1. Meet

9.1K 230 2
                                    

"Bang, inget ya perjanjian kita" ucap fei mengingatkan kelv tentang perjanjian yang tadi pagi.

"Iya de, inget ya kalo ada apa-apa line abang, jangan ngadepin sendirian" ujar kelv juga mengingatkan fei.

"Siap Abang ku sayang!! Oiya bang, berenti agak jauh ya dari gerbang sekolah, fei gamau mereka tau kita berangkat bareng" ujar fei.

Kelv yang mendengar permintaan fei hanya mengangguk lemah lantaran kelv terpaksa, karena gabisa menolak permintaan adiknya yang membiarkan adiknya ini jalan, kelv khawatir fei mempunyai riwayat penyakit asma jadi fei gabisa kecapean.

Tidak lama, kelv meminggirkan mobil yang dikendarainya agar fei bisa turun sesuai permintaan fei tadi.

"Dah Abang, sampai ketemu pulang sekolah, fei tunggu di halte ini ya pulang sekolah" ucap fei kemudian keluar dari mobil.

Kelv yang melihat fei langsung nyelonong keluar pun menghentikan fei.

"Fei, kamu ga lupa kan?" Ujar kelv.

"Oiya ehehe" ucap fei mengecup pipi abangnya yang sudah menjadi tradisi keluarga.

-Halte-
Fei melihat ke sekeliling halte, halte ini sudah sepi lantaran jam sudah menunjukkan 7:10 am. Fei bergegas menyebrang menuju sekolah tepat di seberang halte.

Saat ingin menyebrang, bus berhenti di halte tepat depan fei disusul seseorang turun dari bus, fei memperhatikan ternyata yang turun seorang perempuan cantik yang sepertinya satu sekolahan dengan fei yang terlihat dari seragam yang dikenakannya.

"Hai, lo sekolah disini juga? kok gamasuk kedalem, udah bel dri 10 menit lalu lho" sapa perempuan tersebut pada fei.

"Oh hai, iya sekolah disini gue anak baru dan baru masuk hari ini, lo juga ko baru dateng jam segini?" Ujar fei.

"Mobil gue mogok tadi dijalan, jadi nunggu bus ternyata lama banget, jadi ya gitu telat kayak yang lo liat" ujar nya cuek.

"Oh gitu, Oiya nama lo siapa? Gue Feilysha panggil aja Fei" kata fei mengulurkan tangan ke perempuan yang belum dikenal nya ini.

"Gue Wendy, senang berkenalan dengan lo, asik juga ternyata lo, gue kira lo cewe songong, muka lo ngajak ribut soalnya ahahaha" kata Wendy sambil tertawa.

Fei yang mendengar hanya terkekeh, memang kebanyakan orang yang baru mengenal nya selalu bilang begitu lantaran wajah fei terlihat sangat jutek.

"Oh yaampun, keasikan ngobrol lupa gue udah telat, ayok fei bareng gue tar gue anter ke ruang Kepsek, Oiya lo kelas berapa?" Ujar Wendy sambil berjalan menyebrang halte bersama fei.

"Okei thanks ya, gue kelas 11, kalo lo?" Tanya fei balik.

"Sama gue juga, gue 11 IPA 1 semoga sekelas deh"
Harapnya.

"I hope" jawab fei tepat berhenti didepan gerbang sekolah baru nya ini.

"Beh, babehhhh" panggil Wendy entah manggil siapa. Gak lama kemudian dateng seorang pria paruh baya yang ternyata satpam sekolah.

"Neng Wendy tumben telat, mobil mana neng?" Tanya satpam yang dipanggil babeh sama Wendy.

"Mogok nih beh makanya telat, izinin masuk yaa, kasian juga anak baru ini beh" pinta Wendy dengan pupy eyes nya ke babeh.

"Aduh mana bisa babeh nolak neng Wendy kalo udah gini" kata babeh yang sedang membuka gembok dan disusul gerbang sekolah.

"Makasih babeh terbaik!" Kata Wendy.

"Ayo fei, gue anter lo" ajak Wendy yang menarik tangan fei menuju ruang Kepsek.

Di tengah perjalanan menuju ruang kepsek, ketika melewati lapangan basket tiba-tiba saja sebuah bola mengenai kepala cantik fei.

"Aduh" ringis fei dengan mencari pelaku lempar bola dengan matanya. Wendy yang mendengar ringisan fei langsung menghampiri seseorang yang sangat-sangat dikenalnya itu.

"Damian!!! Ulah lo kan ini?!" Teriak Wendy kencang membuat yang di lapangan mengalihkan tatapannya ke mereka.

Fei yang mendengar teriakan Wendy segera menghampiri Wendy, takut-takut Wendy melalukan yang enggak-enggak.

"Aduh mark adek lo suaranya kaya toa, sakit kuping gue" ujar Damian seraya mengusap telinga nya.

Mark yang mendengar hanya menghiraukan mereka berdua dan malah mengalihkan tatapan nya ke seseorang yang dari awal menarik perhatian nya.

"Wen, udah gpp ko, udah yuk keruang Kepsek" ujar fei menghampiri wendy yang sedang menjewer telinga seseorang yang dipanggil Wendy Damian.

Mark POV
"Kak, temen lo ni ngeselin banget ni, paham banget gue pasti tadi dia niatnya mau lempar bola ke gue malah kena fei" kata Wendy adik gue.

Gue cuma bisa diem aja, karena emang Damian ini jail banget sama adek gue, kadang gue heran Damian demen adek gue bukannya ditembak jadi pacarnya malah usil in adek gue terus, bikin pusing aja kerjaan nya.

Gue kembali mengalihkan tatapan gue ke cewe yang menghampiri Wendy, yang buat gue tertarik untuk pertama kalinya sama cewe.

~cantik, ni cewe mukanya jutek-jutek ngegemesin, tapi kayaknya gue baru pertama kali liat dia deh~ batin mark.

"Kak, lo ko diem aja si, ini marahin Damian gue ga terima temen baru gue udah dapet kesan buruk di hari pertama" rengek Wendy ke Kaka nya ini.

Mark yang mendengar hanya menghela nafas kemudian membawa Damian menjauh dari Wendy dan menghampiri fei.

"Sorry, temen gue ga sengaja" ucap gue disertai tatapan tajam ke arah fei.

~Gila, gue ko deg-deg an gini natap temen Wendy, siapa tadi namanya gue lupa~ Batin mark

Fei yang merasa terintimidasi dengan tatapan hanya mengangguk mengiyakan dan mengalihkan tatapan ke Wendy memberi kode untuk membantunya.

Wendy yang melihat hanya menatap heran, tumben banget Kaka nya ini mau ngomong ke cewe dan minta maaf juga, padahal kakanya tipikal cowo yang malas berbicara kalau gada yang penting apalagi ke cewe yang baru dikenal nya.

Wendy mengerti dan kemudian tersenyum jail menghampiri Kaka nya dan fei.

"Udah ah ka, jangan natap fei gitu kasian takut dia, dadah ka mark jangan lupa marahin Damian kutu Kupret" ujar Wendy kemudian menarik fei menjauh dari lapangan.

"Sial, gue belum tau namanya udah dibawa pergi" ujar mark.

Possessive [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang