Permintaan

101 8 1
                                    


KRING! ! !

     Bel pulang sekolah telah berbunyi menandakan ahir dari pelajaran hari ini. Rara sedang berjalan di koridor kelas X untuk menuju gerbang utama. Dari kejauhan ada yang memanggil namanya.

"RARA.....!!!! "tanpa menolehpun Rara sudah tau siapa pemilik suara  itu. Siapa lagi kalau bukan Ardi cowok yang ngusik hidup Rara. Setelah orang itu berada di sebelah Rara, Rara langsung memasang wajah datarnya.
"Ra gue panggil kok gak nyaut"

"harus ya"jawabnya dingin

"ya....terserah sih. Oh ya elo pulang sama siapa? "

"di jemput"

"dijemput sama siapa? Cewek apa cowok? Terus naik ap---"omongan Ardi langsung di sekat oleh Rara seketika.

"elo tu ya Ar bawel banget. Bringsik tau gak! "Rara sudah cukup muak dengan ocehan Ardi.

"ya sori, gue cuma khawatir kalu nanti lo kenapa-napa"

"tau ah, gue udah di tungguin"Rara berjalan cepat meninggalkan Ardi, dari pada Rara sama Ardi.

     Sesampainya di gerbang utama Rara mengedarkan pandangannya mencari mobil milik Deva. Setelah Rara menemukan mobil itu, Rara langsung masuk kedalam mobil dengan perasaan kesalnya. Deva meliah tingkah Rara yang aneh kebingungan sendiri ' napa ni bocah'  ucapnya dalam hati.

"kamu kenapa dek kok mukanya kayak kesel gitu? "

"mood aku udah ancur tambah ancur aja gara-gara si ardi"

"cieee.... Ardi, di apain lagi sama tu anak "goda Deva

"tau ah. Gak Usahlah dibahas nanti yang ada aku tambah kesel"

"emang kenapa? "Rara hanya mengangkat bahunya. Sedangkan Deva menghela nafas sambil mengelus dadanya 'sabar Dev adik lo ini lagi kesel jadi jangan ganggu dulu' ucapnya dalam hati.

     Sesampainya di rumah, Rara langsung masuk ke dalam kamarnya tampa sepatah katapun. Deva jadi tambah heran oleh tingkah Rara yang nggak biasa ini.

"gimana sih tu bocah katanya mauk bicara sama gue, tapi dari tadi diam mulu. Yaudah deh nanti aja gue tanyain"akhirnya Deva memutuskan untuk masuk ke kamarnya.

✳✳✳

TOK TOK TOK

     Suara ketukan pintu terdengar di kamar Rara.
"masuk aja nggak di kunci kok" pintu kamar Rara terbuka menampilkan sosok Deva yang berada di ambang pintu.

"katanya mauk bicara sama aku"ujarnya sambil duduk di sebelah Rara

"oh iya, aku jadi lupa gara-gara mood aku hilang"

"yaudah sekarang mau bicara apa? "

"mm...gini lo..gimana ya ngomongnya"ucapnya sambil megaruk belakang kepalanya.

"ya ngomong aja kali. Biasanya juga ceplas-ceplos"

Rara menghembuskan nafasnya gusar. "mm... Boleh nggak aku pindak ke sekolah kakak? "

Deva menaikan satu alisnya"emang kenapa? Bukannya sekolahan kamu lebih bagus dari sekolah kakak"

"emang iya tapikan, aku di sana gak ada temannya"

"bukanya selama ini kamu sama Nisa? "

"itu dia masalahnya, Nisa sekarang tinggal di London. Jadi aku disekolah gak ada temannya"

Nisa adalah teman Rara sejak masuk SMA. tapi kini nisa pindah ke London ikut kedua orang tuanya

"ya kan masih ada yang lain"

"yang lain pada sombong tauk gak ada yang mauk temenan sama aku. Lagian kalu aku satu sekolah sama kakak, kakak kan bisa jaga aku"

"ye.... Salah siapa suka masang wajah jutek kaya gitu"

"yakan aku sebel aja sama orang-orang yang suka ngomongin aku"Rara memasang muka cemberut.

"mm.... gimanaya? "Deva nampak berfikir

"boleh ya kak plisss"Rara memohon kepada Deva.

"iya... apasih yang nggak buat kamu adek ku "Deva mencubit pipi Rara karena gemes dengan wajah Rara.

"makasih kakak ku yang tercinta"Rara langsung meneluk Deva dengan sayang

"iya adikku yang manja, tapi manjanya cuma sama aku doang"dan Deva membala pelukan sang adik. Rara yang dikatakan manja tidak masalah.emang dia suka manja sama kakaknya.

"oh iya kak aku boleh minta satu lagik nggak"ucapnya sambil melepas pelukannya

"apa? "

"jangn kasih tau mereka tentang  diri aku sebenarnya ya kak"ucapnya lirih tapi Deva masih bisa mendengarnya

"iya.... Mereka gak bakalan tau kok, bahkan guru-gurunya. Tapi lambat laun mereka akan tau"

"iya. makasih kak" senyuman lebar terukir di bibir Rara 'tenang aja kak. Saat waktunya tepat aku akan kasihtau yang sebenarnya'

"yaudah kalu gitu kakak ke kamar dulu ya"ucap deva yang di balas anggukan oleh rara

🌷🌷🌷

Siapa ya Rara sebenarnya
Jangan lupa baca terus😊👌👌

My Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang