chapter empat

444 11 0
                                    

Tim ivan sudah bermain melawan tim sma rajawali dan hasilnya yang banyak memenangkan pertandingan adalah tim sma rajawali.walapun banyak kekalahannya, tim ivan dan teman temannya itu sangat menikmati setiap pertandingan tersebut sekaligus meningkatkan skill bermain bola mereka.

“ selamat tinggal semuanya” lambaian salah satu pemain sma rajawali kepada timnya ivan.

“ hati hati di jalan” balas ivan sedikit berteriak.

Hari sudah menunjukan mau pukul jam enam sore.mereka berlima yaitu ivan,digo,danu,adam dan juga reza langsung pada pulang ke rumahnya masing masing.dan mereka juga mau mempersiapkan diri buat acara malam nanti yaitu acara prom night yang di adakan di rumahnya aurel.

“ bro lo mau bawa cewek enggak buat kencan di acara malam ini” ucap digo kepada si ivan dan saat ini mereka berdua sedang naik motor dengan cara berboncengan disebabkan rumah mereka berdua tersebut arah jalannya sama.

“ gue enggak mau” tolak ivan.

“ eh nanti nyesel lo pas di acara prom night nanti”

“ biarin digo.gue enggak mau deket deket sama cewek cewek sekolah,soalnya mereka itu lemah,manja,lalu gampang nangis lagi dan juga pasti mereka semua itu selalu bikin repot” ungkap ivan yang membuat si digo jengkel setelah mendengar hal tersebut.

“ ivan, dengerin gue nih ya.semua yang lo katakan tadi itu memang sudah kodratnya seorang cewek.mereka semua itu lemah dan lo yang selaku laki laki yang di takdirkan menjadi kuat maka lo itu di tugaskan buat ngelindungin mereka”jelas digo.

“ cih bener bener merepotkan.ya terus kalo mereka memang lemah apa enggak ada keniatan untuk menjadi kuat gitu.kalo lemah terus sih ,maka benar benar menyulitkan bagi seorang laki laki” balas ivan yang membuat digo hanya bertepuk jidat saja setelah mendengar semua alasannya yang kenapa selama di masa sma ini ia selalu menghindari yang namanya seorang cewek.

“hadeuh nih bocah kenapa yah. eh van gue ingetin ya kalo malam ini adalah masa masa terakhir lo di sma.ya coba lah lo itu punya kenangan kek sama seorang cewek,lagian pula muka lo itu enggak mengecewakan sama sekali deh.atau jangan jangan lo itu gay” kata digo yang kemudian motor yang di setir sama si ivan ini malah berhenti mendadak dan membuat tubuh si digo menubruk punggungnya ivan.

“ woy lah, lo kenapa van.jangan seenaknya juga kali lo berhenti” sewot digo dan ivan hanya diam.

“ digo lihat itu” tunjuk ivan ke arah mobil yang mau melewati mereka.dan tak berselang lama mobil pun sudah melewati mereka berdua.digo di buat bingung oleh si ivan yang entah kenapa  ia di suruh untuk melihat mobil tadi.

“ lo apa apaan sih,itu kan cuman mobil lewat” jawab digo masih kesal.

“ tapi lo tau kan siapa pemilik mobil tadi”

“ gue tau.itukan mobilnya si aurel.lah terus emangnya kenapa”

“ berarti mata lo itu kurang jeli” ujar ivan.

“hah maksud lo apa”

“ udah ah enggak usah di bahas lagi”

Akhirnya si ivan dan digo sudah sampai ke rumahnya masing masing.ivan pun sekarang ini sedang berada di kamar milinya.ia berdiri di  hadapan cermin dan sedang memperhatikan postur tubuhnya.setelah bercermin ia pun merebahkan dulu ke atas kasur.

Sambil rebahan ia memikirkan mobil milik aurel tadi.dan yang membuat ia sampai memikir segitunya di sebabkan ia melihat di dalam mobil si aurel tersebut ada si naya.ivan merasa heran aja gitu kenapa naya bisa ikut bersamanya.dan si naya itu juga enggak mendapatkan undangan sama si aurel.

“ kenapa ia harus ikut sih,cih pasti ia di sana bikin merepotkan orang lain” gumamnya setengah kesal.

Ia pun berniat untuk segera sampai kesana yaitu rumahnya aurel buat ketemu sama si naya itu.maksud dirinya terburu buru kesana tersebut bukan ia sedang suka atau pun mengkhawatirkannya ,tetapi untuk mengusirnya saja.sebab ivan merasa kalo cewek lemah yang modelnya seperti naya itu tidak pantas untuk datang ke acara prom night.ivan berfirasat kalo acara itu nantinya akan kacau balau dan bakal hancur.maka dari itulah ia ingin secepatnya ke sana sebelum acara prom night di mulai.


-Tbc-

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang