chapter enam

451 10 0
                                    

" Sumpah Nay , muka lo beneran cantik banget" Puji aurel yang baru selesai mendandani naya di dalam kamarnya sendiri.

" Kamu pasti bohong "balas naya tak percaya.

" Lah enggak percaya nih bocah, coba lihat sini"aurel menarik lengan naya lalu menghadapkan ke arah cermin miliknya.

" Ini beneran aku"naya memegangi kedua pipinya.lalu ia menoleh ke arah aurel.

" Iya nayaa.gimana hasil riasan gue ini, udah kayak professional belum "ucap aurel.naya mengangguk.dan tiba tiba air matanya jatuh nan membasahi pipinya.

" Lo kenapa sih.jadi rusak tau " sewot aurel.

" Lo kenapa nangis"tanya aurel dan lalu mengusap air matanya dengan tisu.

" Tuh kan jadi luntur semua " Aurel cemberut sebab riasan di wajahnya Naya malah menjadi berantakan.ia pun membuang tisu dengan sembarang di dalam kamarnya.naya pun masih meneteskan air matanya dan belum menjawab pertanyaan tadi.

aurel marah.ia pun berdiri dan berjalan menuju ke arah pintu kamar. Sepertinya ia mau Meninggalkan naya sendirian.

" Lo itu cewek yang paling aneh ya.cih dasar.nyesel tau gue ngerias muka lo itu kalo hasil akhirnya kek gini!" Gertak aurel yang sekarang sudah ada di ambang pintu.kemudian ia pun keluar dari kamarnya, tapi hal yang tidak terduga pun terjadi yaitu si naya  malah berteriak.

" TERIMAKASIH BANYAK AUREL.KAMU MEMANG HEBAT"

Aurel pun masuk ke kamarnya kembali.ia mendekati naya.lalu duduk di kursi hias dan berhadapan dengannya.

" Lo bilang gue ini hebat.hmm emangnya gue hebat dalam hal apa"tanya aurel penasaran.

" Lo hebat bikin gue nangis "jawab naya sambil wajahnya menunduk ke bawah.

" Hah. Kok lo ngomongnya kek gitu, eh tapi emang benar sih kalo gue sering buat lo nangis.bentar bentar lo Sebenarnya mau ngomong apa sih.jangan bikin gue merasa bersalah ya.lo lupa ya kalo gue ini sudah minta maaf dan tujuan gue ngajak lo ke acara ini ya buat bukti permintaan maaf gue,lo Paham kan" Tutur panjang aurel.lalu tanpa di sangka si naya malah memeluk tubuh aurel,dan menangis sesenggukan di dalam pelukan.

Aurel sangat kaget.dan dengan cepat ia melepaskan pelukannya itu.

" Nay Lo kenapa nangis , bikin bingung gue aja.coba cepat cerita kan apa masalahnya"

" Aurel ,Naya ini sedang nangis bahagia tau "

" Bahagia? Siapa yang bikin lo bahagia" Aurel mengerutkan keningnya.

" Ya karena kamu aurel. Walaupun sering bikin aku nangis tapi sekarang beda lagi.aku nangis bahagia Karena kamu telah ngajak aku datang ke acara ini, yaitu acara yang sangat aku nanti nanti kan sejak dulu,dan juga aku berterima kasih banyak sebab telah mengembalikan rasa percaya diri ku ini"jelas Naya.

" Maksud lo apa ya nay, enggak ngerti gue tuh.maklumin aja nay, soalnya lo tau sendiri kan gue sudah tiga tahun di kelas c terus yang isinya murid bloon semua enggak kayak lo" Ujar aurel.

"Jadi maksud dari percaya diri itu,kalo aku ini orangnya gampang minderan.penyebab aku menjadi seperti itu karena setiap hari ibu ku selalu mencelaku bahwa aku ini lebih jelek dari yang lainnya "

" Tadi pas gue ke rumah lo,gue lihat dari tampang muka ibu lo itu kayaknya orangnya galak deh.betul enggak "tebak aurel.naya mengangguk.

" Dan penyebab aku jadi introvert kayak gini, sebab ibu ku juga. Ia selalu mengurung ku di dalam kamar sehabis pulang sekolah.di dalam kamar, aku hanya di temani buku buku peninggalan milik almarhum ayah ku saja" Curhat Naya dengan tatapan senduh.

" Oh jadi gitu asal mulanya.ok gue paham.tapi kenapa ibu lo ngizinin ya pas gue jemput lo waktu sore tadi" Balas aurel yang entah kenapa Ia malah tampaknya biasa aja gitu mendengar semua curhatan si Naya tersebut.

" Ya karena dia sudah berjanji untuk membebaskan ku setelah lulus sma" Timpal naya.

Aurel tersenyum ke arahnya.lalu ia mengusap air matanya tersebut dengan ibu jarinya.

" Kamu sudah berubah kan, jadi orang ya lebih baik lagi " Ucap Naya sambil menatap lekat ke arah wajahnya.

Aurel menjadi kikuk.ia pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Ehh, gimana ya.lo kok masih belum percaya aja sih, kalo gue udah berubah menjadi baik.enggak baik tau nuduh orang sembarangan.apa perbuatan gue ini masih belum cukup juga ya" Kata aurel.naya tersenyum lalu kembali memeluk tubuh aurel.

" Makasih aurel.aku percaya kok "

Awalnya aurel risih, tapi lama kelamaan entah kenapa hatinya kini terasa nyaman.aurel pun membalas balik pelukan si naya.

Adegan saling peluk terhenti ketika pintu kamar aurel di ketuk oleh seseorang. Aurel bangkit dari tempat duduknya dan membuka pintu kamarnya itu dengan bukaan pintu yang amat sempit atau lebih tepatnya ia mengintip.

Dan orang yang mengetuk pintu pun ternyata teman akrabnya aurel yaitu
Si dita.

"Dita,lo kenapa datang ke sini" Ucap aurel dengan intonasi tidak tinggi sehingga kemungkinan besar si Naya tidak bakalan tau siapa orang yang mengetuk pintu kamarnya itu.

" Lah kok gitu sih.lo lupa ya kalo gue ke sini itu karena lo yang nyuruh buat ngebahas rencana b"ujar dita sedikit bingung.

" Nanti aja dulu dit,lo tunggu aja di luar kamar "

" Lo mau ngapain " Tanya dita tampak geram.

" Gue mau ngobrol sama Naya dulu "bisik aurel lalu berbalik badan dan menutup kembali pintu kamarnya.aurel pun kembali duduk di hadapannya Naya.

" Itu siapa tadi"tanya Naya Sambil menoleh ke arah pintu kamar.

" Itu pembantu rumah gue.udah ah enggak usah di bahas lagi.dan sekarang gue ini mau ngomong sesuatu sama lo" Ujar aurel dengan tampang serius.

- tbc -

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang