‼️STOP! MENDING AMBIL HEADSET DAN STEL LAGU Denting-Melly Goeslaw (Cover)‼️
*******
"Shin Hyejin! maukah kau menikah denganku?"
Alisa masih terngiang-ngiang ucapan Jimin tersebut. Tidak habis pikir saja ternyata ketakutan Alisa selama ini benar-benar terjadi. Dalam deras nya hujan, Alisa menangis hebat menatap jalanan yang gelap.Banyak kendaraan berlalu lalang dan memekakkan telinga. Tapi Alisa tidak bisa merasakan keramaian tersebut. Gadis itu masih terpukul dengan apa yang Jimin lakukan pada nya.
Ada perasaan menyesal terhadap diri sendiri karna sudah melangkah sejauh ini. Tapi apa daya, Alisa bahkan tidak bisa mengembalikan waktu ke tempat semula. Ya, tidak bisa. Jimin dan Hyejin benar-benar akan menikah. Lalu bagaimana dengan Alisa?
Kembali, Alisa mengusa wajahnya yang bercucuran air mata dibawah deras nya hujan. Dada nya sesak, tubuhnya dingin, kaki nya penat. Ingin berhentipun Alisa tidak bisa. Dia harus melangkah jauh, pergi sejauh-jauhnya menghindari Jimin.
Alisa tidak bisa jika harus menatap wajah itu saat ini, tidak bisa.
Namun takdir berkata lain. Sebuah mobil gagah yang Alisa yakini adalah mobil Jimin memotong jalan dan berhenti di depan Alisa. Lalu seseorang berjas putih yang--apa itu darah? kenapa? segera Alisa kembalikan kesadarannya. Tidak penting ia mengetahui itu.
Tidak peduli seberapa derasnya hujan, Jimin turun dari mobil dan mendekati Alisa yang sudah basah kuyup kedinginan, tatapan nya hancur, bibirnya pucat dan terlihat mengigil.
"Alisa,"
Jimin langsung memeluk sang puai erat-erat. Lalu mengurai nya sebentar.
"Aku mencarimu kemana-mana. Kenapa kau tetap berjalan dalam hujan begini? kalau kau sakit bagaimana? aku mengkhawatirkanmu Alisa."
Lagi, Jimin kembali memeluk Alisa erat-erat bak tidak akan lagi ia lepaskan. Dan sang puai sama sekali tidak merespond. Gadis itu hanya diam dengan tatapan nya yang kian kacau menerima saja apa yang Jimin lakukan pada nya.
Lantas beberapa saat baru merasakan keanehan, Jimin mengurai pelukan dan menatap Alisa dalam-dalam. Darah dari kening nya yang tergores kaca mobil itu mengalir menyatukan warna merah pada jas yang ia kenakan.
"Alisa," panggil Jimin sendu. Ia sibakkan rambut panjang yang sudah berantakan itu kebelakang dan separuhnya Jimin salipkan ke samping telinga.
Terlihat jelas wajah kehancuran dari wajah sang istri.
"Kenapa?" tanya Alisa pertama kali. Air mata nya kembali jatuh seiring air hujan membasahi.
"Kau bilang waktu itu aku harus percaya padamu. Tapi kenapa lagi-lagi kau menghancurkan kepercayaanku?"
"Alisa,"
Alisa langsung menepis tangan Jimin saat tangan besar itu ingin memegangi kedua bahu nya.
"Ternyata ini alasan kenapa aku harus pulang lebih dulu. Padahal aku ingin pulang bersamamu, aku ingin di dekatmu, aku ingin menikmati acara itu bersamamu untuk pertama kali tapi kau tidak mengizinkan ku untuk itu. Ternyata ini alasan nya,"
"KAU INGIN MELAMAR KEKASIHMU DI HARI SPESIAL INI!!" Alisa memekik hebat di bawah derasnya hujan. Ia remas surai panjang itu sangat kuat hingga kaki nya terhuyung mundur beberapa langkah. Seketika Jimin memejamkan kedua matanya tidak kuasa.
"KAU MEMBUATKU PERCAYA KALAU AKU SEDANG DI CINTAI, KALAU AKU ADALAH WANITA YANG BERHAK MEMILIKIMU. TAPI SEMUA BULLSHIIITTTT, JIMIN !!!"
"Kau hanya mengalihkan pikiranku. Seharusnya aku tidak lengah dengan perlakuan manismu, seharusnya aku tidak lengah dengan perhatianmu. SEHARUSNYA AKU TIDAK MENCINTAIMU HANYA UNTUK KAU HANCURKAN, PARK JIMIN !!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY IN MY LIFE || [PJM]✓
Fiksi Penggemar"Anak kecil harus pulang." Jimin menggenggam tangannya. Berharap yang ia cari sedari tadi bisa ia bawa kembali. Namun Alisa tidak berharap demikian. "Tidak, aku tidak ingin pulang." "Alisa," "Aku mau kita bercerai." Start : 21maret