~~~
"Kamu yakin mau ikut, hmm?"
Lagi-lagi Linzy mengangguk untuk ke sekian kalinya. "Iya, emang kenapa, sih?" Sewotnya.
Lama-lama diberi pertanyaan yang sama oleh Arka, Linzy jadi kesal sendiri. Tidak kah suaminya itu mengerti dengan arti kata, iya?
Arka terlihat bimbang. Bukan karena tidak ingin Linzy ikut, tapi ia takut Linzy akan merasa bosan. Dan lebih parahnya, bagaimana jika Linzy merengek ingin pulang saat jam kelas Arka sendiri sedang berlangsung? Apalagi kondisinya saat ini sedang sensitif.
So, keinginan Linzy hari ini adalah ikut ke kampus. Entah dari mana asalnya, yang jelas sejak tadi pagi, Linzy mendadak ngotot ingin ikut.
"Kenapa? Kok diem?" Tanya Linzy menyadari keterdiaman Arka disampingnya. "Kamu ga mau aku ikut? Malu ya, punya istri gendut kaya aku?" Tuduh Linzy seraya mengusap perutnya yang kini sudah terlihat semakin menonjol.
Arka tertawa geli, menerima tuduhan tak masuk akal itu. Percayalah, sudah hampir satu minggu Arka mendengar keluhan istrinya mengenai kata gendut.
Linzy sekarang terlihat sangat-sangat menggemaskan. Postur tubuhnya yang mungil, kedua pipinya yang semakin membulat, dan keadaan perutnya yang mulai membesar, meninggalkan kesan tersendiri untuk Arka.
Kesan apa itu?
She's my wife, looks sexy and adorable.
"Kamu ga gendut, sayang." Ucap Arka mendekatkan wajahnya, mencuri kecupan hangat di bibir sang istri.
"Diem, jangan cium-cium ah, kamu nyebelin!"
"Okay, kamu boleh ikut ke kampus. Asalkan sekarang kita sarapan sama minum susu dulu, deal?"
"Deal, Pak dosen!" Balas Linzy bersemangat.
Selain karena faktor si baby. Linzy yang merindukan momen dan suasana kampus, membuatnya menyuarakan keinginannya untuk ke sana. Kembali menginjakkan kakinya di Universitas Alpha Indonesian, tempatnya menimba ilmu untuk gelar S1.
Jika mengingat masa-masa kuliahnya, Linzy seakan masih tidak menyangka bahwa sekarang ia sudah menjadi seorang istri. Bahkan kini menuju calon Ibu.
Rencana Tuhan memang tidak ada yang tahu. Linzy yang sebelumnya ingin menikah setelah sukses berkarir di dunia bisnis, nyatanya hanya berakhir menjadi sebuah harapan saja. Karena sebelum ia mencoba terjun ke dunia tersebut, sudah ada lelaki yang bersedia meminangnya untuk menjadi seorang istri. Dia Arka, laki-laki yang susah ditebak, karena acara lamaran dadakannya.
But, momen tak terduga itu sangat berkesan bagi Linzy.
"Hari ini aku ada dua kelas, gapapa nunggu?"
"It's okay," Balas Linzy mengacungkan jempolnya.
"Ajak Dara atau Avril coba, biar kamu ada temen," Usul Arka.
"Dara udah ada acara sama Mamahnya Kak Lingga, kalo Avril biasa, dia sibuk."
"Gapapa kok, serius. Kalo aku bosen, aku bisa keliling kampus. Sekaligus ketemu dosen buat silaturrahmi," Lanjut Linzy.
"No!" Arka langsung menggeleng tegas mendengar penuturan istrinya yang berniat akan berkeliling sekitar kampus sendirian.
Bagaimana Arka bisa tenang mengajar, jika istrinya berkeliaran sampai menjadi pusat perhatian? Sekali lagi, tubuh mungil Linzy yang sedang mengandung justru memperlihatkan aura seksi. Tentu Arka tidak akan rela, membiarkan mata jelalatan para mahasiswa di sana menatap istrinya dengan leluasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wedding [Completed]
FanfictionLinzy Adeeva dan Arka Saghara, mahasiswi dan dosen yang pernah menggemparkan seluruh warga kampus Universitas Alpha Indonesian, karena menyebarnya kabar pacaran mereka. Suka, duka, serta pahit, dan manis, sudah mereka temui dalam sebuah hubungan. ...