Nanon menyandarkan badan lelahnya di sandaran kursi kelas. Si pemuda manis baru saja selesai mengikuti lomba paduan suara antar kelas di acara class meeting hari kedua ini.
"Nih, minum dulu." Chimon duduk di samping Nanon dengan menyerahkan sebotol air mineral dingin.
"Thanks, Mon."
"Lu masih ada lomba lagi habis ini?" Tanya Chimon setelah mengangguk sebagai respon.
Nanon menggeleng sambil meminum air dari botolnya.
"Mau langsung pulang aja?" Tanya Chimon lagi.
"Emmm.." Nanon berpikir sejenak.
"Kalau lu gimana?" Tanya balik Nanon pada si teman sekelas.
"Gue udah janji mau nonton kak Pluem tanding futsal dulu." Jawab Chimon malu-malu.
"Kelas kak Ohm udah main belum?" Lanjutnya.
"Kayaknya udah duluan tadi pagi. Tapi dia masih harus ngurus urusan OSIS." Jawab Nanon.
"Susul aja coba. Ini udah jam makan siang, kan? Ajak makan aja sekalian." Usul Chimon.
Si manis mengangguk-anggukkan kepalanya kecil. "Bener juga."
Tok..tok..tok..
Sebuah kepala menyembul dari balik pintu kelas.
"Hai Non, dek. Jadi nonton futsal nggak, dek?" Pluem menatap Chimon.
"Jadi kak" jawab sang pacar dengan semangat.
"Kalau gitu ayo. Kita ke kantin dulu, aku laper." Ajak Pluem.
Chimon mengangguk semangat. Kepalanya menoleh ke arah sang sahabat di sampingnya. "Gue duluan ya.."
"Iya, jangan lupa siapin handuk sama botol minumnya, Mon." Tanggap Nanon sambil terkekeh ringan.
"Gue beliin makanan aja dulu buat mas Ohm deh." Gumam Nanon sambil melangkah keluar kelasnya yang telah kosong.
....
Langkah si manis sampai di depan ruang OSIS yang pintunya tertutup. Membuat si manis tampak ragu untuk mengetuknya. Takut jika di dalam sedang sibuk atau ada rapat.
Tangan Nanon menggenggam erat plastik putih berisi dua bungkus batagor dan dua cup jus alpukat yang baru saja didapatkannya dari kantin.
Cklekk
Suara pintu terbuka mengagetkan si manis. Menyebabkan langkahnya mundur sedikit ke belakang.
"Eh, Non. Nyari Ohm, ya?" Gun, yang baru keluar dari ruang OSIS menyapa Nanon ramah. Seulas senyum manis menghiasi wajah bayinya.
Yang lebih muda tersenyum lalu menunduk sopan. "Iya kak. Kak Ohmnya ada di dalem?"
"Tadi sih dia pergi ke taman belakang. Mau ngerekap nilai pertandingan kemaren katanya." Jelas Gun.
"Ah, kalau gitu saya permisi dulu, mau nyusulin kak Ohm. Makasih, kak."
Si sekretaris OSIS tersenyum dengan tingkah Nanon yang menurutnya lucu. "Sama-sama.."
Di lorong menuju taman belakang si manis berpapasan dengan Gunsmile. Ketika mata mereka beradu, tiba-tiba rasa panik mendera yang lebih tua.
"Nanon.."
"Hai, kak.. dari mana?"
"Dari toilet. Kalau Nanon mau ke mana?"
"Ke taman belakang nyari kak Ohm. Kakak liat dia di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA N 137 (OhmNon Version)
FanfictionCerita klasik tentang kakak kelas dengan adik kelas di tengah Masa Orientasi Peserta Didik Baru. Sudah pernah dipublish dalam versi Singto-Krist oleh author yang sama. Isi cerita sama dengan versi sebelumnya ditambah beberapa perubahan seperlunya d...