Part 16

1.9K 202 5
                                    

Hmmm...Jimin alisa update meski target vote belom nyampe👉🏻👈🏻

Tapi gpp, aku tetep update hehehe

40+ vote aku update next chapter 🔥🔥


*




Sebuah notif pesan masuk, berdenting di layar pipih milik seseorang yang kini sedang fokus menatap beberapa foto di atas meja. Ya, sudah beberapa hari ini Jackson selalu sibuk mengamati foto Alisa dan Hyejin.

[Tuan, kami sudah menemukan alamat nya.]

Isi dari pesan singkat yang baru saja Jackson baca.

Tidak mengabaikan begitu saja, jemari Jackson dengan sigap mengetikkan balasan untuk seseorang yang pastinya juga sedang menunggu di sebrang sana.

[Bawa dia kemari!]

Balas Jackson singkat, padat dan jelas.

Lalu di tatapnya kembali dua lembar foto itu bak menimbang-nimbang siapa pemenang dari kategori wanita tercantik. Jackson tersenyum sambil mengelus foto Alisa dengan dua jemari nya.

"Bukankah kau terlalu cantik untuk di sakiti, gadisku?" gumam Jackson sendiri.

"Haruskah gadis secantik ini aku sakiti?" Jackson menatap Nam dengan manik menipu. Seolah iba namun setelahnya dia tersenyum begitu bahagia.

Nam tidak bereaksi sedikitpun.

"Tidak Nam," Jackson menggeleng lirih. "Aku tidak boleh menyakiti Alisa yang tidak tau apa-apa. Iya kan?" katanya.

Nam hanya tersenyum. Karna nyatanya, pria itu juga tidak tau harus bereaksi seperti apa. Selama ini Nam hanya berusaha selalu setia dan patuh dengan setiap perintah Jackson. Karna, Jackson selalu melindungi keluarganya, Jackson selalu bersikap baik padanya, itu lah kenapa Nam membenarkan setiap apa yang akan Jackson lakukan.

"Kau bebas melakukan apapun, Tuan."

"Yaaa," Jackson menjentikkan tangannya ke udara. "Aku memang bebas melakukan apapun pada siapapun. Termasuk menyakiti Alisa." lantas dia tertawa.

"Dia bilang dua bulan?" Jackson mengingat lagi penawaran Jimin waktu itu. "Apa aku sebodoh itu dimata nya? Nam jawab, apa aku bisa di bodohi oleh mereka?"

Nam langsung menggeleng tegas. "Tidak Tuan. Tidak ada satupun yang bisa membodohi Tuan."

"Benar," Jackson menjentikkan lagi jemarinya ke udara. "Mereka memang tidak bisa membodohi ku, Nam. Tidak akann..." lantas Jackson tertawa.

Namun, bak di sambar petir dengan kilatan angin, raut wajah Jackson berubah secepat itu juga. Jackson beranjak dari kursi kebesarannya. Menatap Nam dengan tatapan menyalang, Nam sendiri agak bergedik ngeri. Nampaknya ketegasan Jackson sudah kembali.

"Nam, aku tidak ingin Alisa mengandung anak Jimin. Kau mengerti!" ucapnya penuh penekanan. Jackson sudah berucap, yang berarti dia sudah membuat tekad. Dan setiap apa yang Jackson ucapkan, harus terjadi sesuai yang ia inginkan.

Nam mengangguk pasti sekali lagi. "Baik, Tuan. Saya akan memastikan gadis itu tidak akan mengandung anak siapapun."

*******

Sekolah hari ini tetap seperti biasa, tidak menyenangkan. Menurut Alisa.

Pelajaran pagi ini sudah di awali dengan persentasi dari tugas minggu lalu yang sempat guru berikan. Dan sayangnya Alisa melewati itu karna--kalian tau kan kapan Alisa di bawa ke Vila?. Jadi sebagai gantinya, hari ini adalah hari kelompok Alisa persentasi.

DESTINY IN MY LIFE  ||  [PJM]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang