Could You Be Mine? -03-

2.9K 258 97
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Sebelumnya...

Rex yang menyadari bahwa Olivia tidak lagi meronta melemahkan pegangannya. Kemudian tanpa kata ia mengendong Olivia yang hanya diam menuju lift khusus. Kepergian Rex dan Olivia bahkan tidak disadari oleh orang-orang di situ.

😊😊🌸🌸🌸😊😊

Rex tiba di lantai atas apartemennya. Sambil tetap menggendong Olivia, Rex berusaha membuka kode akses pintu masuk apartemennya.

Setelah masuk kedalam, Rex menurunkan Olivia di sebuah sofa yang terletak di tengah ruangan itu. Rex berlutut di depan Olivia yang masih memandang kosong ke depan. Ada perasaan marah mendominasi hati Rex melihat Olivia yang seperti ini.

"Apa kau ingin membersihkan diri?" Tanya Rex.

"Aku ingin pulang." Balas Olivia lemah.

"Tidak. Kau akan menginap di sini untuk hari ini." Balas Rex. Tidak mau dibantah.

Olivia yang sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat terpaksa menyerah.
"Kau tidak apa?" Tanya Rex sambil menempelkan kening mereka. Olivia dan Rex bahkan bisa saling merasakan hembusan nafas keduanya.

"I... I... just… I don’t know.. I just feel dissapointed and... haahh..." Ucap Olivia dibarengi hembusan nafas lelahnya.

Rex pun mengangkat Olivia ala bridal style lalu menaruh tubuh Olivia di ranjang kamar pribadi Rex. Setelahnya Rex pun ikut membaringkan tubuhnya di sebelah Olivia sambil mengusap lembut rambut Olivia. Lama kelamaan kantuk menyerang Oliva hingga membuat ia tertidur.

🍒🍒🍒

Olivia terbangun mencium aroma sedap dari dapur. Rupanya hari sudah pagi, dilihat dari jendela kamar yang terang benderang terkena sinar matahari.

Olivia tidak menemukan Rex di samping, mungkin laki-laki itu yang masak. Rasanya tidak bisa dipercaya, semalam itu rasanya seperti mimpi. Olivia ingin berteriak saking senangnya. Akhirnya dia bisa kembali ke apartemen Rex walapun harus mengalami kejadian kemarin.

Tapi tak apa, urusan jal*ng itu akan Olivia urus nanti sekarang saatnya bersenang-senang. Olivia pun memutuskan membersihkan dirinya secepat mungkin ke kamar mandi.

10 menit kemudian, setelah selesai mandi Olivia memutuskan ke dapur karena merasa perutnya mulai lapar.

Didapur, Olivia melihat Rex yang cekatan dalam memasak. Olivia memandang sendu punggung Rex. Seandainya saja mereka... Ah sudahlah...

"Pagi." Sapa Rex.

"Pagi. Hmm… baunya wangi. Kau memasak semua ini?" Tanya Olivia penasaran. Walapun ia sudah tahu jawabannya tetap saja ia penasaran.

"Tentu Saja... Duduklah. Makanlah mumpung masih hangat makanannya." Ucap Rex.

"Terima kasih." Balas Olivia riang.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang