chapter tiga belas

353 4 0
                                        

Naya dan violet sedang duduk di sebuah bangku panjang.mereka berdua sekarang ini berada di sebuah taman bermain anak anak.dan entah kenapa si naya itu malah memilih tempat yang tidak cocok untuk seusia nya, tapi untungnya saja si violet tidak mempermasalahkan hal tersebut dan ia malah ikut senang juga ketika janjinya itu bisa ia tepati.ya walaupun tidak sesuai ekspektasi nya.sebenarnya violet itu mau mengajaknya ke sebuah bukit namun ternyata naya tidak mau, tapi ya sudah lah yang terpenting itu naya senang dengan tempat yang ia inginkan.

Mereka berdua menikmati eskrim bersama dan saling mengobrol antara satu sama lain.

" Nay, lo masih suka ya yang namanya balon"tanya violet heran karena naya memegang sebuah balon berwarna merah di tangan satunya lagi.

" Hu um" Naya mengangguk.

" Lo senangnya di sini kenapa "

" Entah lah violet.tapi perasaan ku ini lagi pengen lihat anak anak kecil aja gitu"ucap naya sambil menikmati eskrimnya.

" Eh violet, liat itu ada anak kecil "tiba tiba naya menunjuk ke arah anak kecil yang sedang berlari lari.violet pun langsung menoleh kemudian tak berselang lama berpaling ke arah naya lagi.

" Terus emangnya kenapa nay.itu kan cuman anak kecil biasa" Ujar violet bingung.

" Bukan itu maksudnya.kamu tau tidak anak kecil yang lari lari tadi"

" Tau"

" Dia imut banget violet.duh jadi pengen deh" Ujar naya cukup antusias.

" Maksud lo apa ya.apa jangan jangan lo ingin punya adik "

" Buk_eh iya betul violet, aku pengen punya adik imut kaya tadi " Naya tiba tiba menjadi gugup.

" Ya kalo begitu, tinggal suruh bu winda nikah lagi aja"

" Enggak ah, naya enggak mau punya ayah tiri" Naya menolak sarannya violet tersebut.

Setelah eskrimnya habis mereka berdua pun ingin melanjutkan kembali perjalanan ke tempat tempat yang lebih menyenangkan atau lebih tepatnya yang naya ingin kan.

Baru berjalan beberapa meter dari bangku panjang tadi, tiba tiba perut naya merasakan sakit.

" Aduuh, kok sakit banget ya.pengen muntah sekali "naya memegangi perutnya.

" Lo kenapa nay" Tanya violet khawatir.

" Pusing dan mual banget violet.anterin aku ke toilet yuk" Pinta naya yang tampak sekali mukanya itu kini malah menjadi pucat mendadak.violet mengangguk dan menuntunnya ke arah toilet.

Sesampainya di toilet naya langsung masuk ke dalam dan violet nunggu di luar.dan hal yang mengejutkan pun terjadi bagi pendengaran si violet tersebut yaitu ia mendengar suara muntahan yang amat keras.

" Hueeek, hueek"

" Tok tok tok,Nay, lo enggak papa kan" Ucap violet yang terus mengetuk pintu dan sambil daun telinga kanannya tersebut menempel ke pintu toilet.

Kemudian tidak ada suara muntahan lagi.di dalam terasa menjadi hening.violet pun langsung mendobrak pintunya dan untungnya saja tidak di kunci.

Violet masuk dan mendapati naya yang sudah dalam keadaan pingsan.


*******

Naya terbangun dari siumannya.ia pun bergerak dan mengambil posisi duduk.

" Aku ada di mana"ucap naya sambil memegang keningnya di sebabkan dirinya itu masih sedikit pusing.pandangan matanya pun masih agak kabur.

Naya diam dan lalu memejamkan kedua matanya .ia mencoba menetralisir kan perasaannya yang mulai kalut.setelah mulai tenang, ia pun membuka matanya dan langsung mendapati violet yang berdiri di hadapannya namun ia membelakangi dirinya tersebut.

" Violet, sekarang aku ada di mana " Tanya naya sambil celingak celinguk ke arah kanan dan kiri.ia cukup bingung dengan tempat yang ia singgahi sekarang ini.

" Lo berada di rumah sakit"

" Rumah sakit? Siapa yang sakit violet "
Violet menoleh ke arah naya dengan tatapan sinis.

" Lo sebenarnya kenapa sih nay.gue enggak nyangka banget ya, kalo cewek baik baik kek lo bisa jadi kayak gini "

" Maksudnya apaan sih violet, coba jelaskan " Timpal naya.

" Enggak usah pura pura bloon deh"sarkas violet yang lalu ia menarik selimut yang menutupi tubuh naya tadi dengan sangat kasar.kemudian tangan violet menyentuh perut naya.

" Siapa orang yang telah buat lo hamil.kapan lo lakuinnya dan tempatnya di mana.motivnya apa sehingga lo jadi seperti lonte ini.dan atau jangan jangan masalah yang bisa buat ibu lo benci itu apa karena lo hamil, iya kan" Pertanyaan violet bak peluru yang terus memberondong tersebut membuat naya terpaksa menutupi kedua telinganya, apalagi ada sebuah kata yang bikin ia sakit hati yaitu kata lonte.

" Cukup violet, hentikan semua perkataan mu itu.aku bisa jelasin semuanya " Ucap naya sedikit berteriak.

Violet terdiam lalu ia berdiri di sampingnya.naya pun kemudian menceritakan semuanya tentang penyebab dirinya bisa hamil sekarang ini.

Setelah mendengar penjelasannya tersebut, lalu violet memegang dagunya naya dan mengangkatnya.

" Gue ini sangat kecewa banget sama lo nay.lo bener bener enggak percaya sama gue waktu pas acara di rumahnya aurel waktu bulan lalu.lo anggap omongan gue ini apa nay.sampah ya"

Naya melepaskan pegangan tangannya itu dari dagunya tersebut.

" Ku mohon violet, kamu jangan kasih tau sama ibu ku ya" Pinta naya memohon sambil menarik bajunya itu.

" Maafin aku ya violet, waktu itu aku... " Sambung naya namun omongannya tersebut tidak bisa ia lanjutkan.

" Nasi sudah menjadi bubur nay. Enggak akan bisa ke ulang lagi.sekarang ini gue benci sama lo nay, dan hari ini kita akhiri aja pertemanan kita"potong violet dengan eskpresi sedih yang amat mendalam jika temannya itu telah membohonginya.lalu ia pun beranjak pergi meninggalkan naya sendiri.naya melihat hal tersebut mencoba untuk mengejarnya, namun ia tidak bisa sebab kakinya masih terasa lemas sekali dan tidak bisa untuk berjalan kaki.

Naya pun terpaksa duduk kembali.ia bersedih dalam raga dan juga jiwanya.pokoknya hidupnya itu terasa terpuruk sekali jika teman satu satunya itu malah menjauhinya di tambah lagi kondisinya saat ini bikin ia menjadi tambah terpuruk lebih mendalam lagi.ia merasa bimbang dengan keadaan dirinya saat ini.

" Aku harus ngapain, apakah aku harus minta pertanggungjawaban kepada ivan.tapi..... Argghhh " Naya menjambak rambutnya sendiri sebab frustasi jika ia melakukan hal tersebut ia ber firasat jika si ivan itu pasti enggak bakalan mau malah kemungkinan besarnya ivan tidak mengakui anak yang sedang ia kandung sekarang.

- tbc -





black outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang