Secondlife - 3

1.6K 126 15
                                    

- Markas pusat Militer Negara X -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Markas pusat Militer Negara X -

Mobil dengan lambang Militer khusus dibagian depan yang mengartikan pangkat khusus pemilik mobil telah tiba di depan pintu masuk Markas militer kantor pusat.

Beberapa orang dengan pakaian khas Militer berdiri didepan pintu masuk menyambut kedatangan pria yang berada di dalam mobil tadi. Pintu mobil pun dibukakan, semua orang mengerutkan kening kala melihat sosok mungil keluar dari mobil, dalam artian bukan sosok pria dewasa yang biasanya muncul.

Aeve menundukkan kepala singkat dan tersenyum sopan menyadari tatapan semua orang padanya. Tak lama sosok dari belakang tubuhnya pun ikut keluar dari mobil dan berdiri di sampingnya.

"Ayo." Aeve segera melangkahkan kakinya mengikuti Arxio. Sepanjang Ia melangkah, semua mata fokus menatap dirinya. Aeve berjalan santai, sama sekali tidak merasa risih menjadi pusat perhatian.

Matanya malah menatap takjub design kantor di depannya. Sungguh sangat mengagumkan. Tidak ada kesan mengerikan malahan tempat ini memberikan kesan maskulin dari sisi kemiliteran.

Tempat ini jauh berkali-kali lipat lebih keren dibandingkan markasnya dulu.

Aeve dibawa ke sebuah ruangan yang Ia duga sebagai ruang Meeting. Ia diminta menunggu disana selagi Arxio pergi meninggalkannya bersama ajudan Arxio.

Aeve mengamati Ruang Meeting ini. Ruangan yang di desain dengan konsep dari dinding kaca ini membuat Aeve bisa melihat pemandangan diluar. Termasuk beberapa tentara yang sedang sparing latihan bersama. Aeve mengamati mereka, lebih tepatnya gaya pertarungan mereka. Perempuan itu menyadari jika gaya pertarungan para tentara disana  berbeda dengan gaya bertarung organisasinya dulu. Sepertinya tiap negara memiliki tipe gaya bertarung yang berbeda-beda.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan sosok perempuan yang tidak Aeve kenal. Alisnya bertaut bingung, Ia pikir Arxio tadi.

"Seloa. Ada apa?" Pria yang Aeve tahu sebagai Ajudan suamninya menghampiri Si Perempuan asing tadi.

"Apa dia orangnya?" Aeve bisa mendengar nada tidak ramah dari Si perempuan, ditambah tatapan mengejek di wajah itu membuat Aeve mengerutkan kening pertanda bingung.

"Seloa. Hentikan!" Ajudan Arxio mencoba menghentikan rekannya.

"Hai... Kau pasti Aeve, Istri Arxio bukan? Perkenalkan Aku Seloa.. Salah satu anggota elit dalam Tim Arxio. Senang bertemu denganmu. Kupikir selera Aeve sangatlah wah.. ternyata.." Aeve melihat perempuan itu mengedikkan bahu seolah kecewa.

HEY! Sebenarnya siapa perempuan ini berani sekali bertingkah tidak sopan? Padahal ini pertemuan pertama mereka.

"Seloa..." Ajudan Arxio mencoba menegur Si perempuan asing.

"Namamu Seloa ya." Aeve berdiri dari duduknya dan berhadapan langsung dengan Seloa-seloa ini.

"Nama yang unik hingga Aku sempat salah mendengar tadi. Kukira namamu Kecoa. Hampir  saja membuatku tertawa tadi." Aeve tersenyum dengan raut polos seolah tidak bersalah, ucapannya berhasil membuat warna merah muncul di wajah si Seloa itu. Bahkan Ajudan Arxio tidak bisa menahan tawanya hingga kelepasan.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang