Second life

2.7K 238 523
                                    

Awas typo bertebaran!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awas typo bertebaran!!!

------

"Kena..paa...? Kena..paaa kau mela..ku..kan..ini..se..muaa.? A..pa sa..lah..ku?" Seorang perempuan terbaring dengan kondisi tubuh luka dimana-mana.

Dengan nafas yang mulai melemah dan padangan yang mengabur, perempuan itu melihat sayu kearah dua orang di hadapannya, seorang perempuan yang sedang bersandar mesra dilengan seorang pria yang sedang memegang sebuah pistol.

Mereka, dua orang yang dianggap keluarga oleh perempuan yang terbaring lemah itu. Seorang sahabat dan seorang kekasih hati. Namun, teganya mereka menghianati perempuan itu, melakukan konspirasi pembunuhan untuk melenyapkan si perempuan yang terbaring lemah.

Naura, nama perempuan yang terbaring lemah itu siap menunggu ajalnya. Luka tembak di dadanya membuatnya kesulitan mengambil nafas. Setiap tarikan nafasnya, ia bisa merasakan rasa sakit diterimanya.

"Kenapa katamu? Tentu saja karena jabatan. Aku muak tiap kali misi berhasil Kapten hanya memujimu saja, padahal aku juga ingin dipuji. CK..karena hal itu aku berpikir, jika kau tidak ada maka Kapten pasti akan mengangkatku sebagai Kepala Team menggantikan dirimu." Balas sang perempuan menjawab pertanyaan Naura di awal tadi.

"Be...rengsek." Ujar Naura penuh kebencian.

"Ya..ya..ya.. terserah kau ingin bilang apa. Yang pasti hidupmu tidak akan lama lagi di dunia ini. Ah! sayang sekali, tidak ada satupun yang akan menolongmu saat iini, kekasih hatimu,Jovan, juga menghianatimu, karena dia sudah muak denganmu, Betulkan sayang?" Jelas si perempuan kepada laki-laki yang dipanggil "sayang".

"Hem..Benar., menjadi kekasihmu sangatlah tidak menyenangkan Naura, kau terlalu kolot dan sok suci dalam hubungan kita--"

Itu karena aku ingin menjaga diri sebelum kita menikah bodoh. Umpat Naura dalam hati.

"-- beruntungnya, Wila selalu siap menemaniku, hingga aku jatuh hati padanya." Lanjut Jovan sambil mencium bibir si perempuan -Wila-.

"Sudah sayang, kita bisa melanjutkan nanti. Sekarang mari kita ucapkan perpisahan pada sahabat ah..mantan sahabatku tersayang." Wila mengambil pistol ditangan Jovan dan berjalan mendekati kearah Naura.

"Ada pesan terakhir? Tanya Wila santai.

"Ma..ti.. sa..ja.. ka..u" Ujar Naura penuh kebencian.

"Well, kau yang akan mati. Sampai jumpa."

DOR!

-----------------------------------------------------------------

GASP!

Naura terengah-engah bangun dari tidurnya.

BRAK!

"Nyonyaa Anda sudah sadar!! Terima kasih Tuhan, akhirnya Anda sadar juga Nyonya." Seorang perempuan berpakaian pelayan menangis tersedu memanggil nama Nyonya.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang