chapter tujuh

448 11 0
                                    

Target Ivan yang inginnya itu cepat sampai ke rumahnya aurel sebelum acara prom night di mulai,eh tapi sepertinya si ivan tidak bisa melakukan hal tersebut.

Soalnya sekarang ini ia bersama si digo di sebuah rumah sakit dan sedang melihat keadaan seorang wanita hamil yang tampaknya mengalami pendarahan.

Ivan bisa sampai ke situ di sebabkan pas mau di perjalanan tadi Ia melihat digo sedang menuntun seorang wanita hamil di pinggir jalan dan terlihat di kaki wanita hamil tersebut sudah banyak darah yang berlumuran.dengan melihat kejadian itu si ivan cepat membantu mereka berdua tapi lebih tepatnya sih Ia membantu si digo dan si ivan juga aslinya malas sekali untuk membantu wanita hamil itu.

Ivan dan digo sedang duduk di bangku koridor rumah sakit.

" Go , lo kenapa bisa ketemu sama wanita hamil itu " Tanya Ivan.

" Ya mana gue tau van,gue itu hendak mau beli makanan tapi pas di jalan yang sepi eh gue lihat ada wanita hamil itu yang tampaknya sedang sekarat.gue yang sebagai manusia ya pastinya membantunya lah dan kebetulan aja lo lewat,kalo enggak pasti gue kerepotan banget" Jelas digo.

" Gue bilang apa go, kalo cewek itu bener bener merepotkan.pokoknya sangat menyusahkan deh, tapi lo nya aja ya enggak percaya sama gue" Timpal Ivan.

" Terserah lo aja deh van, gue capek jelasin ke lo itu.dan intinya bagi gue sih kalo ada orang yang kesusahan atau pun minta tolong itu harus di bantu"

" Eh tapi lo sudah ngehubungin keluarga wanita itu "

" Udah van,dan tenang aja, keluarganya pasti datang kok"

*******

" Kamu mau ngomong apa aurel"tanya Naya penasaran.

" Gue itu mau ngomong kalo Sebenarnya tujuan lo ke sini itu buat apa dan kenapa malam acara ini itu sangat di tunggu tunggu sama lo"

Mendengar hal tersebut, sikap Naya jadi tampak grogi.wajah Naya menunduk dan lalu meremas gaun pesta milik aurel yang ia pakai sekarang.

Aurel melihat sikap Naya yang tiba tiba cepat berubah layaknya seekor bunglon itu pun si aurel hanya menghela nafas panjang saja.ia pun mencoba bersabar dan menahan emosinya yang sudah ada di puncak ubun ubun.

" Ayo cepat bagi tau Naya" Kata aurel dengan nada setengah greget.naya masih menunduk dan akhirnya Ia buka suara.

" Kalo aku bagi tau, nanti aurel marah.soalnya tujuan aku ini pasti membuat aurel benci kepada naya"jawab naya.

" Enggak bakalan nay, ayo cepat ceritakan " Aurel mengangkat dagu naya supaya wajah aurel dan naya saling berhadapan.dan tangan kanannya Ia mengelus elus bahu Naya supaya Ia lebih sedikit tenang.

" Jadi mengapa Naya sangat menantikan acara ini itu karena Naya kepengen sekali dansa bareng sama si Ivan, kek di buku cerita yang sering Naya baca" Jawab Naya dengan pipinya yang tampak blush dan segera mungkin dirinya memalingkan wajahnya dari si aurel.lalu menutupinya dengan kedua telapak tangannya tersebut.

"Ulu ulu, jadi Naya ini pengen kayak princes gitu.emangnya itu buku apa, buku dongeng ya"

"I_ya" Jawab naya gugup.

" Enggak nyangka juga ya lo udah gede masih suka berimajinasi kek bocah apalagi suka baca buku seperti itu "

" Tapi kan... "

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang