Go TO Jogjakata

12 1 0
                                    

14.00

semua barang telah berada di dalam bagasi mobil yang akan mereka gunakan untuk ke jogja. ya, siang hari ini mereka mereka memutuskan untuk berangkat ke jogja. stelah tadi meraka pulang sekolah lebih awal, mereka segera mengemasi barang-barang mereka yamg akan dibawa ke jogja.

suara  riuh menggema di halaman depan rumah Deva dan Rara. karena titik kumpul mereka ada di sana mau tak mau Rara menerima kebisingan ini. masa bodo lah dengan tetangga yang merasa terganggu  Deva akan meminta maaf jika ia bertemu setelah pulang dari jogja.

pasti kalina sudah tau siapa yang membuat keributan ini. ya siapa lagi kalau bukan Tata dengan Dika , kali ini mereka meributkan tempat duduk di mobil. jangan pikir hanya itu saja yang mereka perdebatkan, mulai dari tempat yang akan di kunjungi, pakaian yang  akan dipakai, bahkan peletakan barang mereka di mobilpun tak luput dari perdebatan antara Tata dan Dika.

 Demi kedamaian dunia semua tempat duduk untuk mereka berdua di pisah agar keributan tak terjadi lagi namun sayang perkiraan mereka salah kedua insan itu masih saja berdebat.

Danu yang sedari tadi mencoba melerai perdebatan mereka sisa-sisa aja dengan jengah Danu menatap mereka dengan tatapan dingin"lo berdua sekali lagi nggak bisa diem gue turunin beneran di jalan tol" seketika mereka berdua diam namaun sorot mata mereka masih saling beradu.

waktu sudah menunjukan pukul enam sore mobil yang dikemudikan oleh Deva kini mulai memasuki  rest area "kita istirahat dulu di sini untuk solat dan cari makan setelah ini kita teruskan perjalanan yang masih lumayan jauh" ucap Deva kemudian keluar dari mobil di susul dengan yang lain namun tidak dengan Dika dan Tata keduanya masih nyaman di dalam mobil dengan mata terpejam.mungkin karena perdebatan mereka di sepanjang jalan membuat mereka berdua lelah. 

Tata merasakan mobil yang sedang ia naiki berhenti perlahan ia membuka matanya. melihat sekelilingnya tak ada orang kecuali Dika yang masih tertidur, Tata marasa bingung ia mengecek ponselnya siapa tau ada yang meninggalkan pesan dan benar saja tertera pesan masuk dari Sasa di sana yang menyatakan bahwa mereka sedang solat di masjid dan akan mencari makan setelahnya. setelah melihat pesan itu Tata kembali meletakan ponselnya kedalam sakunya dengan perlahan Tata keluar dari mobil itu saat sudah keluar Tata meregangkan semua persendiannya.

di tempat yang berbeda mereka berlima sedang menuju masjid yang berada di rest area itu "eh bentar kita ninggalin Dika sama Tata nih di mobil. nggak apa-apa kita ninggalin mereka berdua?" tanya Danu kepada mereka, bukan apa-apa takutnya mereka nyariin kan.

 "tenang aja tadi aku udah kirim pesan ke Tata nanti kan kalu mereka udah pada bangun kan tau kita di mana" ujar Sasa. mendengar pernyataan tersebut mereka meneruskan langkah dengan Sasa dan Rara ke arah yang berbeda keren tempat antara cowok dan cewek berbeda.

kembali kepada Tata yang kini sedang menyeruput  vanila lattenya di kedai yang ada di dekat sana, tanpa Tata sadari kini Dika sudah berada di sampingnya dengan muka yang masih sedikit mengantuk. Tata heran kenapa orang satu ini tidak pergi menyusul ke tiga temannya "ngapain sih lo di sini mendingan sana deh ke masjid  solat yang bener biar bisa bimbing istri lo nanti!" ucap Tata seakan sedang menasehati adiknya.

 "lo sendiri juga ngapain di sini bukanya nyusul Rara sama Sasa kesan juga" mudahnya Dika membalikan kata-kata itu. 

"lo ngga lihat gue lagi nikmati vanila latte gue" dengan nada yang sedikit ngegas Tata membalasnya 

"yaudah kita sama-sama aja ke masjid nya" usul Dika agar tidak membuat keributan. 

Tata tersenyum kecut saat mendengar pernyataan Dika barusan"gue nggk lo aja" ucapnya dengan suara lebih rendah dan tatapan yang memandang  vanila lattenya. mendengar pernyataan Tata itu membuat Dika menaikan sebelah alisnya "lo lagi kedatangan tamu?" Tata terdiam sesaat. "dih apaan sih lo kepo amat" Tata kembali menyeruput vanila lattenya lagi mengabaikan Dika yang ada di sampingnya.

Dika yang merasa terabaikan memutuskan untuk pergi menyusul yang lain. Dika pikir Tata membutuhkan waktu untuk sendiri tau sendirikan kalau cewek lagi pms gimana. Namun Dika salah diamnya Tata bukan karena ia  tidak ingin di ganggu tapi hanya saja malas untuk bicara.

"gue ke mini market dulu ya mau beli cemilan" dengan segera Rara beranjak meninggalkan yang lain Atalah juga ikut beranjak dari tempatnya "gue ikut Rara mau beli soda". berselang dengan kepergian Rara dan Atalah, Dika datang mendekati tiga orang yang masi tersisa " mau kemana mereka"

"mini market" jawab Deva seadanya tak lupa dengan mulut yang masih tersisa kentang goreng di mulutnya

di dalam mini market Rara sedang memilih- milih beberapa cemilan dengan Atalah yang membawa dua keranjang belanja di tangannya "Ra... gue ikut lo itu cuma mau beli soda kenapa jadi bawain nih keranjang?" Atalah masih bingung sendiri kenapa dia mau membawakan keranjang milik Rara

"ya salah sendiri siapa suruh mau ikut kan bisa titip" Rara masih sibuk memilih cemilan dan Atalah masih setia mengekor Rara." itung itung cari pahala juga" lanjutnya

 kini mereka  telah berada di deretan minuman dingin. Rara melihat-lihat apakah ada teh yang dari dulu ia sukai. jangan tanya Atalah kemana dia langsung menuju lemari pendingin yang isinya minuman bersoda dengan botol besar. ia langsung memasukan empat botol sekaligus kedalam keranjang yang satunya. 

Rara yang melihat itu membelakan matanya tidak percaya " lo gila beli soda sebanyak itu. mau obesitas dadakan"

" tenang aja ra cuma empat kok" jawab Atalah dengan enteng

"cuma lo bilang! kalau cuma empat botol kecil gue bisa maklum lah ini empat botol besar! lo tau nggak kandungan gula didalamnya besar banget itu ga baik buat tubuh. balikin satu botol" ucap Rara marah. siapa coba yang nggak marah empat botol besar soda dalam sekaligus mau lomba sendawa atau gimana.

"yah masa dikembaliin. nggak usah ya Ra?" 

"oke. kita beli dua"

"yah masak dua jangan dong" Atalah mencoba bernegosiasi dengan Rara

"satu." tegasnya lalu berjalan ke kasir dengan keranjang yang telah ia amil dari Atalah

"iya deh iya dua aja" Atalah mengembalikan dua botol itu lalu menyusul Rara menuju kasir.

keduanya kini telah kembali dari mini market dengan sekantong plastik penuh di tangan Atalah. mereka semua sekarang telah berada di depan mobil tapi sepertinya ada yang kurang dan ya Tata tidak ada di antara mereka. Dika yang tadi tau dimana Tata segera mendatangi tempat itu namu Tata tidak ada di tempat. dari kejauhan Tata datang dia hany sendiri, dia bilang tidak melihat Dika beberapa saat setelah Tata mengatakan itu Dika datang juga. akhirnya perjalanan mereka diteruskan kembali takutnya kalu mereka terlalu lama di tempat itu merek akan sampai terlalu malam lagi .

My Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang