31. Arion

2.1K 90 16
                                    

Arion berjalan masuk kedalam Mansion keluarga nya, saat melewati kaca ia berhenti sejenak tersenyum penuh arti menatap plester bergambar yang menempel di sudut bibir nya. Tak sia-sia ia menyuruh salah satu anak buah nya untuk membuat karya indah di wajah tampan nya.

Tanpa berlama ia kembali melanjutkan perjalanannya dengan bibir bersiul-siul, hal itu sontak mengundang tatapan tak percaya semua orang yang berada di ruang tamu. Apalagi Aruna Mommy dari Arion yang sudah hapal betul sifat dan watak putra bungsu nya.

"Uncle Ar!" Panggil seorang gadis kecil saat Arion berjalan begitu saja di depan mereka. Arion menoleh mendengar panggilan dari keponakan nya, berjalan menuju sofa dengan merentangkan tangan kearah keponakan nya Sherly.

"Sherly, pelan-pelan saja." Tegur Arion saat Sherly hampir terjatuh ketika berlari menghampiri nya. Di dalam dekapan Arion keponakan nya hanya terkikik geli mendengar nya

"Uncle, tadi Sherly sama Daddy ketemu aunty cantik yang ada di ponsel uncle." Ucapan Sherly membuat Arion mengalihkan tatapan nya kearah William sang Kaka sulung.

"Tadi kami tidak sengaja bertemu dia dan Amber saat membeli perlengkapan lukis Sherly." Jelas William tanpa menatap Arion, ia tengah sibuk dengan ponsel nya guna menyiapkan pesta kejutan perayaan ulang tahun istri nya sebulan lagi.

William, pria yang begitu bucin pada istrinya sendiri. Ia bahkan rela menyiapkan pesta kejutan sang istri sendirian, padahal ulang tahun sang istri masih sebulan lagi. William hanya tak ingin kejadian tahun kemarin terulang kembali. Saat acara hampir saja berantakan karena satu kesalahan.

"Oh iya, kau tadi memberikan nya sebuah gaun? Ck, yang benar saja sampai saat ini dia belum tau itu kau?" Decak William kesal dengan tingkah adik bungsu nya.

"Belum, setidak nya aku sudah bertemu dengan nya tadi. Kaka tidak melihat plester ini." William mengalihkan tatapan nya pada wajah sombong Arion yang tertempel plester di sudut bibir nya.

"Bodoh, apalagi yang tengah kau rencana kan kali ini? alih-alih mendekatinya dengan cara normal kau malah mempersulit nya." Kesal William dengan satu lemparan bantal sofa pada wajah adik nya.

Sekitar 2 bulan lalu seluruh keluarga besar Ardolph di buat terkejut dengan pernyataan Arion yang ingin melanjutkan Ardolph Company sebagai CEO utama di perusahaan keluarga mereka yang sudah turun menurun. Entah ada angin apa si bungsu yang begitu keras kepala itu tiba-tiba menerima dengan lapang dada.

Padahal sebelum-sebelum nya Arion menolak keras memimpin perusahaan di bawah naungan nya langsung. Tidak ada yang tau bahwa sebenar nya pimpinan asli perusahaan setelah Wiston Ardolph pensiun adalah Arion Aksara Ardolph putra bungsu di keluarga Ardolph.

Fakta nya dibalik sosok William sang pemimpin perusahaan yang asli selama ini adalah Arion. William hanyalah kedok untuk menutupi Arion sebagai penerus perusahaan. Persyaratan yang diajukan Arion untuk mau menjadi penerus sungguh membuat William pusing.

Meskipun sulit bagi William membagi waktu antara perusahaan nya dan perusahaan keluarga, ia kerap kali menggantikan Arion memimpin meeting yang kemudian akan ia laporkan hasilnya pada Arion setelah nya.

Tugas William di Ardolph Company hanyalah memimpin meeting lalu melaporkan nya pada Arion, setelah nya itu adalah urusan Arion. Adik bungsu nya itu hanya ingin meneruskan perusahaan di belakang layar.

Oleh karena itu saat Arion mengatakan akan meneruskan perusahaan sebagai CEO utama berita itu mengejutkan seluruh keluarga besar mereka. Bahkan setelah itu Wiston langsung memata-matai Arion untuk mengetahui alasan dibalik berubah nya keputusan putra nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Possessive [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang