Naya menutup matanya secara perlahan lahan dan tertidur.ia menjadi seperti itu di sebabkan rasa nyeri di sekujur tubuhnya karena sehabis melahirkan anak pertamanya.
Setelah selesai istirahat yang cukup ,ia pun terbangun dan mendapati anaknya yang sedang di gendong sama ibunya yaitu Bu Winda.
Naya cukup terkejut dengan hal tersebut dan baru pertama kalinya ia lihat ibunya bahagia.naya pun langsung meneteskan air matanya karena respon ibunya tersebut terhadap anaknya itu.
" Sudah bangun kamu nay " ucap ibunya tersenyum ke arahnya.
" Iya bu.ibu kenapa datang ke sini " tanya Naya cukup gugup.
" kamu adalah anak satu satunya di dunia yang tampaknya tidak senang ketika ibunya datang melihat cucu pertamanya di lahirkan " ujar Bu Winda cukup menohok di telinganya naya.maksud Naya dengan hal itu karena ia merasa ibunya tersebut sudah tidak sayang lagi sama dirinya.
" Bukan itu maksudnya Bu "
" Terus kenapa" sewot Bu Winda.
" Udah udah enggak usah pada di ributin di hari bahagia seperti ini " lerai violet.
" Coba Bu berikan bayinya kepada Naya " pinta Naya.
" Bayinya laki laki " ujar Bu Winda.
"Laki laki Bu " Naya cukup kaget.
" Iya laki laki nay.mukanya persis deh sama ayahnya.kamu seneng kan" kemudian Bu Winda memberikan bayinya itu kepada gendongan Naya.
" Yang paling seneng adalah si Ivan " ucap batin Naya.
" Eh ngomong-ngomong dimana suami kamu kok enggak dateng sih pas kelahiran anak pertamanya" tanya Bu Winda.
" Nanti aja Bu di jelasinnya,kalo Naya sudah pulang ke apartemen" jawab Naya dan ibunya pun mengangguk paham.
" Pasti ada masalah sama orang rumah tangganya" tebak Bu Winda di dalam hatinya.
*****
Sekarang Naya sudah ada di apartemen dan ada beberapa orang yang menjenguk dirinya dan merupakan orang yang di kenali sama Naya yaitu di antaranya ada violet, Digo,Adam,paman Evan, Bu Winda dan juga Aurel.
Naya memperhatikan mereka semua yang sedang mendekati anaknya yang sekarang berada di tempat tidur miliknya yang di belikan sama si Ivan pas ia mengandung dulu.
Hati Naya merasa ada rasa sedikit nyeri karena Ivan masih belum menghubunginya atau pun informasi tentangnya itu.apalagi ia merasa agak kecewa karena pihak dari keluarga Ivan belum ada yang datang terkhusus untuk ayahnya yaitu pak Septian.
" Nay , anak Lo itu belum di kasih nama ya " tanya Digo menghampirinya.
" Nanti dulu Digo ,kalo si Ivan udah datang " jawab Naya.
" Emangnya kapan " sahut Adam penasaran.
" Nanti juga datang" balas Naya bohong sambil tersenyum tipis.lalu bahunya di tepuk sama si violet dari arah belakang.
" Nay yang sabar ya " violet mencoba memberikan ketenangan baginya dan Naya menoleh ke arahnya.
" Pastinya violet" timpal Naya sambil memegang tangannya itu
" Naya ,ibu pengen bicara sesuatu dulu sama kamu " panggil ibunya.
Naya pun menghampirinya dan kemudian ibunya mengajak Naya keluar dulu lebih tepatnya di apartemen kosong yang tidak ada penghuninya.
Naya masuk dan tanpa ia duga ibunya itu malah memeluknya sambil menangis.naya hanya diam dan membiarkan ibunya tersebut.
" Kenapa nangis Bu " tanya Naya dan pada akhirnya ibunya sudah mulai mereda pada rasa tangisnya itu.
" Ibu minta maaf sama kamu karena selama ini ibu enggak pernah menyayangi mu , apalagi sewaktu sebelum menikah kamu itu selalu di kekang kebebasannya" tutur ibunya yang masih sedikit terisak-isak.
" Naya sudah maafin ibu kok.naya sangat paham sekali kalo semua ibu lakukan itu karena khawatir kan sama Naya " balas Naya yang sambil mengelus punggung ibunya.
" Ibu melakukan itu karena ibu tak ingin kamu merasakan hal yang sama ibu rasakan sewaktu remaja dulu "
" Maksud ibu punya masa lalu yang kelam gitu.coba ibu cerita kan kepada Naya.naya pasti memahaminya.naya mohon Bu.Jangan di simpan sendirian aja.kita berdua bisa saling mengerti kok" ucap Naya dengan pelan.
" Ibu hamil di luar nikah nay pas waktu masih sekolah menengah oleh teman seangkatan ibu dan brengseknya dia tidak mau bertanggung jawab "
" Waktu itu ibu sangat depresi sekali sehingga mengakibatkan keguguran " lanjut ibunya yang kemudian ia tak kuasa menangis sehingga dirinya pun kembali berderai air mata.
Setelah menceritakan semua masalah ibunya,Naya sama Bu Winda pun kembali masuk ke dalam dan langsung di kejutkan dengan adanya pak Septian yaitu mertuanya Naya.
Naya menghela nafasnya dan mencoba bersabar atas kedatangannya itu.tidak dengan sebaliknya, yaitu ibunya tersebut malah langsung menyalak tajam ke arah pak Septian.
" Kamu mau ngapain datang ke sini" bentak Bu Winda dan menarik kerah bajunya.
" Mau menjenguk cucu saya " jawabnya santai.
" Anak dan bapak sama sama brengseknya.seharusnya anda keluar dari sini karena menganggu kesenangan kami " ujar Bu Winda dengan perasaan marah yang sudah meluap luap sambil pandangannya mengarah ke semua orang.
" Sudahlah Bu jangan di permasalahkan hal yang kayak gitu.malah bagus kan kalo pak Septian datang" ucap Naya mencoba menghentikan ibunya itu yang sudah marah besar.
" Kamu diem nay.ini urusan orang tua.kamu enggak pantes ikut ikutan.dan ibu mau ingetin sama kamu kalo jadi orang jangan terlalu baik karena itu hanya menyengsarakan kamu aja" tuding Bu Winda ke arah wajah Naya.
Bu Winda terus menarik kerah bajunya hingga baju yang di pakai sama pak Septian jadi berantakan.
Pak Evan langsung menarik tubuh Bu Winda dengan paksa dan malah di bantu sama Digo di sebabkan Bu Winda berontak dengan begitu kacau dan sehingga membutuhkan dua orang untuk menjauhi dirinya dari masalah.
" Winda.dia ke sini mau ngomong hal penting.apa kamu enggak kasian sama mendiang suami mu jika Winda yang ia kenal jadi kayak gini" ungkap paman Evan dan Bu Winda jadi diam yang kemudian dirinya duduk menjauh dari keberadaan si pak Septian tersebut.
- tbc -
KAMU SEDANG MEMBACA
black out
General Fictionkisah seorang remaja bernama ivan yang tidak menyangka jika dirinya itu menikah selepas lulus SMA. semua itu terjadi ketika pada saat acara prom night di sekolahnya,ia melakukan sebuah kesalahan besar yaitu ia meniduri seorang cewek sekelasnya yang...