Pagi yang cerah di jogja suara burung berkicau dan udara yang segar tak lupa dengan embun yang masih menyelimuti kota yang masih asri ini. semua orang masih terlelap di dalam vila kecuali, Sasa yang baru bangun padahal yang lain masih berkelana di alam mimpi.
Sasa berjalan menuju balkon dari kamar itu. udara segar di tempat itu langsung menerpa wajah cantik Sasa, sesaat Sasa memejamkan matanya menarik nafas dalam merasakan udara segar mengisi paru-parunya. Sasa membuka matanya kembali setelah cukup merasakan udara segar ini.
"PAGIII~ JOGJAAA~~" teriaknya dengan suara lantang diikuti peregangan pada seluruh tubuhnya.
akibat teriakan Sasa itu semua penghuni vila itu jadi terusik tidurnya. ya maklum karena vila ini tidak begitu besar."akhh... siapa sih pagi-pagi gini udah teriak-teriak kaya tarsan" keluh Danu karena tidurnya terganggu.
"nggak tau apa kalu kita capek masih mau tidur"lanjut Deva yang masih satu kamar dengan Danu.
"AKKHHH... GILA BISA DIEM NGGAK!!!" teriak Dika dari ruang yang lain
BUGH!!
sebuah bantal mendarat tepat di kepala Dika."lo juga diem bangke" Atalah kembali memposisikan badannya pada tempat ternyaman setelah melempar bantalnya kepada Dika.
pagi yang sangat indah bukan di kota jogja.
***
Setelah kebisingan yang dibuat oleh Sasa tadi pagi kini mereka semua telah duduk manis di meja makan tak lupa dengan hidangan yang menggugah selera mereka.
"wiss... pesan di mana nih tiba-tiba udah ada makanan enak" tanya Dika yang baru saja duduk
"enak aja bilang pesan orang tadi kita yang masak "jawab Sasa tidak terima
"beli di mana bahan-bahannya kan di vila nggak ada apa-apa"
"tadi pagi kita pergi ke pasar untungnya ada pasar deket sini"ujar Tata menjawab pertanyaan Deva dengan membawa masakan yang baru matang dari arah dapur.
Tak butuh waktu yang lama makan yang ada di meja itu telah habis. Ya maklum saja semalam mereka nyampe villa larut malam boro boro mau makan ngeluarin koper aja mereka udah nggak ada niat.
"Oke hari ini kita mau kemana" Sasa bertanya setelah menyelesaikan makannya
"Nanti sorean aja kita ke pantai sekalian lihat sunset"
"Bagus kalau gitu gue bisa rebahan dulu" dengan senang hati Tata menerima pernyataan dari Deva. Bukan apa-apa sih emang hobi Tata rebahan mulu.
Setelah makan pagi itu mereka semua berpencar kesemua penjuru villa. Ada Deva dan Danu yang sedang nonton film, Rara dan Sasa yang lagi bereksperimen di dapur terus Dika dan Atalah yang lagi nyantai di halaman belakang dan juga Tata yang lagi duduk di ayunan rotan dekat kolam renang.
Semuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing
Tak lama dari itu Atalah beranjak dari tempat
Melihat adanya pergerakan di sebelahnya Dika mengalihkan tatapannya ke Atalah"Mau kemana Lo""Masuk gerah gue di sini"setelah menjawab pertanyaan itu Atalah melangkah masuk.
Pandangan Dika sesaat teralihkan ke arah kolam renang di sana masih ada Tata dengan ekspresi sebalnya. Tiba-tiba Dika teringat tentang kemarin
Flashback
Dika masih mencari keberadaan Tata entah kemana perginya di dalam kedai yang tadi pun Tata tidak ada. Tapi saat Dika hendak meninggalkan tempat itu dia melihat siluet seseorang yang sedang ia cari.
Dengan santainya dia duduk di ayunan besi dekat kedai itu. Dengan segera Dika menghampirinya namun kurang beberapa langkah lagi ia tepat berada di belakang Tata, langkah harus berhenti saat mendengar suara lirih Tata.
Dika menajamkan pendengarannya agar tau apa yang sedang Tata bicarakan dengan dirinya sendiri.
"Mau sampai kapan gue kayak gini" gumam Tata
"Anda waktu itu gue milih genggaman tasbih di tangan bunda bukanya salib di leher papah pasti pada akhirnya gue nggak akan kaya gini." Nafas berat keluar dari mulut Tata.
"Bunda... Tata pengen ikut bunda tapi bunda selalu bilang ini belum waktunya. Kapan waktunya itu tiba?" Tak terasa setetes mata air turun dari mata indah milik Tata.
"Berapa lama lagi Tata harus nunggu, berapa lama lagi Tata harus bertahan bunda Tata mulai capek" pandangan mata Tata mengarah ke atas melihat langit yang sudah gelap.
"Kata bunda keputusan pertama Tata adalah yang terbaik tapi ini tidak, ini keputusan terburuk yang Tata buat dan kini sudah terlambat. Tata menyesal bunda andai semua bisa di ulang" Tata tersenyum tipis di akhir kalimatnya. Dengan perlahan Tata beranjak dari duduknya tak lupa menghilangkan jejak air mata dari wajahnya.
Dika yang melihat itu mendekati Tata seolah-olah ia tidak mendengar apapun.
"WOi di cari dari tadi ternyata malah main ayunan kayak anak kecil buruan udah di tunggu yang lain" suara dari Dika itu mengagetkan Tata
"Apaan sih Lo!! Lo aja kali yang kaya anak kecil" ujarnya."minggir gue mau ke mobil" bahu kiri Tata menabrak bahu kanan milik Dika untungnya itu tidak terlalu keras.
"WOi tunggu ah elah. Ta...Tata... nggak tau terimakasih ya tu anak. Untuk nggak gue tinggal di sini" gerutu Dika
Flashoff
"Kenapa gua jadi penasaran ya sama tu anak" gumam Dika sendirian "dih apaan sih Lo Dik jadi orang kepo amat" monolognya sendiri
***
Matahari mulai meredup dan mereka kini sudah berada di pantai dengan nuansa pasir putih yang membentang.
Dan lihatlah mereka yang sedang bermain air seperti anak kecil. Jika kalian mengira itu Tata Rara dan juga Sasa kalian salah besar. Ketiga cewek itu malah sedang bersantai di pinggir pantai.
"Dih...dasar bocah" cibir Tata sinis
"Biarin aja lah..."sahut Rara yang baru datang membawa kelapa muda di tangannya. "Sekali-kali" lanjutnya.
"Kalau ciwi-ciwi sekolah pada tahun pasti mereka nggak habis pikir kaya gini kelakuan asli mostwanted cempaka putih" timpal Sasa
"Gue kesan bentar mau cari yang segar-segar bentar"Tata berdiri berjalan meninggalkan mereka berdua.
Setelah kepergian Tata para Coogan itu mendekati Sasa dan Rara. Dengan baju yang lumayan basah.
"Gimana udah main airnya" tanya Sasa menekan kalimatnya "gue serasa ngejaga empat bocah main di pantai"ucapnya sinis
"Nggak bocah juga kali Sa. Btw si Tata ngilang Keman lagi" tanya Danu yang tidak melihat keberadaan Tata di sekitarnya
"Nggak ngilang, katanya tadi mau cari yang segar tapi nggak tau kemana perginya" Rara juga bingung kemana pastinya tata pergi.
Tak lama dari itu Tata datang dengan membawa lima kaleng soda dengan merek yang berbeda.
"Boleh dong bagi satu"ujar Dika
"Gak.. beli sendiri"tolak mentah-mentah Tata
"Pelita"
"Bodo..."
Hari pertama di Jogja mereka tutup dengan menikmati pemandangan sunset yang sangat indah.
Hello apa kabar kalian. Ternyata udah ganti tahun aja nih.. semoga di tahun ini menjadi tahun keberuntungan buat kalian dan juga aku ya.... see you in the next part...... see you soon
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story [On Going]
Novela Juvenil"ayo kita buat janji berdua" ucap seorang di sebelahnya Dia menatap wajah itu dengan bingung "buat janji untuk apa?" "janji untuk kita selalu bersama selamanya sampai kita dewasa nanti"ujarnya dengan senyuman semanis gula itu. "Jika salah satu dari...