25. Kesalahan

2.3K 90 4
                                    

Ctarr
Arghh
Ctarr
Ctarr
Hahaha
Ctarr
Arghhh
Ctarr
Arghh
Hahahah
Ctarr

Suara cambukan dan teriakan kesakitan serta tawa dalam ruangan bawah tanah tersebut suara nya sungguh mendominasi. Teriakan demi teriakan terdengar membuat siapapun yang mendengar pasti akan merinding dan takut.

"Ayo cambuk lagi brengsek, cepat!" Perintah Mark.

"Tapi tuan muda, ini sudah cambukan ke 80. Saya mohon hentikan tuan muda, jika Tuan dan Nyonya tau mereka pasti akan sedih." Peringat Jason orang kepercayaan Daddy nya.

"Persetan dengan mereka, cepat lakukan!" Bentak Mark marah.

Ya, orang yang sedari tadi berteriak kesakitan sekaligus tertawa secara bersamaan itu adalah Mark. Pria itu sudah 2 bulan ini terus menghukum dirinya sendiri karena sudah membuat gadis yang sangat ia cintai terluka.

Kecemburuan membuatnya di lingkupi oleh kemarahan, sehingga dengan tega membuat Fei gadis tercinta nya menjadi korban nya. Oleh karena itu disinilah ia, sedang menghukum dirinya sendiri dengan hukum cambuk 2x lipat setiap harinya dari yang diterima Fei.

Bodoh? Memang. Tapi itulah satu-satunya cara agar ia bisa menebus kesalahannya pada gadisnya. Hanya dengan cara mencambuk dirinya lah ia merasa puas dan termaafkan.

Mark teringat saat itu tepat 2 bulan lalu ia baru tersadar tepat saat cambukan ke 30 yang ia layangkan pada gadisnya. Rasa penyesalan menyeruak didalam hatinya. Saat itu juga, tanpa sepatah kata pun Mark bergegas pergi dari sana, bahkan ia lupa bahwa gadisnya ia tinggal disana tanpa Maid, uang maupun ponsel.

Dengan bodohnya ia baru menyadari seminggu setelah kejadian tersebut, itupun karena Jason yang mengatakan padanya. Sejak saat itu, penyesalan demi penyesalan terus menghantui nya. Karena itu juga Mark tidak ingin bertemu Fei, ia takut dengan respon gadis itu, ia tak ingin Fei semakin membenci nya.

"Cepat Jason! Cambuk kembali tubuh ku." Perintah Mark bersikeras.

"Tuan muda saya sarankan cukup untuk hari ini, karena ada masalah yang lebih penting dari ini. Apalagi hal ini menyangkut Nona muda." Ujar Jason. Mencoba bernegosiasi dengan tuan muda nya.

"Fei? Ada apa dengan gadis ku? Kau mengawasinya dengan baik kan?" Tanya Mark menuntut. Gerakannya terhenti saat mendengar kabar sang gadis.

Meskipun ia memerintahkan Jason untuk mengawasi Fei, tapi Jason benar-benar hanya mengawasi tanpa melaporkan hasil nya kepada Mark. Karena pria itu sendiri yang tidak ingin mendengar kabar gadisnya, ketika ia baru mendengar nama nya saja sudah membuat rasa bersalah dalam hati Mark terus menggerogoti nya.

"Maaf atas kelalaian saya dan anak buah saya Tuan muda. Nona muda semalam tiba-tiba saja menghilang dari Mansion, saat ini sahabat-sahabatnya sedang mencari keberadaan Nona muda. Kakanya Kelv yang sedang di Jepang mendengar kabar adik nya kembali menghilang pun langsung pulang kesini tuan." Lapor Jason panjang lebar.

Dor

Suara tembakan yang dibuat Mark membuat suasana disana semakin mencekam. Mark baru saja menembakkan peluru nya dengan random ke salah satu bodyguard nya guna menyalurkan emosi.

"Sial! Siapa orang yang berani menculik gadisku." Maki Mark melempar pistol yang tadi ia gunakan ke sembarang arah.

"Sepertinya kepergian Nona muda kali ini atas kemauan nya sendiri, saat mengecek CCTV ternyata semuanya mati, juga tidak ada tanda-tanda jika Mansion di terobos masuk oleh seseorang. Jadi kami menyimpulkan jika Nona muda yang lakukan untuk melancarkan aksi nya." Lanjut Jason menjelaskan.

"BODOH! LALU KENAPA KAU MASIH DISINI, CEPAT CARI GADIS KU!" Perintah Mark menggelegar, setelah itu ia langsung keluar pergi menuju Mansion utama.

Saat ini Mark memang masih di kawasan Mansion, tapi jauh dibelakang dari letak Mansion utama berada. Melisa yang kebetulan ingin keluar mencari sang putra terhenti saat melihat tubuh putra nya yang dipenuhi luka bekas cambukan.

Possessive [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang