liburan

15 1 0
                                    

Suara riuh terdengar di kawasan kantin yang dipenuhi oleh siswa-siswi yang mulai kelaparan sehabis belajar. Termasuk ketiga cewek cantik ini, siapa lagi kalau bukan mereka Rara, Tata dan Sasa.

Dengan menikmati makanan yang sudah mereka pesan, mereka memakannya dengan hening tanpa ada yang bersuara.

"Oi...Ta, Ra" suara Sasa memecahkan keheningan itu. Mereka berdua pun menatap ke arah Sasa.

"Bentar lagi kan kita udah mau libur panjang kan. Nggak ada rencana gitu buat liburan atau kemping kek masa libur panjang cuma di rumah rebahan aja"

"Boleh tuh kita kan belum pernah liburan bareng sekali-kali boleh lah. Gimana menurut Lo Ra?" Tata menyetujui saran dari Sasa.

"Gue sih ayo aja gas lah. Tapi tujuannya kita kemana nih masa mau liburan nggak punya tujuan"

"Iya bener juga sih. Lo punya saran tempat nggak Sa"

"Gimana kalo ke Korea lumayanlah kita bisa ketemu Oppa Oppa tampan. Siapa tahu gue ketemu Chanyeol atau Paling nggak yaa Kim sok jin kalau nggak mereka berdua ya yeonjun lah paling nggak hehehe"

"Nggak gak yang ada Lo malah ngilang di sana ngerepotin kita. Bukanya liburan nanti malah nyariin Lo yang lagi ngejar bias." Secara spontan Tata langsung menentang keinginan Sasa bertemu Oppa kesayangannya

"Tapi menurut gue juga seru sih liburan ke Korea. Kelihatannya juga asik"

"Tu kan Rara aja setuju" Sasa dengan semangat mengucapkannya.

"Nggak ada ya... Lo juga Ra Gue tau yang ada di pikiran Lo. Lo juga mau ketemu namjoon sama soo-bin kan ngaku aja deh Lo" Rara cengengesan tuduhan Tata tidak sepenuhnya salah juga sih.

BRAK!!!
Sasa menggebrak meja namun tidak terlalu keras "sekarang gue mau tanya sama Lo. Emang lu nggak mau gitu ketemu sama min yoongi, kang taehyun atau D.o gitu pasti Lo mau kan"

"Ya..a gue mau sih ketemu mereka. Ta-tapi kan sadar diri lah kita aja bahasa Inggris masih suka keseleo apa lagi bahasa Korea." Ucap Tata terbata. Dia masih belum yakin kalau pergi ke Korea tanpa adanya orang yang benar-benar fasih bahasa Korea.

"Lo aja kali gue sama Rara udah bisa bahasa Korea ya kan Ra.." Sasa menyombongkan dirinya dengan fakta yang diberi bumbu kebohongan. Tidak sepenuhnya bohong juga perkataan Sasa.

"Udah udah nggak usah di lanjut nanti kalian berantem lagi. Ke Korea nya kapan kapan aja gimana kalau kita ke Jogja di Jogja kan juga seru" Rara mulai melerai pertengkaran kecil mereka.

"Boleh lah. Oppo Korea nggak dapat mas mas tampan Jogja juga boleh lah" dengan senang Sasa menerima saran dari Rara untuk pergi ke Jogja."Cowok Mulu dipikirkan Lo Sa"

"Biarin" Jawa sinis Sasa.
"Oke jadi kita sepakat ke Jogja kan" dengan cepat Rara harus melerai keduanya sebelum adanya dunia dimulai."Setuju" jawab Sasa dan Tata bersamaan.

"Apa nih yang setuju"

"Astaga... Isss ngagetin aja. Gue bunuh Lo lama-lama ya" ancam Tata dengan menodongkan garpu kearah Danu.

"Hehehe... Sori Ta nggak sengaja gue" ucap Danu dengan mengangkat tangan kanannya membentuk huruf V pada jarinya." Turunin yuk garpunya nanti Taku khilaf" tangannya membimbing garpu yang dipegangi oleh Tata agar turun dari hadapannya.

"Gue mencium bau-bau perencanaan sesuatu. Lo bertiga lagi ngerencanain apa nih. Jangan bilang ya Lo mau bikin komplotan mafia."tuduh Dika tak tanggung-tanggung ke mereka bertiga.

Plak...

Dengan kekuatan tangan Agata pukul keras mendarat seketika di lengan Dika dam membuat terasa perih. Ya kalian tau lah seperti apa rasanya.

"Gila Lo Ta lengan gue sampai merah gini" Dika mengusap lengannya yang sedari tadi terasa panas dan sudah dipastikan memerah.

"Makanya kalau punya mulut itu beli filternya sekali. Dipikir dulu sebelum di ucapkan jangan langsung asal ceplas-ceplos kalau ngomong" kalau soal menyentil perasaan seseorang tata sudah bisa.

"Gue bercanda Ta masa di ambil hati sih. Lagi pms ya Lo galak banget hari ini kaya singa yang lagi kelapearan" nah kan baru di bilang buat nyari dulu tadi.

"Iya kenapa Lo nggak nyaman di sini kalau ada singa yang lagi kelaparan yaudah sana pergi dari sini" tanpa basa-basi tata langsung mengusir Dika dari sana. Dika yang mendengar itu langsung mengelus dadanya " ya tuhan... Sabar dik cewek kalau lagi pms galaknya lebih menakutkan dari pada singa yang sesungguhnya sabar dik" lirih Dika agar tata tidak mendengarkan celotehnya.

"Stop berantemnya!!. Kita tu lagi ngerencanain liburan nggak usah mikir aneh-aneh. Dan Lo dik diem dulu singa kesayangan Lo lagi pms jadi harap jangan buat ribut lama lama bisa dimakan lo sama dia."

Niat awalnya Sasa ingin melerai keduanya tetapi ucapan Sasa malah maki membuat tata dan dika jengkel lagi "Apa Lo bilang sa singa kesayangan dih najis amit-amit mana mu gue sama singa jadi jadian kayak dia mendingan sekalian pelihara singa yang asli"

"Gue juga ogah kali sama buaya kaya lo "

Dilain sisi terdapat lima anak yang sedari tadi melihat perdebatan mereka berdua. Mereka hanya saling menyimak dan di selingi memakan pesanan mereka.

"He.m debatnya udah belum nih"  Rara menyla dari perdebatan mereka
"BELUM!!!" Sentak tata dan Dika bersamaan menjawab. "Oke kalau gitu kita cabut, bay..."satu persatu dari mereka meninggalkan tempat tersebut. Dan kini di tempat tersebut hanya tersisah mereka berdua.

"Gara-gara lu nih dik mereka jadi pergi Lo ma nyebelin" Dika membelakan matanya tidak terima atas tuduhan itu "Lo juga kali" sepertinya perdebatan mereka nggak akan pernah ada selesainya.

Di tempat yang berbeda lima orang yang pergi dari kantin tadi membahas liburan mereka yang sempat tertunda tadi, mereka menyetujui kalau tujuan tempat untuk mereka berlibur adalah jogjakarta dan sekitarnya. Karena liburannya lumayan panjang mereka akan menyewa tempat tinggal untuk mereka tinggal selama masa libur di jogja agar mereka tidak terlalu mahal membayar hotel selama mereka di sana.

My Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang