chapter dua puluh

342 4 0
                                    

Naya terus berlari dan akhirnya ia berhenti di sebuah gang sempit lalu bersembunyi.ia bisa seperti itu di karena kan ia sedang di kejar sama si Pedro.

Naya menarik nafasnya dalam dalam lalu mengeluarkannya dengan pelan.nafas naya cukup terasa sakit di bagian tenggorokannya dan berasa kehabisan pasokan udara.

Ia memegangi perutnya lalu mengelus elusnya dengan lembut.naya merasa cukup keram di bagian perutnya tersebut.tak berselang lama si Pedro berlari dan melewati gang yang sedang ia sembunyi.

Naya keluar dari persembunyiannya dan pas saat itu ia menabrak seseorang perempuan yang sedang membawa belanjaan.

Belanjaan yang di bawa si perempuan tersebut pada jatuh di trotoar.dan untungnya saja belanjaan yang di bawa naya tidak ikutan jatuh.coba saja kalo jatuh pasti telur yang ia beli saat ini pasti pada pecah semua.

Naya membantunya untuk memungut kembali barang belanjaannya yang berupa deterjen kemasan.dan pas saat memberikan barang itu ke pemiliknya naya cukup terkejut jika perempuan itu adalah si violet.

" Vi_violet, kamu kemana aja"tanya naya gugup dengan mata yang sedikit agak terbelalak.

" Sini barangnya !" Ucap Violet jutek dan langsung mengambil barangnya itu dengan kasar lalu menaruh ke dalam tas belanja nya tersebut.muka violet berpaling dari naya.

" Violet kenapa kam.. "

" Gue pergi dulu" Potong violet cepat lalu meninggalkan naya dan ia berjalan menyebrang.

Melihat hal itu naya tidak tinggal diam dan ia hendak mengejar violet yang sekarang sudah berada di sebrang.

Naya bergegas menyebrang.namun pada saat seperti itu tiba tiba aja Pedro datang dan berlari ke arah naya.

" NAYA JANGAN PERGI" Panggil pedro dengan keras dari belakang tubuhnya.

Dengan adanya suara seperti itu,naya menjadi panik dan ia pun malah berlari cepat sehingga dalam keadaan kepanikan tersebut naya tidak sempat menoleh ke arah kanan dan juga kiri.

Dan pada saat mau hampir sampai tiba tiba aja ada motor dengan kecepatan lumayan tinggi lalu menyerempet tubuh naya hingga ia terjatuh.kemudian ia pun langsung pingsan seketika.si pengendara motor tadi malah melarikan diri dan tidak mau bertanggung jawab sama sekali.

" NAYAA" Pedro langsung berlari ke arahnya begitu pula dengan orang orang yang ada di sekitar jalan ikut membantu naya yang sudah dalam keadaan pingsan tersebut.

******

" Sekarang aku ada di mana" Tanya naya bingung dan ia baru bangun dari siumannya tersebut.ia memijat keningnya dan menoleh ke arah kanan dan juga kiri buat memastikan tempat yang ia singgah sekarang.setelah itu ia pun terbaring lagi.

" Ternyata di rumah sakit ya" Ujarnya lalu menutupi wajahnya dengan lengannya.

" Lo sudah sadar ya"refleks naya pun langsung mengambil posisi duduk dan melihat ke arah sumber suara tadi.dan ternyata sudah berada di sampingnya.dia adalah pedro sambil tangannya membawa kantong plastik hitam.

" Ngapain kamu ke sini "tanya naya sinis.

" Maafin gue ya lo jadi seperti ini karena gue"

" Sana pergi jauh jauh,biarkan naya sendiri "usir naya.

" Gue juga mau pergi nih, tapi tadi itu ada seorang cewek yang ngasih ini buat lo" Pedro memberikan plastik hitam tadi ke naya.

" Itu sebuah telur" Lanjut Pedro.

" Siapa ya, atau jangan jangan si violet yang gantikan telur ku yang sepertinya sudah pada pecah semua" Ucapnya di dalam hati.

" Terima kasih,dan cepat lah pergi dari sini"naya tampaknya sangat benci sekali sama si Pedro tersebut.Pedro pun mengangguk lalu berdiri.namun seharusnya ia sudah pergi si Pedro melakukan hal yang begitu lancang yaitu ia malah berani memegang perut naya.

"Untungnya saja kandungan kamu tidak papa" Ucap Pedro.

Mendengar hal itu muka naya langsung menjadi tegang dan ia baru sadar sekarang jika ia ini dalam keadaan mengandung.

" Apa kandungan ku baik baik saja"ujar naya ke Pedro khawatir sambil memegang perutnya sendiri.

" Dia baik baik saja.enggak nyangka juga ya lo sudah hamil.tapi tenang aja , kandungan lo baik baik aja kok.dan tadi itu dokter berpesan kalo lo jangan banyak gerak.sering makan makanan bergizi dan minumannya juga.nay, lo harus sering istirahat ya "pesan pedro sambil tersenyum tipis.

" Makasih atas infonya "

" Eh nay gue mau "

" Katanya mau pergi "

" Iya,tapi sebelum itu gue mau nanya ke lo"

" Nanya apa lagi sih " Sewot naya.

" Tadi itu saat lo pingsan, gue ngubungin si ivan.gue ngasih kepada dia bahwa lo sedang berada di rumah sakit.gue kira dia khawatir, eh ia malah bilang biarin aja di situ salah siapa juga yang tidak hati hati.ivan malah ngomong kek gitu nay.ia bener bener enggak tanggung jawab sama sekali tau.apa lo... "

" Cukup Pedro.gue lagi pengen sendiri.lo pergi aja dulu" Potong naya sambil menutupi kedua telinganya karena mendengar semua penjelasan si Pedro tersebut.

Pedro menghela nafasnya.lalu ia memegang tangan naya.

" Ayo gue antar lo pulang " Ajak Pedro dan naya mendongakkan kepalanya.ia melihat mata Pedro yang tampaknya sedang ingin membantunya dengan begitu ikhlas.

- tbc -

black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang