Chapter 17

3K 438 47
                                    

Tiga minggu berlalu setelah pelaksanaan Perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan SMA N 137. Selama itu pula Nanon selalu berangkat dan pulang sekolah membonceng Ohm. Bahkan jikapun Ohm harus pulang lebih sore untuk rapat OSIS atau kegiatan lainnya maka si pradana akan mengantar pulang junior manisnya terlebih dahulu baru kembali ke sekolahan untuk mengikuti rapat.

Siang itu Ohm menghampiri Nanon, Mark dan Chimon yang sedang makan bakso di kantin sekolah. Si tampan menempatkan dirinya duduk di samping Nanon.

"Siang, kak." sapa Mark dan Chimon.

"Hm." Sang pradana menjawab singkat.

"Kamu udah makan, mas?" Tanya Nanon. Mukanya masih memerah saat harus memanggil 'mas' pada Ohm di depan orang lain.

"Udah, kok. Aku ke sini cuma mau bilang, nanti siang aku dipanggil kepala sekolah masalah laporan pertanggung jawaban kemah kemarin.."

"Terus?"

"Masalahnya kepala sekolah minta ketemunya nanti pas pulang sekolah. Jadi kayaknya aku nggak bisa nganter kamu pulang dulu deh." Jelas Ohn dengan pandangan menyesal.

"Nggak apa-apa, mas. Nanti aku bisa naik bus kok." Nanon tersenyum menanggapi.

"Tapi kamu hati-hati, ya. Banyak bahaya di bus."

"Iya, mas. Aku juga bukan anak kecil kok. Aku bisa jaga diri."

"Ok. Jangan lupa chat kalau udah sampai rumah."

"Siap boss." Nanon memberi pose hormat kepada Ohm. Membuat yang lebih tua mati-matian menahan gemas.

"Kalau gitu mas ke kelas dulu. Kamu juga buruan ke kelas, bentar lagi bel."

"Iya..."

Ohm mengusap kepala Nanon, kebiasaannya belakangan semenjak dekat dengan si manis. Lalu pamit pada para juniornya yang dari tadi diam melongo.

"Hehh.. ayo ke kelas.." ajak Nanon pada teman-temannya.

"Non, jujur deh. Lu sebenernya udah jadian kan sama kak Ohm?" Tanya Mark.

"Apaan? Nggak kok. Kami cuma sebatas senior sama junior biasa." Jawab Nanon.

"Senior sama junior apa penumpang sama tukang ojek??" Giliran Chimon yang bertanya.

"Ck. Kalian ini dasar tukang gosip." Nanon berkata sewot lalu meninggalkan teman-temannya yang menertertawakannya di kantin.



....




Sekarang Nanon sedang duduk di halte depan sekolah untuk menunggu busnya sendirian. Mark pulang dengan Perth. Sedangkan Chimon, rumahnya berlawanan arah dengan arah rumah Nanon.

Si manis duduk sambil memainkan game di handphonenya sampai sebuah motor berhenti di depannya.

"Non.." sapa si pengendara membuka helmnya.

Nanon mendongak, mengantongi handphonenya. "Eh, Blue. " Blue, teman sekelas Nanon. Hanya saja Blue cukup pendiam di kelas. Jadi selama ini Nanon kurang begitu mengenalnya.

"Kok sendirian?" Tanya Blue.

"Iya, yang lain udah pulang duluan."

"Ikut gue sekalian aja gimana? Rumah kita searah kan?" Ajak Blue.

Nanon memandang jam tangannya sejenak. Sudah hampir terlambat pulang memang. "Ok deh. Ayo." Nanon dibonceng Blue pada akhirnya.

Di tengah jalan Nanon ragu-ragu memegang kain pinggang seragam Blue.

Rasanya aneh kalau bukan pinggang mas Ohm -batin Nanon

"Tumben lu naik bus, Non.  Biasanya sama kak Ohm kan?" Blue membuka percakapan.

SMA N 137 (OhmNon Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang