Epilog A

2.9K 295 85
                                    

Nanon  Pov

Aku sengaja berangkat pagi-pagi demi bisa menikmati suasana kelas yang masih hening. Namun ternyata apa yang kudapatkan?

"Masih pagi woii.. udah zina aja lu pada." Sepasang love bird yang sedang mojok di kelas melonjak kaget karena teriakanku.

Gila. Tak tahu tempat sekali sih. Tak modal pula mau pacaran.

Dua orang itu, Mark teman sekelasku dan kekasihnya, Perth teman seangkatan kami beda kelas.

"Kita bukannya zina ya, kita berangkat pagi mau belajar. Kan udah kelas XII." Elak Mark.

"Emang belajar apaan yang pake acara elus-elus pipi begitu?" Aku memutar bangku di depan Mark, lalu duduk menghadap mereka.

"Tahap awal reproduksi, Non." Ucapan Perth membuatku kesal saja.

"Lu anak IPS, bego! Buat apa belajar biologi?"

"Hidiihh.. pagi-pagi ngegas. Bilang aja iri nggak bisa mesra-mesraan sama pacarnya." Mark mencebik padaku.

"Kamu bener, yang. Nanon pasti cuma iri sama kita. Makanya suruh pulang aja mas Ohm tercinta lu itu, Non." Perth malah makin mengompori.

"Enak aja. Dia lagi berjuang demi masa depan kami, tau. Lagian udah jalan hampir setaun, tinggal tiga taun lagi." Belaku.

"Udah, ah. Gue mau coba telfon dia aja." Tanpa memperhatikan dua sejoli itu lagi aku memutar dudukku ke depan lalu menghubungi kekasihku yang jauh di Bukittinggi sana.

Mas Ohm menempuh pendidikan di IPDN yang terletak di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Permintaan ayahnya. Beruntungnya hubungan kami masih tetap berjalan lancar meski jarak memisahkan.

Dua kali dering

'Halo, sayang..'

"Halo, mas. Lagi apa?"

'Lagi sarapan, dek. Sebentar lagi kelas dimulai.'

"Sarapan di asrama atau di kantin?"

'Di kantin. Kamu sendiri udah di sekolah?'

"Udah kok. Habis ini pelajarannya pak Nicky, biologi."

'Belajar yang rajin, ya. UN udah semakin deket. Kamu masih mau masuk universitas negri kan?'

"Tentu, kak. Aku akan lulus dengan nilai memuaskan buat kamu, bapak sama ibu."

'Lalu lanjut daftar di universitas dekat kampusku. Hehe.'

Aku mendesah mendengar candaannya.

"Mas, kan udah kita bahas masalah ini berkali-kali. Aku nggak mungkin sekolah di sana kak, terlalu jauh. Masa sampai ke Sumatera?"

'Iya, iya sayang.. nanti kita ketemu aja waktu aku pulang kesana.'

"Kapan mas pulang?"

'Sebentar lagi, sayang. Akhir semester ini.'

"Ok, janjin ya. Udah dulu ya mas, lanjut dulu sarapanmu. Udah mau bel masuk."

'Iya. Jaga diri selama mas nggak ada. Love you.'

"Love you too.."

"Ciee.. yang cinta-cintaan sama kak Ohm." Sial. Ternyata sepasang love bird itu memperhatikanku dari tadi.




....





Ini hari minggu. Waktunya aku bersantai-santai ria di rumah tanpa pusing memikirkan persiapan UN yang selalu menguras otak dan tenagaku.

Ibu dan Bapak sedang pergi arisan keluarga ke rumah bibiku. Pulangnya paling sampai sore. Sedangkan adikku, si Marc masih belum keluar kamar sejak tadi. Kebo memang.

SMA N 137 (OhmNon Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang