10. Salah Paham

3.8K 119 5
                                    

Pagi telah berganti menjadi sore. Saat ini jam menunjukan pukul 16.00. Sudah satu jam lalu Mark dan Fei sampai di villa pulau pribadi tengah laut milik nya yang dahulu di hadiahkan oleh papahnya.

Mark saat ini tengah memandangi wajah cantik milik Fei yang saat ini tengah tertidur lelap di atas King bed nya. Rencana nya tadi Mark ingin membawa mereka ke mansion tengah hutan milik opa nya seperti dahulu ia kabur juga.

Tapi ia berubah fikiran, tak ingin keberadaannya diketahui oleh siapapun saat ini. Karena villa ini yang tau hanyalah Mark, papahnya dan orang-orang kepercayaan nya. Bahkan mamah dan adiknya Wendy pun tidak tau.

Jadi ia putuskan untuk menikmati kebersamaan nya disini bersama kekasih mungil kesayangan nya. Di usapnya pipi Fei yang masih tertidur lelap. Dikecup sesekali pipi kekasih kesayangan nya itu, ia terlalu gemas dengan kekasih mungilnya ini.

Matanya beralih pada seragam yang Fei kenakan. Mark menggeram marah saat melihat kekasihnya itu mengenakan rok sekolah di atas lutut dan baju yang pas di tubuh ramping nya. Ia baru sadar bahwa selama ini kekasihnya selalu mengenakan seragam kekurangan bahan seperti ini.

Padahal Mark saja yang terlalu berlebihan. Seragam yang Fei kenakan masih jauh dari kata layak. Jika kalian lupa Fei adalah anak baru disekolah. Sudah pasti ia baru saja membeli seragam barunya itu. Dimana kata tidak layaknya?

~kemana saja aku selama ini huh? Baru sadar jika kekasih ku memakai seragam tidak layak seperti ini~ batin Mark kesal. Mark segera mengambil ponselnya diatas nakas, lalu menghubungi orang kepercayaan nya.

"Belikan kekasihku semua seragam sekolah baru, saya ingin seragam yang dikenakannya tidak kekurangan bahan seperti punya nya saat ini. Mengenai ukuran kau fikir kan saja sendiri, itu kan tugasmu. Ingat! Saya tidak ingin ada kesalahan sedikitpun." Perintah Mark tegas dengan sedikit penekanan di akhir kalimatnya.

Setelah selesai menelfon, Mark kembali berbaring disamping tubuh mungil kekasihnya, memeluknya erat dan menelusupkan kepalanya di ceruk leher kekasihnya. Menghirup dalam aroma manis yang menguar di tubuh kekasihnya. Sesekali ia cium leher putih kekasihnya hingga membentuk kissmark. Lalu ikut terlelap bersama kekasihnya itu.

Pagi telah datang
Fei terbangun dari tidurnya. Ralat, pingsan nya akibat efek obat bius yang diberikan Mark 2 kali. Mata nya terbuka perlahan menyesuaikan cahaya pagi yang menembus mata indah nya. Fei melihat sekeliling, kepala nya sedikit pening saat ini. Menggelengkan kepala nya berusaha mengusir rasa pening di kepalanya.

Lalu beralih pada tangan kekar yang tengah memeluk perutnya saat ini. Ia terkejut saat teringat bahwa dirinya saat berjalan menuju kelas ada yang membekap nya hingga pingsan dan kini ada seorang laki-laki tak dikenal tengah memeluk tubuhnya dari belakang. Fei menutup matanya kembali lalu terisak kecil, ia tengah takut saat ini. Bayangan buruk masa lalu nya terus menghantui fikirannya saat ini.

Mark yang mendengar tangisan Fei menjadi terbangun. Dengan panik ia membalik kan tubuh kekasihnya itu agar menghadap dirinya.

"Hei sayang, kenapa hm? Apa aku menyakitimu? Katakan padaku kenapa kau menangis." Ucap Mark lembut, berusaha menenangkan Fei.

Fei yang mendengar suara Mark kekasihnya lantas membuka matanya, lalu memeluk kekasihnya itu dengan erat. Setelah tangis nya mereda ia melepas pelukan nya dan memukul dada bidang Mark dengan tangan mungilnya itu.

"Kaka jahat banget si, aku udah takut banget tadi. Aku kira siapa yang culik aku lagi. Aku gasuka cara Kaka kaya gini, please jangan laku in hal ini lagi okay?" Ujar Fei dengan permintaan nya di akhir kalimat.

Mark terkekeh melihat kekasih dan tangan mungilnya yang tengah memukul dadanya pelan. Ia sungguh menggemaskan saat ini. Kemudian diambilnya tangan tersebut dan dikecup nya dengan perlahan.

Possessive [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang