Suasana di dalam apartemen kini mulai dingin dan tidak ada keributan.adapun Bu Winda memutuskan untuk pulang ke rumah dan ia di antar sama Adam dan juga Digo sekalian juga Adam sama Digo tersebut ingin kembali bekerja.
Pak Septian duduk di sofa dan paman Evan duduk di sampingnya.naya sama violet duduk berhadapan dengannya.
Adapun Aurel sedang menggendong tubuh anaknya Naya di ruangan sebelah atau lebih tepat di kamarnya Ivan.
" Jadi kedatangan pak Septian itu sangat penting ya bagi saya " ucap Naya.
" Iya nay,saya memberitahu kan bahwa Ivan saat ini sedang dalam perjalanan kesini" Naya terkejut dan ia berdiri.
" Seriusan pak " ujar Naya sambil menutup mulutnya dan kembali duduk.
"Iya nay " pak Septian mengangguk.
" Cuman itu aja,apa ada penjelasan lain gitu tentang kepergiannya selama ini " sahut paman Evan curiga terhadap pak Septian.
" Saya mau menjelaskannya sekarang ini.jadi denger kan semuanya agar tidak terjadi kesalahpahaman "
" Yaudah pak cepet cerita kan" Naya sudah sabar lagi ingin mendengar alasan kepergian Ivan selama beberapa bulan terakhir ini.Pak Septian mengangguk.
" Jadi gini nay.bapak dulu mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Dewi dan di culik oleh seseorang orang yang tidak di kenal.kemudian penculiknya itu menelpon Ivan untuk datang menghampirinya buat meminta tebusan "
" Terus kenapa lama sekali Ivan di sana " tanya Naya yang wajahnya mulai khawatir.
" Ivan lama sebab ia sedang mencari keberadaan anak Dewi yang ternyata di adopsi oleh orang yang dari luar negeri sekaligus Ivan juga di suruh sama polisi untuk menyelidiki perdagangan manusia yang ternyata Dewi termasuk korbannya.kamu paham kan kenapa ia bisa selama itu.ivan ingin kamu selamat nay,dan tidak ikut campur dalam hal berbahaya tersebut" tutur panjang pak Septian yang kemudian Naya merasakan sesak dadanya karena Ivan begitu perduli dengan dirinya tersebut.
" Pak Septian sudah tau pelakunya" tanya Naya.
" Tau nay.dan baru saja saya dapat informasi tentang pelakunya yang ternyata di lakukan oleh seseorang yang bernama Alvin"
" Alvin.siapa dia" Naya bertanya tanya dengan nama tersebut.
Pak Septian mau menjawab namun hal yang mengejutkan pun terjadi karena tiba tiba aja ada sebuah asap tebal yang masuk ke dalam apartemen yang mengganggu penglihatan orang yang ada di ruangan dan lalu terdengar lah suara teriakan dari Aurel.
" Nayaaa, bayinya di culik " pekik Aurel yang membuat semuanya bergegas menghampiri tempat Aurel berada ya walaupun penglihatan mereka rada terganggu.
*****
Naya memegang pentingnya yang terasa sangat pusing sekali.pikirannya pun jadi kalut atas kejadian yang menimpa anak pertamanya itu.
" Lo yang tenang ya nay" ucap violet sambil memeluk tubuh Naya.naya diam dan ia tidak bisa menangis lagi karena terasa sakit jika ia lakukan itu dan malah menimbulkan perasaan panik berlebih.naya mencoba menenangkan batinnya dan tidak berbuat gegabah.
Sekarang Naya sama violet sedang berada di dalam mobil dan yang menyetir mobilnya adalah pak septian.mereka bertiga menuju ke tempat yang di mau sama penculik yaitu di sebuah pantai.adapun Aurel sama paman Evan sedang berada di rumah sakit karena tangan kanan Aurel mengalami sebuah tusukan di bagian pergelangan tangannya tersebut.
Dan mereka bertiga pun di suruh untuk tidak membawa seorang polisi.
Tidak membutuhkan waktu yang lama akhirnya sampai di sebuah pantai yang tampaknya itu sepi dari pengunjung.
" Kita bertiga menemuinya " ujar violet.
" Apa kamu tidak mendengar permintaan si penculik itu bahwa kita bertiga ini lah yang di inginkannya.ayo cepat ke sana"
Violet langsung menarik tangan pak Septian dan pak Septian pun menoleh ke arahnya.
" Pak saya sangat takut sekali"
" Nanti saya lindungin " balasnya sambil tersenyum.
" Gimana kalau kalian berdua di belakang aja ,biar aku yang menghadapinya" ujar Naya berani karena ini menyangkut bayinya dan ia juga enggan untuk melibatkan temannya itu dan tidak ingin si violet terluka.
" Tapi nay" pak Septian menatap lekat ke arah Naya.
" Percaya lah kepada Naya " timpal Naya menyakinkan.
Mereka bertiga pun berjalan dan menuju ke sebuah jembatan kayu yang berada di tepi pantai.setelah sampai mereka semua melihat penculik tersebut yang berada di ujung jembatan.naya maju duluan dan mendekatinya.
naya melihat penculik tersebut memakai topeng dan sedang menggendong bayinya.naya menelan salivanya dengan kasar kemudian memberanikan diri untuk bisa sedekat mungkin dengannya.
" Hati hati nay" ucap violet khawatir.
" Pak septi sama violet jangan terlalu dekat dengannya.biar Naya saja" instruksi Naya.
" Kembali bayi ku" pinta Naya dan si penculik diam.
" Atau jangan jangan kamu ini adalah Alvin yang di maksud sama pak septian " lanjut Naya.
" Iya, kedatangan saya ke sini hanya untuk balas dendam karena perbuatan suami kamu yang telah membongkarnya organisasi kami dan dia telah membunuh saudara saya" jawabnya dan Naya merasa tidak asing dengan hawa orang tersebut atau merasa pernah bertemu dengannya.
" Siapa kamu sebenarnya" jarak Naya dengannya sudah sejengkal dan hendak membuka topengnya itu namun di cegat.dan Naya merasa aneh karena dia hanya terdiam saja yang kemudian di buka lah topeng yang melekat pada wajahnya tersebut melalui tangannya sendiri dan Naya langsung kaget dengan wajah aslinya itu.
- tbc -
KAMU SEDANG MEMBACA
black out
Fiksi Umumkisah seorang remaja bernama ivan yang tidak menyangka jika dirinya itu menikah selepas lulus SMA. semua itu terjadi ketika pada saat acara prom night di sekolahnya,ia melakukan sebuah kesalahan besar yaitu ia meniduri seorang cewek sekelasnya yang...