It's Always has been You - 02-

2.2K 332 89
                                    

🍒🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍒🍒🍒🍒

30 menit kemudian,  Mobil hitam BMW tiba di pelataran rumah minimalis milik Arfis.  Arfis dan Axewell keluar rumah dan memasuki pelataran halaman depan rumah.

"Sekali lagi terima kasih sudah mengantarku pulang.  Maaf jadi merepotkan," ucap Arfis memulai pembicaraan.

"Tidak apa-apa.  Apa kau tinggal sendiri?"

"Ehmm Ya,  keluargaku berada di Luar Kota.  Aku disini sudah merantau sejak SHS," jelas Arfis.

"Ouh..  Ya sudah,  masuklah lebih dulu.  Aku Akan pergi setelah melihatmu masuk,"

"Baik," balas Arfis lalu membalikan badannya menuju rumahnya.

Namun, beberapa langkah,  Arfis berbalik kembali dan memanggil Axewell.

"Axe! "

"Ya? "

"Terima kasih. Aku ingin mengucapkan terima kasih padamu. Aku tidak tau bagaimana caranya membalas kebaikanmu. Tapi Aku ingin bilang.  Terimakasih Banyak, Berkatmu Aku bisa merasakan bagaimana rasanya bekerja di divisi bedah. ---"

"---Sejak dulu menjadi bagian Dari divisi bedah adalah impianku. Dan berkatmu impianku bisa terwujud walau hanya semestara waktu, tapi rasanya benar-benar membahagiakan.  Dan juga bisa bertemu denganmu merupakan Anugrah," Ucap Arfis Tersenyum manis.  Dan maaf karena Aku sudah berani mencintaimu. Lanjutnya dalam hati.

Axewell hanya diam Terpaku memandang Wajah Arfis. Ntah kenapa senyuman Arfis membuat sesuatu didadanya terasa hangat. 

Hingga tanpa disadari oleh Axewell dirinya berjalan kearah Arfis,  menyentuh pipi Arfis dan mempertemukan bibir mereka.

Ciuman pertama bagi Arfis dan itu oleh Axewell.  Arfis hanya terdiam kaku menatap wajah Axewell dengan mata terpejam Sambil mencium Bibirnya. Rasanya ada kupu-kupu berterbangan di dadanya.

Apa ini mimpi.

Lalu bibir. Merekapun terpisah.  Axewell hanya mengelus kepala Arfis dn tersenyum lembut Menatap Arfis.  Tanpa kata Axewell Berbalik dan memasuki mobilnya lalu melaju dari sana meninggalkan Arfis yang masih terdiam.

Segera Arfis tersadar dan merutuki kebodohannya yang melamun terlalu lama diluar lalu berlalu memasuki rumahnya.

Saat akan mengunci pintu rumahnya.  Seorang pria muda terlihat duduk di sofa rumah Arfis sambil merokok.

"Wahh..  Wahh wahh..  Liat sekarang,  Kelinci kecil berhasil mendapat tangkapan bagus," ucap orang itu membuat Arfis gemetar.

"Kau pikir pria itu mau denganmu,  Hah lucu sekali Arfis. Kau dan dia tidak akan bisa bersatu. Gadis miskin yang berusaha memikat orang kaya terhormat. Hahahha bermimpilah terus.  Bodoh," ejek pria itu

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang