu terdampar lemas di tanah karena sayap dan kakinya terluka. Renjun yang melihat itu tidak tega membiarkan burungnya menderita, karena itu dia memutuskan untuk membawa burung itu pulang.

Dengan perlahan, Renjun membalut burung itu menggunakan sapu tangan yang ia bawa dan memasukannya ke dalam kotak kecil, tidak lupa juga ia sedikit melubangi kotak itu untuk keluar masuknya udara.

Sesampainya di rumah...

Renjun mengeluarkan burung yang tadi dia bawa dari kotak kecilnya, dan membawa kotak P3K yang ada di rumahnya.

"Lo bawa apaan bang?" tanya Chenle sambil sibuk bermain game di ponselnya ditemani dengan Jisung. Posisi mereka sekarang di ruang keluarga.

"Liat aja sendiri" jawab Renjun agak cuek.

"Dih, kan gue lagi main game" -Chenle.

"Suruh siapa main terus??" -Renjun.

"Iya iya, maaf" -Chenle.

"Kok minta maaf?" tanya Jisung.

"Lagi males kena semprot Bang Renjun" -Chenle.

"Ya wajar lah. Lu kan tau sendiri, moto hidup Bang Renjun, 'Bukan Renjun kalo gak nge gas'" -Jisung.

"Berisik ya lo berdua" -Renjun.

"Kenapa nih rame rame?" tiba-tiba dari arah tangga datang Mark, Jeno, Jaemin dan Haechan.

"Biasalah" jawab Chenle dan Jisung barengan.

"Widih, lo nemu burung dimana?" tanya Haechan.

"Jangan bilang, lo nemu di tempat study tour tadi?" -Jeno. Renjun mengangguk.

"Pantesan tadi lo bawa bawa kotak" -Haechan.

"Uyuyuyu, lucu banget sii burung" kata Jaemin sambil mengusap-usap burung itu.

Setelah Renjun selesai mengobatinya, Renjun memasukkan burung itu ke sebuah sarang burung kecil yang ia punya.

"Mau lo pelihara?" tanya Mark.

"Enggak, cuma mau gue pastiin sampe dia sembuh aja. Kalo udah baikan, baru deh di lepas" -Renjun.

"Kenapa gak di pelihara aja?" -Jisung.

"Gue mau aja si, tapi kan gak boleh" -Renjun.

"Kenapa?" -Jisung.

"Nih ya, burung itu diciptakan hidup untuk terbang bebas. Kalo kita pelihara dia, sama aja kita nyiksa dia karena dia gak bisa bebas terbang menikmati hidup dia. Coba bayangin aja kalo lo diposisi itu, pasti lo pengen banget bisa terbang kayak temen temen yang lain kan? Nah makanya, gue gak berani pelihara Burung" -Renjun.

"Ohh gitu, jadi burung ini mau lo lepasin kapan?" -Jisung.

"Secepatnya. Pas dia udah sembuh, gue langsung bebasin dia" -Renjun.

"Kira kira kapan tuh?" -Jeno.

"Mungkin, besok?" -Renjun.

"Gimana kalo burung nya lo kasi nama aja Bang?" -Chenle.

"Hmm, boleh juga. Kasih nama apa ya?" -Renjun.

"Kan kita suka di panggil Dream nih, gimana kalo Dream aja?" -Jaemin.

"Dream? Sshh... Euhh, kalo gitu... Dreamer aja? Gimana?" -Renjun.

"Boleh tuh, bagus" -Mark.

_____

Keesokan harinya, Renjun mengecek keadaan burung itu. Renjun melihat sepertinya burung itu sudah lebih membaik, dan mungkin dia harus segera membebaskan burung nya.

Renjun membawa keluar burung itu dari kamarnya, dia membawanya ke balkon, karena anak Dream yang lain juga sedang berkumpul di balkon.

"Wih, mau lu lepasin Njun?" tanya Jeno.

"Iya nih, kayaknya udah bisa terbang deh" jawab Renjun sambil membuka sarang yang berisikan burung itu.

"Yah, kita berpisah sama Dreamer dong. Kenapa gak dirawat aja si Bang?" -Jisung.

"Kan udah gue bilang gak boleh" jawaban Renjun membuat Jisung sedikit cemberut.

"Bye Dreamer, baik baik ya" -Mark.

"Jangan lupain kita ya Dreamer" -Renjun.

"Selamat kembali ke alam mu" -Jeno.

"Selamat bersenang senang Dreamer" -Haechan.

"Dreamer, jangan sampe luka lagi ya" -Jaemin.

"Kalo kamu kesini lagi, nanti aku kasih makan enak buat kamu" -Chenle.

"Kapan kapan mampir ya Dreamer, biar Icung bisa tau kondisi kamu" -Jisung.

Setelah masing-masing dari mereka mengucapkan perpisahan, Renjun menaruh Dreamer di tangannya. Dan tak lama, burung itu akhirnya terbang dengan bebas.

Semua anak Dream tersenyum sambil melihat Dreamer yang sudah bisa terbang bebas, terutama Renjun. Mereka terus melihat Dreamer, sampai burung itu benar-benar pergi menjauh.

Setelah Burung itu tidak terlihat, anak anak Dream kembali lagi dengan kesibukannya masing-masing.

Hari demi hari ditengah kesibukan mereka, tanpa mereka sadari Dreamer datang lagi. Dan mulai saat itu, Dreamer selalu ada di dekat mereka, kapan pun dan dimana pun itu tentunya tanpa sepengetahuan anak Dream.

-----

By: _Bungaamelia ( puterifn )

War In Life || NCT DREAM [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang