Dreamies-20

199 17 0
                                    

Hi! I'm back!

.

Haechan dan Jeno kini tengah duduk sembari memperhatikan Jisung yang sedang melakukan terapi bersama dokter. Keduanya benar-benar memperhatikan kondisi adik bungsunya, dan sesekali juga mereka membuka ponsel hanya untuk melihat-lihat jika saja ada pesan masuk.

"Chan, gue ke toilet dulu" ucap Jeno tiba-tiba. Haechan hanya menganggukan kepalanya tanpa menoleh ke arah Jeno.

Jeno pun bangkit dari duduknya. Dia berjalan keluar ruangan, melewati koridor rumah sakit yang hari itu ramai. Jeno menelusuri setiap sudut, seperti sedang mencari sesuatu. Jeno terus celingak-celinguk tanpa memperhatikan jalannya, alhasil dia dengan tidak sengaja menabrak seorang dokter yang sedang berada di depannya.

"Ma-maaf" ucap Jeno sedikit terkejut dan merasa tidak enak. Tanpa memperpanjang masalah, dokter itu langsung memaafkan Jeno dan lanjut pergi. Jeno terdiam seketika, dia nge- bug. Pikirannya kesana-kemari, sampai setelah loading beberapa saat, Jeno pun menyadari sesuatu lalu berlari mengejar dokter yang tidak sengaja dia tabrak barusan.

Dokter itu menoleh terkejut saat ada yang menarik lengannya. Dia melihat remaja yang tidak sengaja menabraknya tadi sedang terengah-engah seperti telah dikejar sesuatu.

"Kenapa dek?" tanya dokter itu penasaran. Jeno pun berusaha untuk mengatur nafasnya, setelah itu langsung berbicara pada dokter. "Maaf dok, dokter kenal atau masih ingat nggak salah satu pasien yang seorang ibu, terus ke sini sama anaknya? Nama anaknya Karina"

Dokter itu pun terdiam sejenak, dia seperti sedang memikirkan perkataan Jeno. "Kayaknya saya pernah dengar nama itu" ucapnya.

"Dokter ingat? Dia perempuan yang pernah mohon-mohon sama dokter buat operasi ibunya"

"Ahh iya iya, saya ingat. Emangnya kenapa?"

"Nggak apa-apa kok. Kebetulan saya temennya dok. Saya pengen tau keadaan ibunya gimana"

"Ohh, kamu temennya. Kabarnya setau saya, kurang lebih seminggu yang lalu ibunya meninggal dunia di rumahnya"

"Emang tidak jadi dioperasi dok?"

"Iya. Kami pihak rumah sakit tidak bisa melakukan operasi karena keluarga pasien harus memenuhi syarat administrasi terlebih dahulu, jika sudah baru kami bisa melakukan operasi. Tapi mungkin karena keluarga beliau maaf kurang mampu, jadi mereka tidak bisa membayar dan akhirnya pasien dibawa pulang" jelas dokter itu.

"Emang ibunya sakit apa ya dok? Saya udah lama nggak ketemu jadi saya nggak tau gimana kabarnya"

"Ibunya mengalami gagal ginjal"

"Ohh gitu yaa. Ya udah dok, terimakasih informasinya. Maaf mengganggu"

"Ahh iya. Tidak apa-apa. Kalau gitu saya permisi"

Setelah berpamitan, dokter itu pun pergi meninggalkan Jeno yang kini makin tidak mengerti dengan permasalahan Karina. Sebenarnya apa yang Karina sembunyikan?

_____

"S-shasha?" jantung Karina kini berdegup kencang. Rasanya seperti dia sudah berada di ambang hidupnya. Melihat Shasha yang mulai berjalan mendekat, membuatnya semakin gelagapan. Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Shasha sudah melihat semuanya.

"Emm Kar, ini gue cuma mau ngasih buku lo yang ketinggalan" ucap Shasha sembari memberikan buku Karina yang tertinggal di mobilnya. Dengan gugup Karina mengambilnya.

"S-sha... Ini nggak seperti yang lo pikirin. Gu-gue--"

"Kalau gitu gue pamit ya" pamit Shasha memotong ucapan Karina. Shasha pun berbalik hendak meninggalkan Karina, namun langkahnya tertahan Karina karena yang menarik tangannya. Dengan wajah dingin, Shasha pun menoleh.

War In Life || NCT DREAM [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang