chapter tiga puluh

233 1 0
                                    

" Cepat jawab mas " Paksa naya dan tampak raut mukanya itu tergambar ekspresi kekecewaan.ivan menghela nafasnya lalu memegang salah satu pundaknya.

" Jadi tujuan gue buat ngajak lo itu untuk bayi kita biar senang "

" Hah" Naya kaget dengan pernyataannya itu.

" Jadi gini nay.tadi itu gue ketemu sama seorang dokter bahwa jika seorang tua ingin lihat anaknya bahagia kelak, maka seorang suaminya harus membahagiakan istrinya "

" Jadi itu alasannya " Naya menatap lekat ke arah wajah ivan.kemudian ia tersenyum.

" Bagus lah kalo begitu " Lanjut naya.

" Lo enggak marah gitu.dan maksud gue sih ketika berpisah kelak nanti anak kita bisa bahagia tanpa gue.ya karena itu lah gue ingin habiskan waktu bersama lo biar anak gue selalu inget gue nantinya.lo pasti pikir kalo gue ini enggak waras ya atas semua alasan tersebut " Tutur panjang ivan kemudian ia di tertawa kan sama naya.

" Lo kenapa ketawa " Tanya ivan.

" Ya kamunya lucu sih.dan aku juga enggak papa kok kalo semua ini demi anak kita.naya senang kok " Timpal naya.

" Syukur lah kalo begitu.akhirnya bisa mengucapkan juga tujuan gue ini" Gumam ivan.

" Nay, ayo kita ke tempat itu " Ajak ivan mengarah ke sebuah batu karang yang indah.naya mengangguk.ivan pun berjalan lebih dulu.naya pun berada di belakangnya.

Naya memegang dadanya dan merasakan gemuruh di balik jantungnya itu.ia merasa ada rasa sedikit kecewa dengan alasan ivan tadi.

" Ku kukira buat diri ku" Ucap di dalam batinnya.kemudian wajahnya menunduk melihat ke arah perutnya dan memegang nya.

" Ibu enggak cemburu kok nak.cuman gimana gitu rasanya.tapi ibu senang kalo ayah kamu begitu menyayangi mu " Ucap naya terhadap kandungannya itu.dan adapun ivan sudah sampai di sana duluan di sebabkan ia berlari.naya pun di teriaki oleh ivan untuk berjalan cepat.

Naya sampai dan ivan merentang kan kedua tangannya.

" Indah banget njir"ujar ivan menatap luas ke arah batu karang besar dan cukup lumayan indah tersebut.

" Nay ke sini " Panggil ivan.naya pun mendekatinya.

" Kamu mau foto enggak " Tawar ivan.

" Baiklah " Naya mengangguk.

Kemudian kebetulan sekali ada seorang lewat yang di lehernya menggantung sebuah kamera.ivan pun langsung menghampirinya buat meminjam.pada awalnya sih ia mau memotret dengan ponsel milik ivan namun ia merasa kurang aja gitu jika dengan ponsel.

" Mas,nitip barang sebentar ya.dan boleh minjam kamera mas enggak.nanti di balikin lagi kok.enggak lama yakin mas" Ucap ivan menyakinkan.

" Baiklah " Lalu ivan menitipkan semua barang miliknya tadi yaitu berupa balon dan juga boneka gajah ke pemilik kamera yang tampaknya usianya masih sepantaran dengan si ivan.

Ivan bergegas cepat ke arah naya dan menyuruhnya untuk berpose cantik di tepi batu karang yang indah tersebut.

" Mas yang bagus loh motretinnya " Kata naya.

" Yaelah tenang aja kali nay.gue udah pro dalam hal yang kek ginian " Ivan langsung memotret beberapa kali dan lalu selesai.

Naya sama ivan langsung mengembalikan balik ke pemilik kamera tadi.namun hal yang mengejutkan pun terjadi yaitu ketika melihat si pemilik kamera tersebut sedang berbincang sama seseorang yang sangat di kenali oleh mereka berdua yaitu nadia.

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang