.
"Sejak kapan lo di situ?" tanya Jeno kepada Jisung.
"Dari tadi juga udah sama kitaaa Jenooo" Haechan menjawab pertanyaan Jeno dengan nada kesalnya.
"Wae neoneun nareul mannaseo, wae nareul apeugeman hae~" Renjun malah menyanyikan lagu kebangsaannya dengan nada pasrah.
"Gue kok tolol banget si ya ampun" Chenle memakai dirinya sendiri.
"Lo emang tolol Lee" ucap Haechan menambahkan.
"Shutt gak boleh ngomong gitu. Karena Jisung udah tau, jadi yaa kita kasi tau aja" usul Jaemin. Karena mau disembunyikan bagaimana pun, Jisung sudah mendengar semuanya.
"Percuma dongg gue bikin grup gak ada Jisungnyaa" Renjun merengek antara sedih dan kesal.
"Kalian sampe bikin grup tanpa gue?" Jisung semakin penasaran dengan apa yang direncanakan para abangnya.
Semuanya pun mengangguk menjawab pertanyaan Jisung.
"Terus Vano?" tanya Jisung lagi.
Mereka semua terdiam sambil saling menatap silih berganti. Lalu Jeno dan Haechan yang duduk di samping Renjun, menyenggol-nyenggol lengan Renjun. Renjun yang merasa risih dengan itu, berusaha sabar.
"Oke gue jelasin. Tapi lo jangan marah ya?" ucap Renjun, Jisung pun mengangguk. Renjun menarik nafasnya terlebih dahulu sebelum mulai menceritakan semuanya.
"Jadi, gue liat ada yang aneh dari lo sama Shasha, apalagi waktu kalian chattan padahal kalian duduk sebelahan. Gue juga sempet liat sedikit chat yang lo tulis ke Shasha. Jadi waktu Shasha lagi sendiri gue tanya semuanya, akhirnya Shasha mau cerita dengan syarat gue gak boleh kasih tau siapapun. Tapi, karena gak ada cara lain, gue ngusulin buat kasih tau semuanya ke yang lain. Intinya nanti lo jangan marah sama Shasha, karena Shasha udah sempet ngelarang gue buat cerita ke yang lain, tapi gue tetep ceritain" Renjun berhenti sebentar sebelum akhirnya melanjutkan perkataannya.
"Dan lain kali, kalo ada masalah lo harus terbuka sama kita. Lo jangan takut kita kerepotan, kita ini sodara, satu ibu, satu bapak, satu atap. Jadi kalo ada apa-apa cerita, biar kita selesain sama-sama. Kalo pun lo takut kita marah karena gak cerita dari awal, kita gak akan marah. Kita pasti ngerti keadaan lo. Jadi kita bakalan nyelesain masalah ini bareng-bareng, kita harus seneng bareng-bareng dan sedih bareng-bareng. Jadi buat yang lain juga, kalo ada masalah harus cerita, biar kita selesain bareng-bareng" ucapan Renjun barusan membuat Jisung ingin meneteskan air matanya, namun Jisung berusaha untuk menahan itu.
"So, sekarang kita selesain masalah ini sama-sama. Kita cari tau siapa yang bikin Jisung cedera" Mark pun sedikit menambahkan. Mereka semua akhirnya mengangguk.
"Nahh, sudahi sedihmu, mari nobar sinetron bersamaku" ucap Haechan yang mengalihkan suasana.
"Gas keunnn!"
Mereka semua pun mulai mencari posisi menghadap televisi. Begitu juga Jisung yang mulai sedikit terbuka lagi dengan abang-abangnya.
_____
//
Seorang pria tengah berjalan sambil membawa jaket di tangannya. Dia menghampiri seseorang, lalu seperti memberikan jaket itu.
Setelah selesai pria itu kemudian pergi, lalu semuanya menjadi gelap...
//
Jisung membuka matanya. Hal yang sama terjadi lagi, dia bermimpi sampai mengeluarkan keringat dingin. Namun, ada yang berbeda dari sebelumnya, yaitu kejadian yang dimimpikannya. Mimpi ini berbeda dengan mimpi-mimpi yang sebelumnya, dan yang pasti Jisung kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
War In Life || NCT DREAM [✓]
Random[Jangan lupa follow sebelum membaca!] Mampir dongg, masa orang ganteng ditolak? -Dreamies. . Hidup itu cobaan, dan cobaan harus dilalui dengan kesabaran. - Kenapa bisa ada 7 bersaudara yang umurnya tidak berjauhan? -People. Entahlah, hanya orang tu...