Pukul 06.30 pagi Ohm sudah ada di depan rumah sang kekasih. Rencananya dia ingin berbicara masalah kemarin dengan kekasihnya, karena saat dia keluar ruang OSIS kemarin batang hidung Krist sudah tak nampak di area sekolah.
Tin.. tin..
Berkali-kali si tampan membunyikan klakson motornya. Berharap seperti biasa, Nanon akan segera menghampirinya dan menambah semangat paginya dengan senyuman manis. Namun tak ada yang keluar.
Karena sudah hampir jam masuk, akhirnya Ohm memutuskan turun dari motornya dan mengetuk pintu rumah si adik kelas kesayangan.
Tok.. tok.. tok..
Tok.. tok.. tok..
Cklek
Yang muncul calon ibu mertuanya.
"Eh, nak Ohm. Ada apa ya?" Sapanya ramah.
"Nanon-nya ada tante?" Ohm bertanya setelah menunduk sopan.
"Lho, Nanon bukannya udah berangkat dari tadi?" Si wanita menatap bingung.
Dahi Ohm mengkerut, "Dari tadi, tante?"
"Iya. Dari jam enam dia udah minta dianter sama bapaknya. Ada urusan pagi-pagi banget katanya." Jelas sang calon mertua.
"Gitu ya." Ujar Ohm lemas.
"Kalau gitu saya permisi dulu, tante. Udah mau terlambat." Sang pradana mencium tangan ibu Nanon.
"Iya. Hati-hati di jalan ya.."
....
Dari pagi sampai kini menjelang siang hari Nanon mengurung dirinya di perpustakaan sekolah. Bermaksud menghindari kekasihnya tentu saja. Untungnya hari ini si manis tak ada jadwal ikut lomba class meeting apapun. Jadi tak ada yang menyadari jika dia tak ada di kelas sejak pagi.
Sebuah komik lawas Doraemon terbuka lebar di depannya. Namun fokusnya melayang-layang entah kemana.
Apa mas Ohm beneran udah balikan sama kak Fah? Jadi aku cuma pelampiasan aja kan? -batin Nanon
"Non? Kenapa di sini?" Sebuah suara bass menyapa indera pendengaran si manis. Membuat kepalanya refleks menengok ke sumber suara.
"Oh, Blue. Lu juga kenapa di sini?" Balas Nanon mencoba tersenyum. Sang lawan bicara mendudukkan dirinya di depan si pria manis.
"Gue cuma lagi bosen aja. Rencananya gue mau tidur aja di sini. Kalau lu?" Blue mengulangi pertanyaannya.
"Sama kalau begitu." Balas Nanon datar.
"Oh ya Non, latihan pramuka terakhir sebelum UTS kemarin kenapa gue nggak liat lu?"
"Gue emang nggak dateng."
"Sakit?"
Nanon menggeleng. "Gue ikut kak Ohm ngelatih pramuka di SD sekitar rumahnya."
Ah, Nanon jadi teringat lagi alasan sebenarnya dia mengungsi ke perpustakaan.
"Hei, kenapa jadi cemberut?" Blue mencubit kedua pipi Nanon.
"Blue, lepasin. Sakit tau." Rengek Nanon makin maju saja bibirnya.
Blue melepaskan tangannya dari pipi mulus Nanon. "Habisnya lu gemes banget sih kalau cemberut gitu." Ucap Blue diakhiri kekehan.
Si manis mengelus-elus kedua pipinya. "Ihh myebelin. Emangnya pipi gue squishy apa?"
"Bukan, tapi mirip."
Nanon memukul main-main bahu Blue yang hanya tertawa renyah. Aksi keduanya baru berhenti setelah bunyi notifikasi pesan masuk terdengar dari handphone si manis yang dari tadi diletakkan di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA N 137 (OhmNon Version)
FanfictionCerita klasik tentang kakak kelas dengan adik kelas di tengah Masa Orientasi Peserta Didik Baru. Sudah pernah dipublish dalam versi Singto-Krist oleh author yang sama. Isi cerita sama dengan versi sebelumnya ditambah beberapa perubahan seperlunya d...