chapter dua puluh lima

274 5 0
                                    

Pamannya yang bernama evan sudah pergi dan naya masih berada di tepi pantai.naya ingin menghabiskan satu harinya itu untuk melihat keindahan pantai dulu.ia ingin melihat langit senja di atas lautan biru cerah pada hari ini.

Waktu sudah begitu cepat berlalu.jarum jamnya menunjukkan pukul jam lima sore.naya duduk sambil membaca buku novel yang baru ia beli tadi.ia menghela nafasnya kemudian mengelus perutnya itu dengan lembut.

" Ibu enggak tau kamu itu laki laki atau perempuan.tapi yang terpenting kamu harus bahagia ya tanpa kehadiran seorang ayah "ucap naya yang cukup keterlaluan untuk di dengar.namun seperti itulah yang ia inginkan.naya pengen cepat sekali meninggalkan si ivan tersebut dan memulai kehidupan baru bersama anaknya kelak di kampung halaman ayahnya nanti.

Tangan naya lalu merogoh isi tasnya dan ia mengambil kertas yang berisi listnya itu dan kemudian membukanya.ia menatap lekat list itu dan setelahnya, naya mengambil sebuah pulpen.ia mencoret salah satu list bernomor yang pertama yaitu menjumpai pamannya yang bernama evan.

" Akhirnya bisa juga sampai di sini " Ujar naya tersenyum.

" Lo betah juga ya sendirian aja di sini tanpa ada seorang temen"naya refleks menoleh dan mendapati ivan berdiri di belakangnya.

Ivan mendekati naya kemudian duduk di sampingnya.ia juga ikut menatap ke arah lautan lepas.

" Lo suka suasana kayak gini" Tanya ivan dan perasaan naya cukup terkejut jika dirinya itu bisa mengetahui keberadaannya yang padahal ia tidak memberitahu kan tempatnya.

" I_ya "jawab naya gugup sambil memperhatikan wajahnya yang penuh dengan luka lebam.

" Kamu enggak papa" Lanjutnya.

" Enggak papa"balas ivan dan menoleh ke arahnya.dan dengan cepat ivan langsung mengambil tas milik naya.lalu ia mengambil kertas yang berisi list tujuan hidupnya itu.

Ivan menjauhi naya.dan naya mengejarnya hingga pada akhirnya naya berhenti mengejar di sebabkan kertasnya itu di robek robek oleh si ivan kemudian membuangnya di laut.

Naya sedih dengan hal tersebut.kemudian ia terduduk lemas.ivan menghampiri dirinya dan sebelah tangannya terulur buat membangunkan naya.namun naya langsung menolak uluran tangannya tersebut.

" Jangan dekat dekat.aku muak sama kamu ivan.kamu bener bener tega tau" Sewot naya dengan wajah menunduk ke bawah dan air matanya pun mengalir. Naya sungguh kecewa sama si ivan tersebut yang begitu teganya merobek robek kertas tadi.

Ivan menatap malas kearahnya.ivan langsung menarik tangannya itu dengan kasar dan membawanya untuk duduk kembali ke tempat semula.

Ivan dan naya duduk bersama namun naya membuang mukanya.ia masih kesal dengan perlakuan kasar ivan itu.

"Gue lakuin itu karena gue tau lo mau ninggalin gue pada saat bayi itu lahir. Gue terima aja kok lo pergi.tapi bayi yang di kandungan lo itu adalah masih termasuk darah daging gue.lo jangan seenaknya sendiri.gue juga ingin dapat tanggungjawab untuk menjaga anak gue" Alasan ivan yang membuat naya mendengus kesal.

" Berarti lo itu cuman sayang sama kandungan ku saja " Balas naya melihat ke arahnya.

" Iya.gue izinin lo pergi selepas melahirkan dan gue pengen lupakanlah semua list itu.dan habiskan lah waktu kehamilan lo tersebut bersama gue biar kandungan anak kita bisa sehat. Inget itu nay.gue ingin jadi suami yang bertanggungjawab atas kehamilan lo itu" Naya cukup tertegun dengan perkataannya itu apalagi pas kalimat anak kita.ia merasa ivan masih menganggapnya istrinya ya walaupun tidak pernah di perlakukan secara baik.namun ia sedikit senang dengan alasannya itu.

" Baiklah kalo begitu.jadi pada saat ini kamu jadi baik gitu, enggak kasar kasar lagi" Ujar naya memastikan.

" Enggak juga sih.emang dari dulu gue itu berwatak kasar.tapi gue akan coba demi kenyamanan bayi kita " Balas ivan tersenyum sambil menatap ke arah perut naya.kemudian mengelus elus perutnya itu dengan begitu lembut.

" Maaf" Kata ivan.

Mata naya membulat karena ucapan tersebut.hatinya terasa tersentuh karena baru pertama kalinya ivan mengatakan maaf kepadanya atau lebih tepatnya terhadap kandungannya itu.

Naya bangkit dari tempat duduknya.kemudian menyuruh ivan untuk balik ke apartemen di karena kan hari sudah mulai petang.

- tbc -

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang