Rara berjalan di koridor dengan muka juteknya ini bukan Rara yang biasanya, Rara yang biasanya akan memberikan senyuman ceria kepada semua orang.
Saat memasuki kelas pun Rara langsung duduk di bangkunya pandangannya tidak lepas dari jendela yang berada di sampingnya.
Sasa dan Tata yang melihatnya terheran dengan perilaku Rara hari ini. Mereka berinisiatif untuk mendekati Rara.
"Ra...?"panggil Tata sambil memegang pundak Rara. Rara pun yang dipanggil langsung menghapus air matanya dan menghadap mereka.
Rara tersenyum "ada apa ?"
"Lo habis nangis Ra?" Tanya Sasa curiga
"Nggak kok. Ini mata gue tadi kemasukan serangga jadinya perih dan keluar air." Bohongnya
"Nggak usah boho Lo Ra sama kita. Kita tahu kok kalau elo habis nangis"ujar Sasa lagi
"Serius kok"
"Eh duduk-duduk Bu Beta- eh mangsut gue Bu Prita udah otw ke sini " ucap Ali sang ketua kelas
"Gila Lo Al guru sendiri dipanggil gitu" Kiki ganti Rizky yang bicara
"Eh,anjir.... Gue keceplosan tadi udah sana pada duduk"
Sasa dan Tata yang mendengar itu langsung duduk di bangkunya. Rara menghembuskan nafas leganya 'untung Bu Prita udah datang menyelamatkan gue dari duo ratu kepo itu' ucap Rara dalam hati
***
Kini Deva, Atalah, Dika, dan Danu sedang asyik menikmati makanan yang ada di kantin. Pada saat Deva mengedarkan pandangannya ia melihat dua orang seperti sedang mencari tempat duduk.
"Ta,SA...! Sini" Deva memanggil dua orang itu. Mereka pun mendekat
"Lo manggil kita kak" Tata bertanya
"Iya lah siapa lagi. Sini duduk gue lihat bangkunya penuh semua" ajaknya. Mereka pun duduk dan meletakkan makanannya.
"Rara mana kok nggak sama kalian?" Dika celingak-celinguk mencari keberadaan Rara.
"Nggak tahu kak tadi langsung pergi begitu aja, gue kira langsung ke kantin tapi gue cari kagak ada" Tata membalas pertanyaan Dika
"Gue yakin Rara masih marah banget sama gue" Deva mendengus
"Jadi kemaren Lo belum minta maaf ke dia?" Atalah menatap Deva
Deva menggeleng " boro-boro At gue minta maaf. Gue panggil aja dia nggak noleh kayak tadi pagi. Apa lagi kemaren waktu dia pulang, gue pakai manggilnya salah lagi tambah marah itu anak. Sampai dia banting pintu keras banget."
"Hah! Serius kak" Deva mengangguk "pantesan tadi pagi waktu nyampe dia kayak nangis" Sasa mengingat kejadian tadi pagi.
"Apa segitu kecewanya Rara sama gue" Kiki Deva nampak muram
"Elo sih Dev terlalu pesimis. Udah tahu Rara benci hal itu Lo malah kayak gitu" Deva menatap Atalah heran " Lo tahu dari mana kalau Rara benci sama hal itu? "
"Em... Kemarin Rara cerita sama gue" jawab Atalah gugup. " Yaudah deh gue ada urusan bay~" Atalah langsung pergi gitu aja ninggalin kantin
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story [On Going]
Teen Fiction"ayo kita buat janji berdua" ucap seorang di sebelahnya Dia menatap wajah itu dengan bingung "buat janji untuk apa?" "janji untuk kita selalu bersama selamanya sampai kita dewasa nanti"ujarnya dengan senyuman semanis gula itu. "Jika salah satu dari...