sorry

46 3 0
                                    

Di dalam sebuah mobil terdapat dua orang yang masih saling diam enggan untuk membuka obrolan. Ya siapa lagi kalau bukan Atalah dan Rara.

Atalah yang mulai Bosan dengan suasana seperti ini akhirnya membuka suara "Ra, tadi waktu Lo sama Bunda itu ketawa kenapa?"

"Ciee kepo" jika mengingat kejadian tadi membuat Rara kembali tertawa ditambah melihat wajah Atalah saat ini "tadi kan waktu gue kenalan sama adik Lo, masak adik Lo bilang gini 'hai kak lala. Kakak cantik deh' otomatis gue sama Bunda ketawa lah. Lucu aja adik Lo bilang gitu" Rara masih terkekeh

"Ya emang bener Lo cantik" ucap Atalah sepontan

"Barusan bilang apa At"

"Eh nggak kok nggak apa apa" sebenarnya Rara dengar dengan jelas apa yang diucapkan Atalah. Tapi dia bertanya kembali hanya untuk memastikan

"Adik Lo lucu banget ya At. Pipinya tembem, matanya bulat, bulu mata lentik kelihatan manis banget jadi gemes pengen gue karungin"

"Terus kakaknya manis dan gemes juga nggak?" Atalah mengalihkan pandangannya ke Rara

"Iya sih tapi sayang" Rara kerucutkan bibirnya

"Sayang kenapa?"

"Ciee panggil sayang" seketika Atalah melongo

"iya kok manis,gemes, ganteng lagi"Rara memberi jeda sesaat. Ia menatap ke Atalah yang sedang fokus melihat jalan tapi dengan bibir terangkat ke atas "tapi bohong masih lucuan adik Lo kali" Rara langsung tertawa

Wajah Atalah langsung datar mendengar itu. Dia langsung menepikan mobilnya

Rara menghentikan tawanya saat mobilnya berhenti "At kenap-" saat melihat Atalah ucapannya berhenti. Atalah melihat Rara dengan mata elangnya. Melihat itu Rara sulit untuk menelan ludahnya.

"Dasar ya anak bau kencur. Baru kemarin sore aja udah berani ngebuat ge-fly habis itu dijatuhkan aja " Atalah pun gemes langsung mengacak rambut Rara. Rara kan jadi sebel.

"Mendingan gue bau kencur lah situ bau menyan hahaha"

"Dasar Lo Ra pintar ngeles kayak bajai. Ini jalannya Keman lagi gue nggak tahu"

"Disamain kayak bajai lagi. Untung ganteng kalu nggak udah gue buang kesungai deh. Eh" saat dia sadar dengan ucapannya Rara langsung menutup mulutnya. "E.. itu.. anu.. ini lurus nanti ada perempatan ambil kanan lurus terus tokonya sebelum lampu merah kiri jalan"

"Oke" Atalah pun melajukan kendaraannya kembali.

Akhirnya mereka pun tiba di tempat tujuan. Tidak membuang-buang waktu mereka langsung masuk. Didalam sana terdapat semua alat perlengkapan olahraga yang banyak. Rara menghampiri seorang pekerja di sana untuk menanyakan barang-barang yang ia cari. Saat Atalah ingin mengikuti Rara, pandangan matanya jatuh pada aksesoris yang ada di dekat kasir.

 Saat Atalah ingin mengikuti Rara, pandangan matanya jatuh pada aksesoris yang ada di dekat kasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"At" Rara menepuk bahu kanan milik Atalah

"Eh. Iya ada apa Ra?" Ia menoleh ke arah Rara

"Barang yang gue cari ada di sana, yuk kesana" Rara menunjuk ke sebuah ruangan yang ada di sebelah barat.

"Yaudah ayo" mereka pun berjalan menuju ruang itu.

Barang-barang yang Rara inginkan sudah lengkap berada di dalam troli. Mereka berdua langsung berjalan menuju kasir.

"Masih ada tambahan lagi mbak?" Tanya seorang penjaga kasir.

"Bentar ya mas saya cek lagi" ia pun melihat-lihat lagi barang yang sudah ia ambil "kok kayaknya masih ada yang kurang ya" Rara mengingat-ingatnya "oh iya barang itu. Bentar ya mas saya mau titip ini dulu masih ada yang kurang. Ayo At ikut gue" tanpa menunggu persetujuan penjaga kasir tersebut Rara langsung menarik tangan Atalah.

"Ra ini baju apa" Atalah melihat sekelilingnya heran dengan baju-baju yang jarang ia lihat

Rara tersenyum manis kepada Atalah "baju ini namanya dobok. Yang bisa dibilang baju seragam taekwondo. Baju ini di desain secara khusus taekwondo. Bajunya ada beberapa jenis tergantung merek dan bahannya At"Atalah yang mendengar penjelasan Rara hanya mengangguk.

"Bentar deh At" Rara menempelkan dobok tersebut ke Atalah "kayaknya sih pas. Coba Lo cobain biar gue tambah yakin" dengan senang hati Atalah mencoba dobok tersebut.

Setelah beberapa menit Atalah keluar dari ruang ganti "gimana Ra" Rara yang melihat penampilan Atalah langsung terkagum "Ra..."

Merasa ada yang memanggilnya Rara langsung tersadar "Eh. Lo keren juga kalau dobok" Atalah malah tersenyum

"Emang baju ini buat siapa"

"Ini itu buat kak Deva, soalnya udah lama banget kak Deva Penen punya dobok yang kayak gini" Rara memamerkan senyum indah yang bikin hati Atalah seketika adem.

"Tapi Lo yakin Ra mau beli yang ini. Harganya aja bukan sekedar ratusan tapi jutaan Ra" mata Atalah melihat harga yang tertera di baju tersebut.

"Ya yakin lah. Lagipula sekali-kali bikin kakak sendiri bahagia"Atalah mengangguk lalu ia menuju ruang ganti untuk mengganti baju semulanya

My Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang