Kalo ada typo mohon jangan di sembelih gigigiigigigi selamat reading 😍 jangan lupa polow and vote epribadihhhh 🔥🔥
**
Hari ini Taehyung dan Jimin memutuskan untuk pulang lebih awal. Mengakhiri pekerjaan yang tidak berujung itu sebelum jam 7 malam. Kedua nya sedang berjalan beriringan menenteng tas kerja masing-masing.
Wajah lelah sehabis bekerja seharian tentu saja jelas membekas di wajah tampan tersebut. Terlebih Jimin yang beberapa jam lalu mendapatkan pesan mendadak dari sang ayah yang saat ini berada di luar kota, Yohan mengatakan bahwa sebelum ulang tahun perusahaan sebuah bangunan yang di design rahasia
, guna menyimpan puluhan krat Sunrise Ruby berwarna merah itu harus segera di selesaikan untuk kepentingan Business Scope yang akan di rayakan bertepatan dengan ulang tahun PJM Holding Group.Ngomong-ngomong soal Business Scope. Business Scope itu adalah sebuah acara besar yang dilakukan lima tahun sekali oleh penyelenggara setiap bisnis besar di dunia. Atau bisa disebut dengan hari perkumpulan para billioner yang selalu di rayakan lima tahun sekali di negara-negara yang berbeda sesuai kesepakan seluruh serikat yang terlibat. Dan beruntungnya tahun ini Business Scope di rayakan di Korea. Berjodohan dengan hari dimana PJM berulang tahun.
Mengingat PJM Holding memiliki sebuah project yang sangat besar, mengalahkan instalasi industri tempat minyak bumi yang masih Jimin perjuangkan di India, Yohan meminta Jimin untuk menyelesaikan 0,3% persiapan bangunan itu sebelum hari ulang tahun perusahaan. Kapan lagi nama Yohan akan melambung tinggi jika tidak dengan kesuksesan bangunan bernilai triliun tersebut.
Maka jangan tanya lagi kenapa dasi itu sudah tidak rapi dan kemeja itu lusuh sekali kalau bukan karna pusing memikirkan hal yang seharusnya belum akan ia pikirkan. Sial sekali.
"Kau yakin akan langsung pulang Jim?" tanya Taehyung saat mereka berempat, yakni Taehyung, Hyejin, Han dan Jimin telah qberada di area parkir perusahaan. "Tidak mau makan dulu, minum menghilangkan stress sejenak?"
Jimin tersenyum hambar, sungguh bukan pilihan bagus yang Taehyung tawarkan pada nya. "Lain kali saja. Aku akan mengatur waktu untuk kita nanti." jawab Jimin menghargai.
Taehyung pun mengangguk paham. "Baiklah kalau begitu." ucapnya, lantas merangkul bahu Hyejin dan ia tarik mendekat. Tentu saja gadis cantik itu terkejut.
"Tidak masalah kan kalau kau menemaniku malam ini?" ucap Taehyung menatap Hyejin meminta. Sedang Jimin yang memperhatikan sudah menyatukan kedua alis nya menelisik.
"Ayolah, Hye.." pinta Taehyung sedikit merengek ketika gadis itu belum mau menjawab. Bahu Hyejin juga sedikit Taehyung guncang bak memamerkan kalau mereka sudah sedekat itu--padahal tidak.
Hyejin menatap Jimin yang juga menatap nya, beralih menatap Han sebentar sedang pria itu langsung memalingkan wajah seperti tidak suka. Menelan saliva samar-samar, Hyejin pun mengangguk.
"Baiklah, Sajangnim."
Dengan cepat Taehyung melepaskan bahu Hyejin dari rangkulan nya. Menjentikkan jemari itu hingga berbunyi dan terkekeh pelan seakan mendapat kemenangan. "Ah, malam ini aku di temani oleh sekretaris cantik seperti mu. Pasti sangat menyenangkan." goda Taehyung yang tersirat sindiran untuk sang empu. Di tatap nya Jimin sekilas yang mana pria itu langsung memalingkan wajah --tentu saja Taehyung tau, kalau Jimin tidak suka.
"Kajja! " ajak Taehyung sambil menyalipkan tangannya ke pinggang Hyejin. Spontan mata Jimin membelalak. Dia juga berdaham meresahkan.
Hyejin tidak kelihatan risih sama sekali, gadis itu tersenyum anggun dalam mengangguk, sebelum ikut menyamai langkah dengan Taehyung masuk ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY IN MY LIFE || [PJM]✓
Fiksi Penggemar"Anak kecil harus pulang." Jimin menggenggam tangannya. Berharap yang ia cari sedari tadi bisa ia bawa kembali. Namun Alisa tidak berharap demikian. "Tidak, aku tidak ingin pulang." "Alisa," "Aku mau kita bercerai." Start : 21maret