Dua minggu kemudian.kejadian penikaman waktu lalu sudah naya coba lupakan.adapun si ivan kini tampak sudah terlihat sehat dan baik baik aja.
Naya menghampiri ivan yang sedang memainkan ponselnya di atas balkon.
" Mas mau di bikinin kopi enggak " Tawar naya sopan.
" Enggak " Balasnya cuek.
" Mas ivan kalo ada masalah cepat kasih tau naya ya.kita kan sudah suami istri dan juga bisa kita selesai kan bersama sama " Ujar naya khawatir karena sekarang ini ivan lebih sering bermain ponsel ketimbang memperhatikan dirinya.lalu setiap malam, si ivan tampak terlihat sangat gusar sekali dari raut mukanya itu.malahan naya perhatikan si ivan tersebut tampaknya kesulitan dalam hal tidur.
" Bukan urusan lo " Ivan beranjak pergi namun langkahnya terhenti ketika naya menarik bajunya.
" Mas ivan " Panggil naya dengan lirih.ivan menengok ke belakang lalu menghempaskan tangannya itu dengan agak kasar.
" Aww sakit tau mas " Naya meringis kesakitan.
" Jangan pegang pegang, gue mau pergi "
" Kemana "
" Gue akan menghilang dengan waktu yang cukup lama.lo jangan cari gue lagi " Ujar ivan menatap tajam ke arah naya.
" Dan inget, jangan sebut nama gue lagi " Imbuh nya.
Ivan pun langsung melenggang kan langkah kakinya menjauh.ivan keluar dari apartemen dan naya mengejarnya.naya merasa ada sesuatu yang salah dengan si ivan itu.
Ivan sudah ada di pinggir jalan dan di sampingnya ada si violet.tampak si ivan tersebut sedang menunggu seseorang.
" Lo mau kemana " Ivan diam dan ia fokus memperhatikan ponsel miliknya.
" Woy lo dengar kagak.itu perusahaan siapa yang ngurus " Pekik violet.
" Sekarang lo yang gantikan gue " Jawab ivan kemudian naya menghampirinya.
" Mas ivaaan" Teriak naya.
" Kamu kenapa sih " Ivan langsung menghadap ke arahnya.
" Gue bilang apa tadi.jangan nyebut nama gue lagi.lo harusnya pergi jauh jauh dari hidup gue " Gertak ivan yang menggebu gebu.
" Sebenarnya mas mau kemana " Tanya naya tidak memperdulikan semua gertakan nya itu.
" Lo pembawa sial nay.jangan deket gue lagi " Gerutunya.
Naya langsung memeluk tubuh ivan sambil menangis sesenggukan.
" Mas jangan tinggalin naya hiks.. "
Dan tiba tiba saja datang lah sebuah mobil sedan berwarna hitam.ivan mendorong tubuh naya dengan lumayan keras dan untungnya saja ada si violet sehingga tubuh naya tidak jatuh di pinggir jalan.
" Lo apa apaan sih van.jangan kek gitu sama istri sendiri " Sewot violet.
" Lo jangan kesini.seharusnya lo di tempat kerja " Usir ivan.
" Gue berhenti dari perusahaan lo itu "jawab violet dengan begitu berani.lalu ia membangun kan naya.
" Mas, jangan pergi "lirih naya menghampiri ivan.
" Ivan " Panggil seseorang yang ada di dalam mobil sedan tadi dan tanpa di duga si ivan dengan begitu teganya menampar pipi naya.
Plakk
" Menjauh dari gue.gue benci sama lo nay " Ucap ivan yang lalu masuk ke mobil sedan hitam tersebut.
Mobil pun langsung berangkat yang entah kemana tujuannya itu.selepas mobil itu sudah menjauh, tiba tiba tubuh naya langsung ambruk dan pingsan.violet pun panik.ia memanggil para pejalan kaki untuk membopong tubuh naya untuk masuk ke dalam apartemen milik ivan.
*****
Naya terbangun dari pingsannya dan ia berada di sebuah rumah sakit.awalnya itu ia di bawa ke apartemen namun violet merasa risau jika dirinya tersebut sedang dalam keadaan hamil.jadi violet lah yang membawanya ke rumah sakit.
Violet duduk di samping Naya dan melihat dirinya terbangun dengan perlahan lahan lalu mengambil posisi duduk.sudah seperti itu violet memeluk Naya sambil dirinya menangis.
" Maafin gue nay.lo jadi seperti kek gini karena gue.gue sudah enggak pantes lagi di sebut sahabat Lo " ucap violet dan air matanya membasahi baju milik Naya.
Naya terdiam.kemudian dirinya juga meneteskan air mata.pada akhirnya mereka berdua saling menangis dan melepaskan semua rasa kesedihan tersebut dengan berpelukan erat.
Malam sudah tiba.naya pun masih berada di dalam rumah sakit di temani oleh si violet.
" Mau nambah lagi Nay" ucap violet yang sedang menyuapi makanan berupa bubur kepada si Naya.
" Sudah cukup violet.terima kasih ya" jawab Naya tersenyum ke arahnya dan ia memiliki rasa senang juga karena sekarang ini ia dan violet sudah berbaikan lagi seperti dulu.namun di balik senyumnya Naya ,ia menyimpan sebuah luka di karena kan kepergian Ivan yang mendadak menjauhi dirinya tanpa ada alasan yang jelas.
" Violet "
" Iya ada apa Nay "
" Menurut kamu, mas Ivan datang ke sini lagi enggak ya " violet menghela nafasnya dan menggenggam tangan Naya dengan erat.
" Enggak usah mikirin cowok enggak bener seperti dia itu.lupakan lah nay.dia tidak pernah tulus mencintai lo.lupakanlah dia" ujar violet yang membuat dada Naya terasa sakit karena ucapannya itu.
" Tapi violet.sepertinya Ivan melakukan hal tersebut kek nya ada sebabnya " ucap Naya mencoba berpositif thinking atas semua ulah Ivan terhadap dirinya itu.
" Nay.coba Lo sekali ini aja dengerin gue.lo harus melupakan si ivan.gue mohon karena gue ini ingin melihat Lo hidup bahagia.gue enggak mau kesalahan waktu prom night terjadi sama Lo.paham kan Nay" nasehat violet kemudian di balas anggukan dari Naya.
" Baiklah kalo kamu maunya seperti itu.aku pilih seperti ini karena Naya tidak mau kehilangan violet lagi.aku juga merasa bahwa ini adalah memang pilihan yang tepat untuk melupakannya dan meninggalkannya jauh jauh.dan ini juga merupakan keinginan dari mas Ivan.betul kan violet" tutur panjang Naya yang di iringi dengan linangan air mata di pipinya.
" Benar sekali nay.ivan sudah betul betul tidak menginginkan Lo lagi " balas violet kemudian ia mengambil tisu dan memberikannya kepada Naya.
Naya terus mengusap air matanya lalu ia berkata violet.
" Aku mau minta tolong sama kamu "
" Minta tolong apa nay "
" Tolong datang kan Aurel ke sini " pinta Naya .
- tbc -
KAMU SEDANG MEMBACA
black out
General Fictionkisah seorang remaja bernama ivan yang tidak menyangka jika dirinya itu menikah selepas lulus SMA. semua itu terjadi ketika pada saat acara prom night di sekolahnya,ia melakukan sebuah kesalahan besar yaitu ia meniduri seorang cewek sekelasnya yang...