BBQ

29 5 0
                                    

Hai guys kembali lagi update nih cerita My Secret, maaf ya kalian nunggu lama untuk baca part selanjutnya hehe. Dari pada disini aku banyak basa-basi lagi langsung saja ya. Happy reading....

***

Sesuai dengan perjanjian kesepakatan itu. Kini Rara dan Atalah sudah berada di dalam salah satu pusat perbelanjaan. mereka berjalan diantara jejeran rak-rak yang dipenuhi berbagai macam keperluan dapur.

Rara sedang berjalan melihat Kana kirinya sesekali ia mengambil beberapa barang dan memasukkannya kedalam troli, sedangkan Atalah berada di samping Rara sambil mendorong troli.

Jika dilihat-lihat mereka seperti pasangan yang serasi. Padahal kenyataannya mereka hanya sebatas teman atau mungkin sahabat. Oke tinggalkan tentang apa hubungan mereka sebenarnya.

"Emm... Kira-kira apa ya yang belum" Rara nampak berpikir sesekali ia melihat kedalam troli. "Minuman udah, cemilan udah, sosis, nugget, Ketang goreng udah, terus saus, sambal, mayones, kecap udah. Kira-kira yang belum apa lagi ya At?" Tanya Rara kepada Atalah

"Em.. Bentar bentar gue pikir dulu" Atalah nampak menatukan alisnya. "Kitakan belum beli jagung buat dibakar"

Rara menepuk keningnya saat "oh iya kenapa bisa sampai lupa sih. Yaudah kita cari ketempat sayuran yuk" Rara meninggalkan Atalah begitu saja

"Lo kalau lagi bingung lucu ya" gumam Atalah lalu menyusul Rara yang sudah berjalan duluan.

Sedangkan di dalam kediaman keluarga Yowanda tepatnya dihalaman belakang, terdapat lima orang remaja yang tengah menyiapkan tempat untuk acara BBQ-AN nanti malam. Mereka sedang sibuk masing-masing seperti Tata dan Sasa yang sedang menata tempat duduk, Dika dan Danu yang menyiapkan meja untuk makan yang sudah matang nanti.

Sebenarnya ditempat tersebut sudah ada meja bundar dan kursi yang terbuat dari kayu jati yang diukir. Tetapi menurut mereka tempat tersebut kurang luas. Dasar mereka yang serakah saja.

Dan sedangkan Deva, ia berada di gudang untuk mencari alat pemanggang yang akan mereka gunakan nanti. Saat ingin mengeluarkan panggang tersebut tidak disengaja Deva menjatuhkan sebuah kotak dan alhasil barang yang didalamnya tercecer di lantai.

Deva menatap isi kotak tersebut dengan heran dan bingung. Saat ingin mengambil salah satu barang tersebut ia dikagetkan dengan kedatangan Danu dan Dika

"Oi Dev!" Seru mereka bersamaan.

"Astaga huf... Gue kira siapa" niat Deva mengambil barang tersebut ter urungkan. "Ngapain sih Lo berdua ngikutin kemarin"

"Ya lagian Lo lama ya akhirnya kita kesini syukur-syukur kita bisa bantu ya nggak dik" tanya Danu yang dingguki Dika

"Ya kebetulan kalau gitu. Tu bawa panggangannya keluar gue mau beresin ini dulu" suruhnya

"Siap bos" jawab mereka sambil hormat.

Setelah Danu dan Dika keluar membawa panggangan itu. Deva kembali mendekati kontak yang terjatuh tadi. Dia tersenyum melihat beberapa foto yang ikut keluar dari kotaknya.

Salah satu foto tersebut menampilkan sesosok gadis kecil cantik dengan balutan gaun ulangtahun berwarna ungu dengan rambut yang tergulung indah dan hiasan mutiara yang senada dengan hiasan pada bajunya. Disebelahnya pula terdapat sesosok anak laki-laki yang seumur dengan anak perempuan itu. Anak laki-laki tersebut menggunakan tuksedo yang senada dengan gaun anak perempuan disebelahnya itu.

Deva melihat foto selanjutnya, yang memperlihatkan dua anak kecil yang sama sedang membuat istana pasir di pinggir pantai. Sekali lagi ia tersenyum melihat kebahagiaan kedua anak kecil tersebut. Ia terus melihat foto-foto tersebut hingga sebuah foto mencuri perhatiannya.

My Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang