prolog

1.5K 39 0
                                    

“ van lo mau pergi kemana” tanya digo terhadap temannya yang bernama ivan.

“ gue mau ke kantin dulu mau beli minuman dan lo sekalian mau nitip enggak” tawar ivan.

“ yaudah gue nitip minuman”

“ minuman apa”

“ samaan aja kayak lo”

“ok,siap” ivan mengacungkan satu jempolnya sambil tersenyum.

“ gue duluan ke lapangan ya” pamit digo menuju ke gor sekolah.

Setelah kepergiannya ,Ivan pun berjalan menuju ke kantin sekolah.tidak membutuhkan waktu yang lama,akhirnya ia sampai juga di kantin.namun baru masuk ke kantin ia langsung mendengar desas desus atau gunjingan dari siswa cewek sekolah yang di tempatinya sekarang.

“ eh itu si kak ivan,ganteng banget”

“ iya tau,tapi sayang banget,dia itu susah di dekatinya”

“ betul tuh,bener bener cuek”

“ walaupun ganteng tapi rasa kepeduliannya itu kurang tau.bener bener enggak pekaan orangnya ”

“ benar sekali,lagian gue ini pernah ya pas jatuh akibat lantainya licin ketika mau masuk ke dalam kelas terus ada si ivan.nah waktu itu gue kesakitan banget,dan pokoknya susah banget dah mau berdirinya.dan si ivan itu lihat kalo gue jatuh,namun sayangnya ia hanya melihat gue saja dan tidak membantu gue berdiri,malahan ia memalingkan wajahnya ketika melihat gue sedang kesusahan.cih pokoknya bener bener menjengkelkan deh”

“ hooh enggak punya perasaan.tapi menurut gue sih, ya kayaknya si ivan itu kalo di perhatikan secara baik baik,ia itu cueknya sama para siswa cewek sekolah doang deh.sama para siswa cowok keknya ia bersikap hangat”

“ tapi ivan kan ganteng,jadi kalian pasti memaafkannya, iya kan” dengan mendengar kata kata tersebut,para cewek yang menghibah ivan tadi itu pun menoleh ke arah sumber suara.

“ lo kenapa ikut ikutan nyambung” sewot salah satu siswa cewek yang melakukan ngerumpi tadi.

“ iya betul,duduk di sana aja deh.cewek cupu seperti lo itu enggak pantes ikutan ikutan bareng kita"usir siswa cewek dengan potongan rambut pendek menunjuk ke arah salah satu bangku kosong yang ada di kantin.

Cewek yang di usir itu pun pindah duduk ke sebuah tempat duduk yang paling pojok. Dan ia bernama naya aprilia.siswa cewek kelas tiga yang sering di diskriminasi atau pun di bully di sekolahnya. Ia duduk sendirian.namun tak berselang lama datanglah teman akrabnya.

“ nay,lo kok sendirian aja. mau gue temenin gak” ujar temannya yang bernama violet.

“ naya kan sudah biasa sendirian hehe” balas naya sambil menyengir kuda dan dengan isi kalimatnya yang amat menyedihkan.

Ivan melihat kejadian itu tidak memperdulikan hal tersebut dan memang seharusnya sih ia seperti itu.telinga ivan sudah benar benar kebal dari semua omongan para siswa cewek tadi,entah dari adik kelasnya atau pun dari angkatannya sendiri.

Ia sekarang ini sudah kelas tiga sma dan sebentar lagi ia mau lulus.di sekolahnya ia cukup terkenal karena ketampanannya dan juga keahliannya dalam bermain sepak bola.tapi selama di sekolah menengah ia belum pernah memiliki seorang pacar.walaupun begitu ia tidak memperdulikan hal semacam tersebut dan ia berniat ingin menjadi pemain sepak bola profesional.

Ivan langsung membeli dua minuman.sehabis membeli ia pun membayar kedua minuman tersebut,kemudian bergegas menuju ke gor sekolah buat merundingkan pertandingan futsal yang ia mau hadapi bersama teman teman sekelasnya yang akan melawan anak sekolah lain.

Ketika ivan berbalik badan,ia di kejutkan dengan sebuah pembullyan yang di timpa sama si naya dan temannya yaitu si violet.

-tbc -

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang