General Wife 4

2.2K 155 15
                                    

-Mansion Escart-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Mansion Escart-

Sudah dua hari berlalu sejak kejadian di ruang makan waktu itu. Baik Aileen dan Leon tidak saling berbicara. Saat keduanya berpapasan, Pria itu hanya akan menatap datar dirinya sedangkan Aileen sendiri bersikap acuh. Ia tidak memperdulikan sikap Leon.

Begitupulah dengan orang tua Leon. Aileen masih bersikap ramah dan sopan pada Ayah mertuanya tapi saat berhadapan dengan Ibu mertuanya, Aileen akan bersikap dingin.

Menurut perempuan itu perkataan yang Ia sampaikan di ruang makan waktu itu sudah cukup jelas. Jadi Aileen akan terang-terangan menunjukkan sifatnya. Kalaupun nanti Leon menceraikannya, Aileen tinggal meminta pembagian harta, beres bukan? Ia berencana untuk mencari pekerjaan. Tapi Ia sendiri belum tahu pekerjaan apa yang cocok untuknya.

Saat ini Aileen sedang berada di taman belakang Mansion sembari menikmati teh buatan Bibi Sophia. Aileen sedang berpikir tentang pekerjaan yang ingin Ia lakukan. Memulai bisnis? Itu bukan keahliannya. Membuka toko atau restoran? Aileen tidak terlalu suka dengan hal itu. Ia suka hal menantang dan memacu adrenalin.

"Ehem." Suara deheman yang berasal dari belakang Aileen membuat perempuan itu menoleh ke belakang. Aileen menemukan Ibu Mertuanya berdiri dengan tampang angkuh. Aileen hanya melengos melihat kehadiran Ibu Mertuanya, Ia memilih mengalihkan pandangan menatap ke depan dari pada menyapa Ibu mertuanya.

Tak lama, Aileen merasa seseorang duduk di kursi sebelahnya. Siapa lagi kalau bukan Ibu mertuanya.

Mau apa lagi perempuan ini? Batin Aileen. Ia sedang malas beradu argumen dengan Perempuan baya ini.

"Ibu minta maaf." Aileen menaikkan satu alisnya saat mendengar perkataan Ibu mertuanya. Apa Perempuan tua ini baru saja meminta maaf?

Lucy, Ibu mertua Aileen berdeham saat menantunya hanya diam tidak merespon perkataannya.

"Ibu salah. Ibu hanya ingin kau menjadi wanita kuat yang tidak akan mudah goyah saat berhadapan dengan realita dunia bangsawan. Kau adalah seorang istri dari Jendral besar kerajaan Lambard. Kau pasti akan selalu berhadapan dengan orang-orang bangsawan di Kerajaan ini ntah itu penjilat, bermuka dua maupun yang tulus. Kau harus kuat karena Kau adalah istri dari Jendral kerajaan ini. Akan banyak orang berusaha menjilat dan menusukmu bahkan ingin menjatuhkanmu. Ibu hanya ingin kau kuat menghadapi mereka, Ibu tidak menyadari jika ternyata perlakuan Ibu justru salah dan menyakitimu. Maaf."

Wow.. Aileen terkejut mendapati Ibu mertuanya berbicara panjang lebar dan meminta maaf padanya. Suatu kemajuan yang sangat luar biasa.

"Tolong pikirkan kembali pernikahan kalian. Ibu tidak ingin kalian bercerai. Ibu tidak membencimu. Maaf jika perlakuan ibu membuatmu tersakiti." Sekali lagi Ibu mertua Aileen meminta maaf.

Aileen memilih diam sejenak. Ia tidak langsung mengiyakan permintaan Ibu Mertuanya.

Aileen pun memilih bangkit, sebelum pergi Aileen menatap Ibu mertuanya dan berkata, "Aku akan memaafkan Ibu.
Tapi untuk perceraian kami aku belum memutuskan. Aku tidak ingin menikah dengan pria yang sama sekali tidak mencintaiku. Aku harap Ibu mengerti dengan jawabanku."

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang