27. Lagi

2K 104 34
                                    

Fei menutup pintu ruang rawat Mark dengan perlahan. Sebelum benar-benar pergi dari tempat itu gadis itu kembali menatap nanar seakan masih tak percaya dengan hal yang tadi ia alami. Semuanya seakan mimpi, terlalu cepat dan tak logis. Ia yakin, pasti ada yang tidak beres dengan semua ini.

Flashback on

Melisa yang tengah menikmati makanan nya di kantin rumah sakit seketika berlari ketika mendapatkan kabar bahwa putra nya telah sadar dari koma.

"Mark sayang, akhirnya kamu sadar juga." Ujar Melisa langsung memeluk putra nya dengan erat begitu masuk ruangan.

Mark membalas pelukan Mami nya, tapi pandangan nya terus mengitari ruangan mencari kekasihnya. Tak menemukan tanda-tanda keberadaan kekasihnya lantas Mark bertanya yang malah dibalas tatapan tak suka Mami nya.

"Sayang, untuk apa kamu menanyakan perempuan yang sudah menghianati mu? Kau bahkan jadi seperti ini karena menjemput nya yang kabur bersama kekasih barunya." Ujar Melisa.

"Mami ngomong apasi, Mark jemput Fei yang lagi di culik!" Kesal Mark, kepala nya terus berdenyut sakit mendengar ocehan Mami nya yang tak masuk akal.

"Udah sayang biarkan putra kita istirahat, dia baru saja siuman jika kau lupa." Ucap Edwin melerai keduanya.

"Lepas, aku mau menyadarkan putra kita!" Berontak Melisa dalam pelukan suami nya.

Edwin pasrah melepaskan istrinya yang tengah mengamuk saat ini, bahkan ia terkena gigitan di tangan nya karena mencoba mencegah sang istri. Istrinya benar-benar ganas di saat-saat seperti ini.

Melisa berjalan menuju sofa, mengambil sesuatu dalam tas nya. Kemudian kembali berjalan menuju brankar putra nya seraya menyerahkan 5 lembar foto berisikan Fei tengah tertidur dalam pelukan seorang lelaki yang ternyata adalah Raymond.

"Lihat baik-baik, jalang itu telah berkhianat. Ia bahkan menggunakan Mansion yang kamu berikan secara cuma-cuma untuk berselingkuh disana. Kamu harus sadar, dia bukan gadis yang tepat untuk mu! Mami tidak ingin putra Mami merasakan sakit hati karena terus di bodohi." Lirih Melisa, dirinya bahkan sudah menangis tersedu-sedu dalam pelukan Edwin yang senantiasa di samping nya.

Mark menatap kosong lembaran foto yang di berikan Mami nya. Tatapan tak percaya terua dilayangkan Mark meneliti foto tersebut. Kekecewaan mendalam Mark rasakan saat menyadari bahwa foto yang ia pegang saat ini adalah asli bukan editan.

"Keluar" titah Mark dingin, aura tajam menguar di sekitar Mark.

Edwin yang paham segera membawa istrinya pergi dari ruangan sang putra dengan penolakan-penolakan kecil dari istrinya. Ini terlalu rumit, saat ini putra nya butuh ketenangan untuk berfikir.

Flashback off

Dengan langkah gontai Fei berjalan di lorong rumah sakit, memikirkan foto-foto yang sekarang berada di genggaman nya. Foto ini memang terlihat asli, tapi ia tak tau kapan tepat nya foto ini di ambil. Fei tak mengingat apapun tentang foto ini.

"Fei" panggil seseorang, terlihat dari kejauhan Abang nya Kelv dan Selena berjalan menghampiri nya.

Fei mendongak saat matanya menatap kehadiran kedua nya. Tanpa lama, Fei berlari menghampiri keduanya dan menubruk Selena kedalam pelukannya. Entah mengapa hati nya sangat sakit saat kembali mengingat perkataan tajam yang Mark berikan pada nya.

Tak sadar Fei sudah menangis sesenggukan dalam pelukan Selena. Selena menatap kekasihnya sebentar, lalu membalas pelukan Fei dan membawa nya duduk di salah satu kursi yang tersedia di lorong Rumah Sakit.

Possessive [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang