Minggu pagi bareng Jimin Alisa 😍😍 Thanks to kalian yg udah ngevote ya.
Karna targetnya udin tercipi hihihi aku ipdit nih 🤗 simigi siki 🔥💜
*
Pagi-pagi sekali, saat mentari baru menunjukkan pukul 7 pagi, Jimin sudah di bangunkan oleh panggilan dari Han.
Han menelpon, katanya hari ini Jimin ada janji ke luar kota bersama kolega yang ikut serta dalam proyeknya di Amerika dulu dan di India saat ini. Maka, itu lah alasan Jimin bangun lebih awal sebelum Alisa terbangun.
Jimin pergi meninggalkan pesan meminta maaf untuk sang puai karna tidak tega membangunkan nya saat tidur pulas dan harus bergegas pergi.
Alisa menghela nafas, menyibakkan rambutnya yang sedikit berantakan kebelakang. Di lihatnya wajah khas bangun tidur itu dari pantulan cermin di meja hias. Alisa memeluk tubuhnya yang tanpa atasan dibungkus selimut sambil memejam mata. Semalam, adalah malam indah kesekian kali nya untuk Alisa dan Jimin.
Tidak membuang-buang waktu untuk mengingat pergumulan panas mereka semalam, Alisa lantas bangkit dari ranjang, bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap ke sekolah.
Yohan dan Sora sudah duduk di kursi masing-masing sambil menatap sang menantu yang kini perlahan menuruni anak tangga. Kedua nya tersenyum hangat. Tida terasa tiga bulan sudah berlalu mengingat Alisa adalah menantu nya.
"Selamat pagi, ayah." sapa Alisa sambil tersenyum manis. Yohan langsung mengangguk pelan.
"Selamat pagi, sayang." jawabnya.
"Selamat pagi, ibu." sapa Alisa juga untuk Sora.
Sedikit lama menjawab karna Sora hanya tetsenyum saja, kemudian gadis itu memilih memutari meja makan dan menarik kursi kosong yang berada disebelah Sora, lantas ia duduk disana.
"Ibu, maaf aku tidak sering mengunjungi kalian." sesal Alisa tidak enak. Menantu macam apa yang tidak pernah mengunjungi mertua nya, ya kan?.
Sedangkan Sora masih belum memudarkan senyumnya sambil menyelipkan anakan rambut Alisa kebelakang telinga. "Tidak apa-apa sayang. Jimin pasti sangat sibuk kan? makanya kalian baru datang kesini sekarang."
Alisa mengangguk pelan. "Iya, Oppa sangat sibuk sekarang. Kemarin saja dia tidak makan karna terlalu banyak bekerja. Aku khawatir."
"Benarkah?" jawab Sora mendramatisir, sedangkan Yohan hanya tersenyum dalam diam. Menantu mereka itu sangat lucu. Apa lagi kalau sedang mengadu seperti saat ini.
Alisa kembali mengangguk kencang. Wajah nya begitu antusias ingin menceritakan bagaimana keadaan sang suami kemarin. "Tapi ibu dan ayah tenang saja. Kemarin aku sudah memasakkan nasi goreng spesial untuk Oppa. Aku sudah memaksa nya makan." sambil tersenyum bangga. Gigi-gigi kecil itu tampak berbaris lucu disana.
Mendengar itu Sora terkekeh pelan. Di cubit nya pipi sang menantu tidak terlalu keras. Lalu mengusap rambut panjang bergelombang itu dengan sayang. "Apa Jimin menghabiskan makanannya, sayang?"
Lagi--Alisa mengangguk kencang beberapa kali. "Iya, dia menghabiskan nya. Aku yang menyuruh."
"Benarkah?" kali ini Yohan pun ikut menyumbang suara. Tidak tahan dengan ocehan sang menantu yang persis sekali seperti anak kecil.
"Iya ayah, aku memaksa Oppa menghabiskan nasi goreng sepiring penuh itu. Dan dia menghabiskan nya. Kalau tidak, mana mungkin aku mau memberinya jatah sem--" Alisa langsung menutup rapat kedua bibirnya dengan manik mengerjap-ngerjap.
Yohan pun spontan melipat kedua tangan di depan dada, di tambah raut wajah Sora tersenyum mencurigai yang membuat Alisa serasa ingin menenggelamkan diri di kolam berenang saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY IN MY LIFE || [PJM]✓
Fiksi Penggemar"Anak kecil harus pulang." Jimin menggenggam tangannya. Berharap yang ia cari sedari tadi bisa ia bawa kembali. Namun Alisa tidak berharap demikian. "Tidak, aku tidak ingin pulang." "Alisa," "Aku mau kita bercerai." Start : 21maret