23. Masa Lalu

3.2K 78 28
                                    

Feilysha POV

Aku terus merutuki diriku yang tak sadar begitu menikmati perilaku ku tadi. Sial, aku benar-benar sudah menjelma menjadi jalang sekarang.

Untung saja kekasih gila ku itu segera mencapai pelepasan, jika tidak mungkin sekarang aku sudah ikut berdiri di tengah lapangan bersama murid telat lainnya.

"Fei, gimana tinggal di mansion berdua bareng ka Mark?" Goda Selena. Ya, aku memang sudah memberitahu Selena tentang tempat tinggal ku sekarang.

"Dangerous." Jawab ku asal.

"Anjir lah, lo belum nyicil keponakan buat gue, Wendy dan yang lainnya kan?" Tanya Selena curiga. Matanya yang sipit semakin menyipit Memandang ku penuh kecurigaan.

"Telat." Ucap ku singkat.

"Hah? ANJIR LO UDH DIPERAW-" aku segera menutup mulut Selena yang seperti ember bocor.

"Sumpah enggak, lo tau? Gue hampir telat karena nyepongin dia dulu." Bisik ku pelan.

"ANJIR." Heboh Selena. Untung saja guru yang mengajar hari ini belum datang, bisa dipastikan seluruh murid dikelas akan menatap kami karena kehebohan yang dibuat Selena.

"Anjir Fei lo serius? Ka Mark, si kutub nyuruh lo nyepongin dia? Gue ga percaya, pasti lo kan yang inisiatif." Tuduh Selena, masih tidak bisa menerima kenyataan.

Aku memukul bahu Selena dengan sedikit keras, tak terima dengan perkataan Selena yang asal bicara. Jika orang lain mendengar pasti akan ada ke salah pahaman setelah nya.

"Sialan lo! Sembarangan." Kesal ku.

Selena menyengir saat melihat wajah kusut Fei, calon adik iparnya ini tidak boleh membuat nya marah. Bisa-bisa dicabut restu nya saat ini juga.

"Sorry Fei, sumpah gue bercanda." Jelas Selena membentuk tanda peace pada tangan nya.

"Hmm" dehem ku.

"Oiya, gimana kelanjutan hubungan lo sama Abang gue?" Tanya ku penasaran.

"Ya seperti rencana awal, gue bakal nikah sama ka Kelv setelah lulus SMA." Jelas Selena.

"Lho terus kuliah Abang gue di Jepang dia lepas gitu aja?" Tanya ku lagi.

"Iya, dia lebih milih gue daripada kuliahnya di Jepang. Sebagai gantinya bokap gue bakal ngasih perusahaan keluarga buat di urus ka Kelv." Ungkap Selena.

"Ah sayang banget, padahal kuliah di luar negri itu impian Abang gue dari kecil. Emang dasar bucin susah." Ucap ku sedikit tak rela, aku tau betul bagaimana kerasnya ka Kelv berusaha mewujudkan cita-cita nya.

"Lo tenang aja, bokap gue udah janji. Setelah ngeliat gue nikah dan ngasih cucu, bokap gue bakalan kembali kuliah in ka Kelv di universitas impian dia. Lo tau sendiri kan penyakit bokap gue yang semakin lama semakin parah, gue cuma bisa wujudin aja. Meskipun ga sama ka Kelv gue pasti tetep wujudin impian bokap, lo tau kan gue anak satu-satu nya. Ya mau ga mau pilihannya cuma 2, ka Kelv lepasin gue buat nikah sama pilihan orang tua gue atau dia ngelepas impian nya sementara buat nikah sama gue." Jelas Selena, ah kisah percintaan keduanya sungguh membuat ku iri, berbeda sekali dengan ku yang kalian pasti tau bagaimana.

"Lo janji ya bahagia in terus Abang gue? Jujur gue sedikit khawatir karena perbedaan status ekonomi keluarga kita sama lo." Ucap ku jujur.

"I know, keluarga gue ga peduli tentang itu. Selama gue dan ka Kelv saling mencintai itu udah lebih dari cukup buat keluarga gue." Jawab Selena membuang kegelisahan ku selama ini.

"Thanks ya Sel udah nerima Abang gue apa adanya." Ujar ku.

"Iya. Udah lah ko kita jadi deep talk gini, by the way itu guru kayanya gamasuk deh, udah stengah jam tumben banget." Ucap Selena.

Possessive [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang