chapter dua puluh delapan

184 1 0
                                    

" Nah ini dia tempat tidur bayi yang sangat cocok buat anak kalian kelak " Tunjuk adam ke sebuah ruangan yang di tempati banyak sekali tempat tidur khusus untuk bayi.naya tersenyum senang karena kelihatannya sangat cocok sekaligus lucu lucu.ivan pun juga ikut senang dengan hal itu dan lalu mereka berdua masuk ke dalam.

" Wah cantik sekali" Naya mendekati ke sebuah tempat tidur yang berwarna pink dan dengan motif bunga yang begitu banyak menempel di tempat tidur tersebut.

" Mas ivan" Panggil naya.

" Jangan yang itu" Jawab ivan cepat.

" Yang khusus buat bayi laki laki ada" Tanya ivan kepada adam.

" Banyak van.mata lo enggak lihat apa" Balas adam.

" Maksudnya bukan itu dam.tapi yang motif sepak bola, ada enggak "

" Mas ivan enggak suka motif kek gitu" Usul naya.

" Terserah gue lah.ini kan uang gue" Balas ivan tak mau kalah.naya pun kesal dengan jawaban tersebut dan lalu memalingkan wajahnya.kemudian ivan memegang pundaknya.

" Gue yakin kalo suatu saat nanti lo senang kalo gue yang milih" Ujar ivan.naya menoleh ke arahnya dan menatap sebal ke arah matanya ivan.

" Itu kan cuman perasaan kamu aja" Sewot naya.

Adam melihat hal tersebut cuman menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.lalu kedua tangannya ia tepuk supaya menyadarkan perseteruan ivan sama si naya itu.

" Van,kayaknya ada deh motif tentang sepakat bola" Kata adam.

" Yaudah cepat tunjukkan " Timpal ivan.

" Ok.ikutin gue dari belakang " Suruh adam dan ia berjalan duluan.namun baru pas berjalan selangkah, ia berbalik badan.

" Eh gue bingung deh sama lo berdua"

" Bingung kenapa dam" Ucap ivan.

" Gue tanya sama lo nay.usia kandungan lo baru berapa bulan "

" Tiga bulan kurang "jawab naya sambil mengangkat ketiga jarinya.

" Ngomong ngomong usia segitu itu belum bisa USG kan "

" I_ ya" Jawab naya sedikit gugup atau lebih tepatnya ia merasa malu dengan menjawab hal tersebut.

Adam langsung menepuk jidatnya karena mereka berdua.

" Ya ampun.cih dasar kalian ini.van lo kenapa kebelet pengen banget tempat tidur motif bayi laki laki.padahal lo belum tau jenis kelaminnya" Kata adam tampak kesal.

" Dasar mas ivan, bikin malu aja.mas ivan enggak paham apa" Lanjut naya ikut menyalahkan nya.

" Dengerin dam.gue merasa kalo anak gue kelak pasti gendernya laki laki " Ucap ivan kemudian kepalanya di teloyor sama adam.

" Ya karena lo enggak suka sama yang namanya cewek" Tukas adam.ivan diam dan ia malah ketawa dengan pernyataan temannya itu.

Tak berselang lama akhirnya mereka bertiga melihat tempat tidur yang di inginkan sama si ivan.kemudian membelinya dengan secara langsung ataupun di bayar di tempat.

Dan ivan menyuruh adam untuk langsung menaruh tempat tidur khusus bayi tadi ke dalam apartemennya.

" Nih kunci apartemennya " Ivan menyerah kan kunci apartemen miliknya ke si adam.

" Ok kalo begitu.eh tapi kuncinya gimana"

" Nanti gue ke sini lagi"

*****

" Sekarang kita mau jalan jalan kemana mas "tanya naya dan adapun mereka berdua sedang berada di dalam mobil yang saat ini dalam keadaan berjalan.

" Lo pernah naik kapal pesiar " Si ivan malah tanya balik.naya pun menggeleng kan kepalanya.

" Nah sekarang kita akan naik kapal itu "

" Berarti kita mau keluar Pulau dong" Tebak naya.

" Lebih tepatnya kita mau menuju ke sebuah pulau yang di mana pulau tersebut sedang di adakan sebuah festival "

" Wah enak betul mas.pasti seru" Naya antusias.ivan tersenyum dan mengacak-acak rambut naya dengan gemas.

" Iya nay.pasti lo di sana sangat betah"

Mereka berdua pun akhirnya sampai di sebuah pelabuhan dan sudah ada kapal pesiar yang di maksud sama si ivan.melihat kapal tersebut , mata naya membulat dan mulutnya sedikit menganga karena kaget akan hal itu.

Ivan langsung menarik lengannya supaya cepat masuk ke dalam kapal.

Sesampainya di pulau sekitar pukul jam dua belas siang, naya meminta ivan untuk mencari sebuah tempat penginapan kecil buat dirinya untuk istirahat.

Adapun suasana nya sangat ramai sekali.berbagai macam makanan di jual di sana.bukan hanya itu saja,berbagai macam wahana tampaknya juga ada.permainan kecil pun tidak ketinggalan juga.

Naya meluruskan kedua kakinya dan ia sedang duduk di sebuah gazebo yang berada di pinggir pantai namun berada di belakangnya festival.jadi cukup terbilang tidak ramai.

Naya menghirup udara pantai dengan pelan lalu mengeluarkannya.ia tersenyum tipis melihat pemandangan pantai tersebut.apalagi udaranya yang panas dan daun daun kelapa yang bergoyang akibat angin sepoi membuat naya mengingat kenangan dirinya sewaktu saat bersama ayahnya dulu pas kecil di pantai dekat dengan rumah neneknya.

Lalu datang lah ivan membawa air kelapa dan memberikannya kepada naya.

Mereka berdua pun minum air Kelapa tersebut dengan begitu menikmati.

" Ahh, sangat nikmat " Ivan menaruh batok kelapa tersebut dan ia tidur terlentang.

" Mau lihat lihat enggak.mumpung masih rame loh.apa nanti dulu nunggu waktu sudah mau sore " Ajak ivan.

" Sekarang juga boleh.aku juga sudah selesai kok istirahatnya " Jawab naya tersenyum lalu bangkit dan menarik tangan ivan agar cepat menuju ke arah festival.

- tbc -

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang